Tiga puluh delapan

6.8K 374 36
                                    

Agam_almgr

Agam_almgr My little princess Ema Laeka Alamgir💖

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Agam_almgr My little princess Ema Laeka Alamgir💖

3.661 likes..
431 comments..

Neta tak bisa menghentikan senyumannya kala dia mengamati bayinya yang tengah menyusu dengan lahapnya. Rasanya tidak bisa dia ucapkan dengan kata kata, Neta terlalu bahagia dengan kehidupannya sekarang. Ucapan terimakasih tak pernah lupa dia panjatkan pada tuhan atas kehadiran malaikat kecilnya

Ngomong ngomong Neta sudah pulang dari rumah sakit. Sebenarnya dia belum diperbolehkan pulang, tapi Neta memaksa karena dia ingin segera memulai peran barunya sebagai ibu secepat mungkin. Tapi walaupun begitu Neta tetap harus rutin cek ke rumah sakit. Rasa sakit di perutnya masih terasa sakit walaupun tak terlalu. Bicara luka, Neta jadi teringat kejadian beberapa hari lalu. Neta tidak akan bisa melupakan tragedi itu dimana Uli dan Aina yang dia anggap seperti saudaranya sendiri ternyata menusuknya dari belakang. Kata sahabat hanya sebagai topeng agar penyamarannya tak terlihat

"Sayang, aku keluar sebentar cari makan. Tadi kamu mau sushi kan?"

Lamunannya buyar saat suaminya mengusap kepalanya lembut. Sepulang dari rumah sakit Agam bahkan tak mau meninggalkan istrinya ke kantor. Dia tidak mau kecolongan lagi. Sebisa mungkin Agam akan selalu bersama istrinya 24 jam non stop

Neta mengangguk patuh seraya tersenyum manis. Agam pun tersenyum lalu mengecup bibir istrinya itu. Setelahnya dia menyerbu pipi anaknya yang tertidur tapi tak mau melepaskan ASI ibunya

"A, Ema baru tidur jangan diganggu" tegur Neta berisik. Ema, nama itu yang Neta inginkan. Dan selanjutnya Agam yang menambahkan. Dia hanya ingin anaknya di beri nama Ema. Nama itu sudah Neta siapkan jauh sebelum dia hamil

"Iyaaa.. Galak banget sih Ma"

"Abang!" Neta menjauhkan wajah suaminya yang balik menciumnya. Setelah melahirkan Neta jadi susah bergerak. Dia hanya bisa menegur tanpa memukul. Padahal biasanya jika Agam berulah Neta selalu menyerang Agam secara membabi buta. Apalagi saat dia hamil. Aura macannya seketika keluar

"Bunda sama Mama ada dibawah. Kamu kalo butuh apa apa panggil aja. Jangan berani jalan dulu. Inget lukanya" peringat Agam

"Iya aku ngerti"

"Pinter"

Selepas kepergian Agam, Neta kembali menatap putrinya. Dia sangat mirip dengan Agam. Hanya hidungnya yang ikut Neta, tak terlalu panjang seperti Agam. Neta tersenyum saat anaknya menggeliat. Dia terlihat sangat lucu karena di balut dengan bedong biru. Kenapa biru? Karena Neta dan Agam belum sempat membeli warna lain. Satu hal yang Neta heran, dokter bilang jika anaknya laki laki. Alhasil dia membeli perlengkapan bayi serba cowok. Tapi ternyata anaknya perempuan. Jadilah putrinya berpakaian dengan baju cowok

"Sayang Mama, sehat sehat ya nak" ujar Neta mengecup pipi putrinya lalu meletakkan tubuh mungil itu ke ranjang. Sepertinya bayinya sudah lelap terbukti dia tak bergeming saat Neta menidurkannya

Neta terdiam sesaat. Dia teringat kejadian saat Aina merobek perut buncitnya dengan brutal. Neta sampai memejamkan mata kala mengingat betapa sakitnya itu. Kemudian dia lihat lengan kirinya yang masih dibalut kain kasa. Dia sentuh lukanya itu, masih terasa sakit tapi tak seperti kemarin. Sejenak Neta menghela napasnya, sebisa mungkin dia berusaha ikhlas. Dia tidak boleh marah ataupun dendam pada Uli dan Aina. Neta menganggap ini adalah ujian dari Allah sebelum bayinya lahir dan membawa kebahagiaan untuk keluarganya

"Aku nggak boleh marah sama mereka. Aku ikhlas" ujar Neta sambil kembali memandang gadis kecilnya

***

"Pak Ali, saya mohon bebaskan saya. Saya hanya disuruh Aina. Saya nggak bersalah Pak" mohon Uli

"Enak aja lo. Lo juga pukul Neta!" balas Aina tak terima

Ali hanya diam tanpa berniat membalas ocehan manusia biadab di depannya ini. Kini dia berada di kantor polisi untuk mengecek perkembangan kasus menantunya. Vonis akan dijatuhkan jika Neta memberikan saksinya. Hanya tinggal Neta yang dapat menjatuhkan hukuman karena Neta sebagai korban

"Kalian jangan harap bisa keluar. Tindakan kalian sudah melewati batas" jawab Ali tenang tapi mengerikan

Ali sudah memberi tau masalah ini pada orang tua mereka berdua. Tentu saja mereka kaget. Putri yang selama ini mereka banggakan ternyata hanya seorang psikopat berotak licik. Keluarga keduanya juga sudah meminta maaf atas perlakukan putri mereka dan mereka pasrah tentang hukuman yang akan diberikan putrinya

"Pak saya mau ketemu Neta. Saya mau minta maaf" kata Uli dengan raut wajah penuh sesal

"Nggak akan pernah saya temukan kamu dengan istri saya!"

Tiba tiba Agam datang dengan wajah menahan marah. Sebenarnya Agam tidak sudi melihat wajah orang yang telah menyakiti istrinya. Tapi karena memenuhi panggilan polisi dia terpaksa melakukannya

"Kamu Aina. Tega ya kamu lukai istri saya"

Nampak Aina menunduk tak berani menatap pria itu. "Maaf Bang, saya khilaf"

"Khilaf? Mana ada khilaf direncanakan seperti ini. Siap siap aja kamu nggak akan liat matahari lagi"

***

"Ehh sayangnya Papa udah bangun," Agam meletakkan pecinya ke nakas sebelum mengambil bayinya yang sudah membuka mata

Neta hanya tersenyum tipis lalu melipat mukena yang baru dia pakai. Mereka baru saja menyelesaikan solat subuh berjamaah. Tapi Neta solat dengan duduk karena kondisinya yang masih lemah

"Pinter banget anak Papa nggak nangis" kata Agam semakin mengecup kecil wajah putrinya

"Mau minum nggak Emanya, A?"

Agam mengernyit. "Ya aku nggak tau lah Ta. Orang Ema belum bisa ngomong"

Neta menghela napasnya gemas. Mungkin pertanyaannya salah. "Coba kamu deketin jari kamu ke mulutnya"

Tak membantah, Agam melakukan perintah istrinya. "Eh eh kok disedot jari aku sayang"

Neta tergelak. Suaminya ini. "Itu berarti dia haus. Sini minum dulu sayang" titah Neta

Agam pun mendekati Neta. Sejenak Agam terdiam saat istrinya mulai menyusui putrinya

Aduuh gue kepingin. Mana masih lama banget lagi nifasnya

***

Udah ah sedihnya
Menguras tenaga banget ngetiknya kalo sedih tuhhh
Vote komen jangan lupa😙
Sorry kalo dikit

Love You, My Khumaira (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang