Sembilan

6.5K 348 11
                                    

Bang Agam :
Dek, besok diajak Bunda beli baju

Neta yang tengah mengunyah makanannya pun tersedak setelah dia membaca pesan dari Agam. Saat ini Neta tengah berada di kantin kampusnya bersama teman temannya

"Pelan pelan kenapa sih" cibir Manda, teman sekampus sekaligus sahabatnya

"Belom berdoa pasti lo ya?" timpal Uli

Neta menggeleng acuh. Kemudian dia mulai membalas pesan lelaki itu

Neta :
Baju apa?

Bang Agam :
Baju buat nikahan kita

Neta :
Nikahan?

Bang Agam :
Iya nikahan kita
Can't wait😙

Neta menggigit bibir bawahnya kuat kuat agar tak berteriak bahagia. Akhirnya mereka berdua akan bersatu dalam ikatan suci pernikahan

Bang Agam :
Kata Bunda besok cari baju buat lamaran
Trus fitting buat akad

Neta tak langsung membalas pesan pria itu. Dia justru sibuk menetralkan debaran jantungnya yang berdebar tak seperti biasanya. Gadis itu bahagia sekaligus takut. Dia bahagia karena akhirnya perjalanan cinta mereka akan sampai ke pelaminan, tapi disatu sisi dia juga takut. Dia takut akan menyakiti hati sahabatnya Aina

Bang Agam :
Ta?

Neta tetap tidak membalas pesannya

Bang Agam is calling..

"Halo assalamualaikum" sapa lelaki itu dari seberang

"Waalaikumsalam" jawab Neta sembari menempelkan jari telunjuknya didepan bibirnya karena kedua temannya yang terus bertanya tanpa suara tentang siapa yang menelepon Neta

"Lagi ngapain?" tanyanya lembut

"Lagi makan dikantin. Bang Agam lagi ngapain?"

"Ohh Bang Agam Ganteng Subhanallah" kata Manda tanpa suara

"Husttt.. "

"Kenapa Ta?"

"Eh nggak Bang" Neta melotot ke arah kedua temannya saat mereka menertawakannya

"Gimana? Besok bisa?"

"Kok cepet banget lamarannya Bang." heran Neta

"Lebih cepat lebih baik kan?"

"Iya udah. Aku terserah Papa"

"Nanti Ayah kerumah kamu buat ngasih tau hari lamarannya"

"Iya"

"Makan apa?"

"Nasi Padang"

"Ya udah habisin. Abang lanjut kerja dulu"

Love You, My Khumaira (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang