Alan menyeringai. Mengusap pipinya sekilas yang perih. Perih yang tak sebanding dengan luka menganga di rongga dadanya."Jangan. Pernah. Sakiti. Louis."tekan Alan disetiap kata yang keluar dari mulutnya. Matanya menatap Bella nyalang. Wajahnya merah padam dikuasai amarah.Bella pun berteriak bagai orang kesetanan meluapkan segala rasa atas kenyataan yang baru saja terjadi dengan air mata berderai dipipi.
"Bell, Bella, aku, bukan maksud aku…"Louis bingung harus berbicara bagaimana. Sementara Bella menepis tangan Louis yang berniat menyentuh dan memeluknya.
Alan menarik tubuh Louis. Membawanya menjauh dari Bella. Memalingkan wajah untuk menghadapnya."Kamu gak apa-apa? Bibir kamu luka,"tanya Alan cemas. Diusapnya darah disudut bibir Louis."Kita obati sekarang ya,"
Kemarahan Louis semakin membubung tinggi. Setelah menampar Bella, Bisa-bisanya Alan mengusap-usap bibirnya tepat dihadapan Bella yang sedang terisak pilu tanpa merasa bersalah sedikitpun."Jangan sentuh aku! Laki-laki macam apa yang berani menampar wanita hah?!"Bentak Louis.
Lidah Alan kelu. Ia baru sadar akan perbuatannya pada Bella tadi. Tapi sungguh ia melakukan itu karena sikap Bella sudah keterlaluan pada Louis."Bella, saya minta maaf… Maaf, tadi saya-…"
"Dokter keterlaluan!!"desis Bella tajam. Tangannya menutupi pipi bekas tamparan Alan tadi."Kalian berdua keterlaluan!! Kalian bohongin aku selama ini!!"nafas Bella memburu. Louis menintikkan air mata, mencoba berbicara dan meraih tangan Bella."Kamu, orang yang aku percaya malah mempermainkan aku,"tunjuknya pada Louis."Kamu membuat aku terlihat tolol dihadapan dokter Alan,"lanjut Bella penuh kebencian."Dan dokter, kenapa tidak jujur saja didepan Bella? Kenapa membuat Bella berharap terlalu banyak sama dokter? Kenapa harus menyakiti Bella dengan cara seperti ini?"tangis Bella putus asa.
"Bella… Ini semua salahku, aku yg salah,"Louis mendekati Bella. Mencoba menjelaskan semuanya.
Mendengar suara Louis membuat perut Bella mual. Ia jijik. Ingin muntah karena suara Louis yang mendayu dengan pipi basah berlinang air mata. Sungguh wanita bermuka dua. Penuh kepalsuan.
"Cukup!! Berhenti bersandiwara. Hentikan tangisan palsu kamu itu!!"sentak Bella marah."Harusnya dokter Alan menjadi milikku!!Milikku!!Hanya milikku!!"tunjuk Bella pada dirinya sendiri."Kalian jahat!!Kalian berdua jahat!!"
"Aku minta maaf, aku minta maaf karena tidak jujur,"Louis menangkupkan kedua tangan didepan dada."Aku yang salah disini, kamu boleh benci aku, aku tidak berharap kamu memaafkanku, disini aku yang salah. Dokter Alan tidak tahu apa-apa. Hubungan kita sudah selesai Bell, aku tidak ada hubungan apa-apa lagi dengan dokter Alan. Kamu… kamu bisa bersamanya sekarang, kamu bisa memilikinya Bell,"
"Louis!!"bentak Alan geram."Apa-apaan kamu? Jangan ngaco!! Bukan begini caranya menyelesaikan masalah."
Bella benar-benar ingin muntah sekarang. Muak melihat Louis seakan mencoba menyodorkan Alan padanya. Mua melihat wajah mengiba Louis. Muak melihat dimata Alan hanya ada Louis. Muak pada kenyataan yang datang terlambat padanya. Bella tak tahan lagi, ia pergi dari tempat itu dengan keadaan kacau. Ia ingin pergi sejauh mungkin yang ia bisa. Membuang semua perasaan sakit dan kecewa yang membelenggu. Rasa perih dipipi sungguh tak sebanding dengan sakit yang mengkoyak-koyak dadanya. Mencabik hatinya hingga tak berbentuk lagi.
"Bella!!"kejar Louis. Ia takut Bella akan berbuat nekat. Karena siapapun, berada dalam kondisi seperti ini logika tak lagi bekerja."Kalau sampai terjadi sesuatu dengan Bella, aku gak akan pernah maafin kamu,"
Sakit hati ini ketika perasaan tulus itu malah dianggap sebagai malapetaka."Bella pasti baik-baik saja,"jawab Alan. Meremas rambut frustasi dan menendang tembok berkali-kali sebagai pelampiasan nafsu amarah. Shit, shit, shit, fu*k. Lalu berjalan cepat mengikuti Louis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dokter Ganteng Itu Milikku! (End)
Dragoste" Aku dokter, aku yang akan merawatmu. Kamu harus sembuh. Apapun yang terjadi, aku akan membuatmu sembuh." ~Alan Arkana Sp.BS~ " Justru karena kamu dokternya, makanya aku tidak ingin sembuh." ~Louis Aurestella Mahendra~ Follow dulu yess sebelum memb...