5. Telat

525 35 7
                                    


- selamat membaca -

°

Hadirmu indah, rasa mu juga unik

°

kringggg.. kringgg..

Jam alarm milik Raina sudah berbunyi, pukul 04:00 tepat gadis itu langsung terbangun dengan sekali saja kebisingan alarm miliknya yang menelusup masuk ke telinga. Raina segera bergegas ke kamar mandi untuk mandi, tak perlu menghabiskan waktu yang lama hanya sekitar 10 menit dia sudha menyelesaikan ritual paginya dengan baik, tubuhnya sudah merasa sangat segar pagi ini, tak lupa Raina mengambil air wudhu untuk sebentar saja melaksanakan sholat tahajudnya, tak banyak hanya sekitar 4 rakaat dengan 3 witir, sehabisnya membaca ayat suci Al-Qur'an hingga adzan subuh terdengar.

Allahuakbar, allahuakbar ...

Adzan terdengar, setelah selesai berkumandangnya adzan Raina langsung melaksanakan Qobliah subuh setelah itu melanjutkannya dengan yang wajib.

''Assalamu'alaikum warrahmatullah. Assalamua'alaikum warrahmatullah.'' Raina mengusapkan kedua telapak tangan pada wajahnya, setelah itu melanjutkan dengan berdoa.

Kegiatan pembuka Raina di pagi hari kini sudah selesai, ia langsung bergegas mengganti pakaiannya dengan seragam sekolah. Senin pagi yang indah, gadis itu harus kembali menjalankan aktivitas sekolahnya seperti biasa, sedang asyik-asyiknya merapikan kerudung di depan cermin, ponselnya berdering.

Gadis itu menatap sekilas pada benda pipih tersebut, mencaritahu siapa yang meneleponnya dipagi buta seperti ini.

''Ibu,'' ucapnya sembari mengangkat handphone itu.

''Hallo Assalamu'alaikum Bu.'' Raina memulai terlebih dahulu percakapan diantara keduanya.

''Wa'alaikum salam sayang, sudah siap-siap mau berangkat sekolah?'' tanya Ibu di sebereng sana.

''Udah Bu ini Raina lagi siap-siap, habis itu tinggal buat sarapan,'' katanya.

''Bagus sayang, pokoknya jangan lupa sebelum berangkat sarapan dulu ya. Ibu pulang siang nanti dari rumah nenek.''

''Iya Bu pasti, hati-hati ya nanti pulangnya. Raina mau lanjut siap-siap sekolah dulu.''

''Iya Nak, hati-hati berangkatnya. Berangkat bareng Lia kan?'' tanya Ibu memastikan, kebetulan malam tadi dia sudah memberitahu Ibunya akan berangkat bersama Lia.

''Iya sama Lia.''

''Ya udah kalau gitu Ibu tutup ya teleponnya, dah sayang. Assalamu'alaikum.''

''Iya Ibu sayang, wa'alaikum salam.''

Raina menutup sambungannya, dia kembali merapikan kerudungnya, kemudian beralih pada tas yang sudah ia siapkan di atas meja belajarnya, juga tidak lupa memasukkan baju untuk latihan nanti. Dia sudah selesai, sekarang waktunya turun dan membuat sarapan untuk ia makan pagi ini, jujur saja Raina tidak ingin memiliki pembantu di rumahnya karena dia merasa tidak memerlukan bantuan dan bisa mengerjakan semuanya sendiri. Contoh kecilnya seperti menyiapkan sarapan, membantu Ibu, dan pekerjaan rumah lainnya, meskipun berkali-kali Ibu membicarakan mengenai ART pada Raina dan Ayah.

Mungkin saja jika Ibu selalu sibuk berkegiatan di luar Raina akan mempertimbangkannya, setidaknya untuk membantu ia banyak hal.

Raina pergi ke dapur untuk membuat bekal, karena sekarang sudah pukul 05:30 jadi gadis itu berniat sarapan di sekolah saja. Dia mulai menyiapkan bahan-bahan yang akan ia masak dan siapkan, rencananya Raina akan membuat sandwich. Ia mengeluarkan roti dan menyiapkan isiannya.

RAKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang