Kamu tidak pernah diberi harapan tanpa kekuatan untuk membuatnya nyata sekaligus, namun bagaimanapun kamu harus mengupayakannya. Mungkin itu adalah sebait kalimat yang cocok untuk Louis saat ini. Harapan yang semula abstrak mulai terlihat nyata baginya. Kondisi tubuhnya perlahan membaik pasca operasi pengangkatan kankernya. CT scan dan MRI pun menunjukkan hasil yang menunjukkan bahwa sel kanker itu sudah tidak ada lagi disana. Sebuah mukjizat yang Tuhan kirim untuk seseorang yang hampir putus asa dan menyerah pada keadaan. Percayalah, keajaiban itu selalu ada bagi orang yang tidak pernah berpaling atas nikmat yang telah Tuhan berikan. Mungkin, kemarin Louis sempat salah menjalani hidupnya. Tapi hari ini, setelah ia mendapat kesempatan menjalani kehidupan keduanya, ia berjanji akan berubah. Ia akan jalani hidupnya dengan benar, ia bertekad akan sembuh, ia akan sehat, sehingga bisa menikmati hidup dengan bahagia bersama orang-orang tersayang.Orang tersayang? Louis tersenyum. Sudah ada nama Alan didalam list orang-orang yang disayanginya. Dokter gantengnya. Dokter seksinya. Dan dokter possesifnya. Senyum Louis hilang seketika mengingat kata possesif. Berganti dengan dengusan keras dan kesal. Bagaimana tidak kesal, harusnya sekarang ia sudah bisa keluar dari rumah sakit dan melenggang cantik menuju coffe shopnya. Sudah lama ia tidak bersua dengan kue-kue nya. Louis rindu.
Tapi yang terjadi dirinya malah menjadi tawanan didalam ruang praktek Alan bersama dengan Arkan, seekor kucing dan seekor ikan cupang.
Louis melirik Arkan yang tak lepas memandangnya dengan tatapan penuh selidik, campur penasaran dan kekaguman.
"Mbak Louis ya?"Tanya Arkan memulai percakapan.
Louis mengangguk.
"Saya Arkan. Anak asuh ketiga dokter Alan setelah cherry…"Arkan mengangkat kucing dipangkuannya."Dan incess,"Lalu menunjuk pada si ikang cupang yang berenang di akuarium kaca.
"Nama kamu hampir sama seperti nama tengah dokter Alan, saya kira kamu adiknya,"ucap Louis sambil membalas jabatan tangan Arkan."Louis"
Arkan ngengir lalu menggeleng. Ia tolah toleh sebentar sebelum berbisik."Kok mbak tahu soal nama tengah dokter Alan?"Tanya Arkan penasaran. Padahal setelah nama Arkana tidak ada kepanjangannya lagi, harusnya Arkana menjadi nama belakang Alan bukan nama tengah. Memang tidak ada yang tahu tentang asal usul nama itu, kecuali orang tertentu saja. Dan mbak ini tahu, berarti mereka sudah… Arkan menutup mulut kaget. Si dokter sarap benar-benar sudah memantabkan hati. Arkan tebak, tidak lama lagi pasti akan ada serangan dari negara api.
"Kenapa?"Tanya Louis dengan alis bertaut melihat rekasi Arkan seperti orang kaget.
"Mbak pacarnya dokter Alan? sudah pacaran? Sudah ditembak? Atau sudah langsung dihalalin?"
Louis terbatuk-batuk mendengar rentetan pertanyaan to the point Arkan. Arkan menelisik Louis. Pantas saja si dokter sarap itu tergila gila, lah mbak Louisnya mantul begini. Eh emang makanan?
"Cherr, say hello sama mommy kamu,"Arkan mengangkat kaki cherry dan menggoyang goyangkannya kearah Louis dengan semangat. Cherry hanya menggeliat sambil mengeong.
"Mommy? Siapa? Saya? Mommynya kucing?"tunjuk Louis pada dirinya sensiri lalu pada Cherry.
Arkan mengangguk mantap."Ini anak-anak dokter Arkan mbak, akhirnya alhamdulillah… sekarang mereka sudah dapat emmak baru, saya bisa resign dari tugas merawat mereka."Arkan nyengir senang. Akhirnya bebas juga dari tugas mengurus anak-anak dokter Alan.
"Saya gak mau. Saya gak suka binatang."
"Sekarang mbak harus belajar untuk suka. Ini kan anak dokter Alan, berarti anak mbak juga. Cherr sono cheer duduk dipangkuan emmak lu."Alan melepas Cherry, menyuruhnya untuk menghampiri Louis dengan gerakan tangannya. Seakan bingung, Cherry memandang Arkan sebentar, lalu Louis dan kemudian berjalan kearah Louis. Menggosok gosokkan kepala berbulunya pada Louis sambil mengeong. Mungkin itu adalah ucapan salam perkenalan dari Cherry untuk mommy barunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dokter Ganteng Itu Milikku! (End)
Romance" Aku dokter, aku yang akan merawatmu. Kamu harus sembuh. Apapun yang terjadi, aku akan membuatmu sembuh." ~Alan Arkana Sp.BS~ " Justru karena kamu dokternya, makanya aku tidak ingin sembuh." ~Louis Aurestella Mahendra~ Follow dulu yess sebelum memb...