Delapan

6.4K 356 9
                                    

"Assalamualaikum semuanya!!!"

"Waalaikumsalam. Ehh cucu Uti dateng!!"

Mendengar teriakan Salma yang sangat khas dengan suara melengkingnya, Wisda langsung turun dan menyambut kedatangan cucu kesayangannya itu. Memang siapa lagi cucu Wisda kecuali Agam dan Salma. Wanita paruh baya itu memang sangat menyayangi mereka melebihi apapun. Semua yang kedua cucunya inginkan pasti akan dia kabulkan. Bahkan Wisda dan Radit sampai ditegur oleh Hana dan Ali karena terlalu memanjakan putra putrinya. Tapi bukan Wisda namanya jika menurut begitu saja

Tak butuh waktu lama, Wisda langsung memeluk erat cucunya. Salma pun sama, gadis itu langsung menghambur ke pelukan neneknya. "Uuuu... Uti kangen banget sama kalian. Kenapa sih kalian nggak pernah main kesini?!" ujar Wisda setelah ia menyudahi pelukannya

"Uti sama Kakung kesepian tau" kesal Wisda sembari mengecup kening kedua cucunya itu

Salma meringis. "Ya maaf Ti. Aku kan pulangnya sore, terus les sampe gelap, abis itu tidur sampe pagi. Gituu terus kegiatan aku Ti" kata Salma manja

"Aku sibuk Ti. Banyak kerjaan" elak Agam saat neneknya melirik tajam ke arahnya

"Bisa aja kalian ngelesnya. Ya udah Uti maafin tapi malem ini kalian harus nginep" kata Wisda tak terbantahkan

"Asikk" seru Salma girang. Sedangkan Agam hanya diam tak merespon ucapan neneknya

"Gimana? Mau kan?" tanya Wisda

"Salma mau Ti, nanti kita tidurnya berdua ya." kata Salma

Wisda terkekeh. "Iya nanti Salma tidur sama Uti" gemas Wisda sembari mengacak rambut Salma

"Abang mau nggak?" tanya Salma

"Izin Ayah sama Bunda dulu" jawabnya

"Salma udah bilang kita disini Bang. Nanti Ayah sama Bunda nyusul kok" ujar Salma

"Ya udah Abang ikutan aja"

"Yes!!"

"Kakung dimana Ti?" tanya Salma saat ia tidak melihat wujud kakek jahilnya itu

"Kakung lagi ke kantor. Bentar lagi juga pulang" jawab Wisda

"Kakung udah tua masih aja ngantor. Nanti kecapekan sakit loh Ti." kata Agam sembari mendudukkan dirinya ke sofa

"Iya Gam. Uti juga udah bilang sama Kakung, tapi Kakung nggak mau. Katanya biar ada kegiatan daripada dirumah nggak ngapa-ngapain" jawab Wisda

"Uti.. Bang Agam bentar lagi nikah loh" celetuk Salma yang langsung mendapatkan pelototan Agam

"Hah masa?"

Sepertinya Salma tak mengindahkan pelototan Agam. Buktinya bukannya takut gadis itu malah mengangguk semangat. "Iya Ti. Bulan depan katanya"

"Bener Bang? Kok Uti nggak dikasih tau sih" protes Wisda sembari ikut duduk disamping Agam

"Belum pasti Ti. Tapi udah nemu titik terangnya" jawab Agam

"Bunda!!" Teriakan Salma memutuskan percakapan Wisda dan Agam. Refleks mereka menoleh ke arah pintu yang sudah berdiri Hana dan Ali

"Hai sayang" sapa Hana pada putrinya yang memanggilnya. Kemudian sepasang suami istri itu pun berjalan mendekati mereka

"Bunda lama banget sih dari mana aja" rajuk Salma setelah ia menyudahi pelukannya

"Ini tadi Ayah ada urusan dulu. Terus Bunda ngantri pesanan Adek, jadi lama" jelas Hana lembut

"Oiya pesanan Salma mana?" tagih Salma

"Ini" jawab Ali seraya mengangkat kantong plastik di tangannya

Love You, My Khumaira (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang