28🌼

77 8 14
                                    

'Khawatir? Tentu saja siapa yang tak khawatir ketika seseorang yang kita sayangi sedang menaha rasa sakit'

Happy reading😚😚

                          *****

Bel istirahas sudah berbunyi sedari tadi, tapi Kania tak beranjak dari bangkunya dia terlalu malas untuk pergi ke kantin apa lagi pasti banyak orang di kantinnya.

Lama kelamaan Kania merasakan sakit di perutnya sepertinya maagnya kambuh akibat dia telat makan dan hanya makan roti saja itu pun pemberian Farel tadi pagi. Rasa sakit di perutnya mulai semakin sakit dan mengakibatkan wajah Kania pucat dan di kelasnya hanya ada dirinya sendiri.

Kania mengeluarkan handphonennya dan mengirim pesan kepada Bagas kalau Maagnya kambuh dan ini sangat menyakitkan untuk Kania jika sudah kambuh seperti ini, Kania merasa selalu merepotkan abangnya itu tanpa Kania sadari bendungan air di matanya jatuh dan membasahi pipi-nya.

Sedangkan Bagas yang berada di kantin bersama para sahabatnya menghentikan obrolannya saat merasakan handphonenya bergetar, ternyata ada pesan masuk dan itu barasal dari Kania.

Kania : bang Maag gue kambuh sakit banget

Bagas merasa khawatir ketika mendapatkan pesan seperti itu, masalahnya jika Maag Kania sudah kambuh Kania akan pingsan dan adiknya itu seperti selalu kesakitan. Maklum Maag Kania sudah kronis dan itu cukup berbahaya. Bagas berdiri dari duduknya dan berlari menuju kelas Kania pasti adiknya itu tidak makan setela sampai di sekolah tadi pagi padaha Bagas sudah memperingatinnya.

Arfan dan Arka yang melihat Bagas berdiri dan langsung pergi seperti itu hanya menunjukan mimik muka kaget apa ada sesuatu darurat.

"Yuk ikutin dia" ajak Arka yang sudah berdiri

"Yah tanggung masih belum habis"

"Buruan kayanya ada sesuatu yang gak beres"

"Paling juga tuh boca kebelet" jawab Arfan sekenanya

Arkan hanya memutar bola matanya malas dan meninggalkan sahabatnya yang satu ini, ingin Arka membuang Arfan ke rawa-rawa.

Kania menelungkupkan kepalanya di atas meja sambil menahan rasa sakit di perutnya.

Brakk

Kania menengok ke arah pintu kelasnya dan mendapatkan Bagas yang sedang tergesah-gesah sambil berjalan ke arahnya.

Kania yakin jika abanya itu akan memarahinya setelah berada jarak yang sangat dekat dengannya Kania meng hitung di dalam hati empat   tiga   dua  satu.

"Tadi pagi gue bilang apa makan jangan sampe ngga"

"Jadi kaya ginikan"

"Batu banget sih jadi orang"

Masih banyak lagi sumpah sarap yang Bagas keluarkan, nahkan apa yang Kania bilang abanya ini memang selalu seperti ini marah terlebih dahulu sebenarnya Kania sadar jika abanya ini sangat khawatir kepadanya. Dan Kania hanya tersenyum dan menjawab seadannya

"Bang sakit" ucap Kania membuat Bagas menghentikan ocehannya sambil menghela kan nafas. Apa gunanya mengomel kepada Kania seperti orang gila pada akhirnya juga dia akan mengalah.

Bagas melihat wajah Kania yang sudah pucat, Bagas membopong Kania untuk ke UKS.

"Bang gak usah gini juga" bisik Kania pada Bagas, Kania akan jadi pusat perhatian warga sekolah jika begini caranya.

"Bisa diam gak" ucap Bagas sinis, dalam keadaan seperti ini saja adiknya lebih memikirkan omongan orang lain.

Kania langsung membungkam mulutnya tak ingin membuat abangnya lebih marah lagi karna itu sangat menyeramkan, jika Bagas sudah marah Kania akan di diam kan dan semua ucapan Kania tak akan di dengarkan.

Ternyata benar dugaannya kalau sejak Kania keluar dari kelasnya yang berada dalam bopongan Bagas dan langsung banyak pasang mata yang memperhatikan mereka bahkan ada yang terng terangan mengumpat kepadanya.

Ih najis banget tadi pagi sama si Farel sekarang sama Kak Bagas

Murahan banget sih

Emang bich dasar

Dan masih banyak lagi umpatan-umpatan yang lebih menyakitkan hati Kania memangnya salah yah di bopong sama Kakaknya sendiri dasar mulut cabe semua.

Sedangkan Bagas yang mendengar adiknya di jelek-jelekan sudah sangat marah bahkan meskipun Bagas sering marah kepada adiknya tapi tidak sambpai seperti itu.

"BERISIK LO PADA!!" Teriak Bagas hingga membuat sebagian para siswi merinding karena seram melihat Bagas seperti itu, Ketua Osis yang ramah dan kadang sering tersenyum sekarang sedang marah seperti bukan diri Bagas menurut mereka. Bagas melanjutkan melanjutkan berjalannya menuju UKS kali ini Bagas mempercepat langkahnya karna merasa tak tega melihat Kania seperti ini.






Maaf nih yah authornya telat updatenya😂

Kalau banyak typo maafin yah😢 kalau gak suka sama cerita aku di saranin gak usah baca yah😂

Part kali ini sedikit gpp kali yahyah, dari pada gak samsek😂😂

Jangan lupa saran, kritik, comen, vote juga yah, sayang deh sama kalian😚😚


See you next part😚😚

Let Me Stay Love You [END✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang