Sembilan belas

7.8K 363 4
                                    

"A, bangun"

"Hmm.. "

"Bangun, udah subuh"

Perlahan Agam membuka matanya. Hal yang pertama ia lihat adalah wajah cantik istrinya yang terpampang nyata di hadapannya

"Selamat pagi.. " sapa Neta tersenyum. Jika setiap pagi Neta akan membangunkannya seperti ini, Agam akan bahagia sepanjang waktu

"Pagi" jawab Agam. Tangannya secara otomatis mencari tangan istrinya lalu dikecupnya lembut

"Bangun imamku, makmumnya udah siap nih" kata Neta seraya menepuk pipi suaminya main main

Agam mengangguk. "Sebentar, mandi dulu"

Lantas Agam beranjak dari kasurnya menuju kamar mandi untuk berbenah. Beruntung dia sudah terbiasa mandi pagi dan solat. Jadi dia tidak kaget jika Neta membangunkannya pagi pagi buta seperti ini. Sedangkan Neta kini mulai merapikan tempat tidur mereka. Setelahnya dia menyiapkan baju koko dan sarung yang akan dipakai suaminya. Lalu dia menggelar sajadah

Neta tak henti hentinya mengucap syukur kepada Tuhan. Dia sangat beruntung mendapatkan suami baik dan soleh yang bisa menemaninya dalam beribadah seperti Agam. Neta hanya bisa berharap semoga rumah tangganya selalu diberkati

Lama Neta merenung hingga terdengar suara pintu dibuka. Agam muncul hanya menggunakan handuk yang menggantung rendah dari pinggang hingga lutut. Neta menahan nafas sekejap, dia malu sendiri melihat suaminya. Namun dengan cepat dia menormalkan ekspresinya

"Ini bajunya udah aku siapin, A" ucapnya

Agam tersenyum lalu mengecup pipi istrinya cepat. "Makasih sayang"

Neta mengangguk seraya balas tersenyum. "Mau ngapain?" tanya Neta gelisah saat Agam hendak membuka handuknya

Agam mendongak. "Pake baju" jawabnya polos

Neta menggertakkan giginya gemas. "Ganti di dalam dong, A"

"Disini aja lah. Males ke dalam lagi" jawab Agam seraya membuka handuknya. Tapi belum sempat handuknya terbuka sempurna, Neta menahannya

"A, jangan ganti disini" tolaknya

"Kenapa? Kita udah sah sayang"

Neta merengek. "Aku malu"

Agam tertawa. "Harusnya aku yang malu dong sayangku"

"Tapi aku juga malu. Udah sana ganti didalam aja!" protes Neta

Mau tak mau Agam mengiyakan permintaan istrinya. Pria itu kembali masuk ke kamar mandi

"Bajunya ketinggalan!" celetuk Neta

Sontak Agam berbalik sambil meringis. "Oiya lupa"

Tak butuh waktu lama untuk Agam berganti pakaian. Dua menit kemudian dia sudah kembali dengan memakai sarung serta baju koko pilihan istrinya tak lupa peci sudah bertengger manis di kepala pria itu. Neta tersenyum puas melihat hasil karyanya dalam memilih pakaian

"Sana wudhu" titah Agam yang diangguki Neta. Lantas wanita itu melesat dari ranjangnya untuk melaksanakan perintah suaminya. Neta sendiri sudah mandi terlebih dahulu sebelum membangunkan Agam

"Cantiknya istriku" puji Agam setelah Neta sudah memakai mukenanya

Neta tersenyum manis. "Makasih"

Lantas kedua insan itu memulai ibadahnya. Untuk pertama kalinya mereka solat subuh berjamaah sebagai sepasang suami istri. Hati Neta terasa hangat saat suaminya mulai melantunkan ayat ayat Al Quran. Gerakan demi gerakan solat diresapi dengan penuh rasa syukur oleh keduanya. Sampai di akhir solatnya Neta menyalami Agam

Love You, My Khumaira (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang