Extra Part (1) Little Ema

8.5K 438 41
                                    

My wife :
Papa jangan lupa jemput Ema ya

Agam :
Iya sayangku
Tapi nanti malem mantab mantab ya🤗

My wife :
Y

Agam :
Yesss!!!!
Gak sabar jadinya

Sesuai perintah sang istri, Agam melajukan mobilnya ke taman kanak kanak tempat putri sulungnya bersekolah. Dia lihat arloji yang menempel di tangan kirinya. Pukul dua, itu artinya sudah jam pulang sekolah Ema. Dengan cepat Agam menyetir mobilnya

Hari ini dia berjanji pada istrinya kalau dia ingin menjemput gadis mungilnya itu. Semua meeting dan pekerjaan kantor tidak Agam pedulikan. Dia hanya ingin menjemput putrinya. Sepuluh menit kemudian Agam sudah berhenti di depan gerbang sekolah Ema. Dengan segera Agam turun dan berjalan masuk ke dalam

Keadaan sekitar cukup sepi. Mungkin sudah banyak murid yang dijemput. Tapi masih ada beberapa anak yang menunggu. Pandangannya jatuh pada dua anak perempuan yang sedang bermain ayunan. Satu diantaranya sangat Agam kenali. Seulas senyuman muncul dari bibirnya saat Agam melihat Ema dengan rambut panjang yang digerai tengah tertawa lepas bersama temannya

Ema tumbuh menjadi anak yang baik,  semua ini tak luput dari didikan istrinya, Neta. Tapi jelas wajahnya sangat mirip dengan Agam. Namun rambut lebatnya diturunkan dari ibunya. Perlahan Agam mendekati keduanya

"Assalamualaikum anak cantik" sapa Agam ramah

Sontak Ema menoleh. Dan betapa girangnya dia saat mengetahui jika Agam yang menjemputnya. "Waalaikumsalam Papa!!!"

Ema langsung menghambur kepelukan papanya. "Yeyyy Ema dijemput Papa" seru Ema senang

Agam pun mengangkat tubuh putrinya ke dalam gendongannya. Kecupan tak terhitung dia berikan pada putrinya itu. "Iya dong. Kan Papa udah janji sama Ema"

Ema tersenyum lebar menunjukkan giginya yang ompong depan. "Papa, Ema capek deh pengin pulang sambil minum susu" keluh Ema

Agam mengangguk patuh. "Siap ibu bos, kita pulang sekarang"

Setelah itu Agam mengambil tas bergambar kuda poni berwarna pink milik putrinya yang tergeletak di tanah. Mungkin saking senangnya Ema bermain jadi lupa tasnya sendiri

"Sebentar Pa, Ema mau pamit dulu sama Tata" Ema menggerakkan kakinya minta diturunkan. Setelahnya dia berlari mendekati temannya tadi

"Tata, Ema pulang dulu ya. Besok jangan lupa bawa makanan lagi. Ema juga bawa. Nanti kita bagiin sama temen temen kita"

Samar samar Agam bisa mendengar percakapan mereka. Dalam hati dia bersyukur, ternyata putrinya berbuat baik di sekolahnya

"Ayo Pa," Lamunan Agam buyar saat Ema selesai dan langsung menggenggam tangannya

"Gendong atau jalan?" tanya Agam

"Jalan aja Pa. Kata Mama, Ema nggak boleh manja. Kita harus bersyukur karena dikasih kaki sama Allah, kata Mama banyak orang yang nggak punya kaki. Ema malu dong punya kaki tapi digendong"

Agam tidak bisa berkata kata. Istrinya terlalu luar biasa dalam mendidik putrinya. Siap siap saja nanti malam ada hadiah spesial untuk kekasihnya itu

"Tapi Ema kepengin digendong Pa"

***

"Mama!! Ema pulang!"

Love You, My Khumaira (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang