Back to Phantomhive's Manor...

215 34 0
                                    


Lima hari yang tak terasa telah terlewati oleh mereka. Kini saatnya Aliansi Kanade kembali meninggalkan kota Tokyo tahun 2019 untuk menuju London tahun 1889.

Latihan Ciel dan kawan-kawannya juga berjalan lancar tanpa hambatan semenjak kejadian perilaku aneh Sebastian.

Kalian tahu apa yang terjadi setelah kejadian itu? Ciel memarah-marahi Sebastian dengan kata-kata yang cukup kasar. Bahkan sampai membuat Sebastian harus diam tidak berkutik. Ditambah lagi, Kanade yang mendengarkan juga harus sweatdrop melihat hal itu. Ciel saat itu layaknya seorang Ibu yang memarahi anaknya ketika habis melakukan kesalahan fatal.

"Yah kalau begitu berhati-hatilah. Kalau bisa titipkan salamku untuk Ratu kalian." Tukas Kaneki.

"Heh? Kau ini bercanda kah? Bahkan kami saja berusaha menghindari interaksi keluarga kerajaan." Kanade menyahut dengan nada aneh.

"Jangan dibawa serius. Aku juga tahu benar soal itu."

"Kanade... Hati-hati. Bawakan oleh-oleh khas abad 19 begitu kembali darisana. Oke!" Seru Hide dengan nada riangnya.

"Aku tidak janji, Oniisan." Kanade menyahut malas.

"Ah, Sebastian-san tolong jaga Kanade baik-baik ya?! Pastikan kau tidak macam-macam dengannya. Dia sudah kuanggap seperti adikku. Jadi kalau kau macam-macam..."

Kanade segera membungkam mulut cerewet pria berusia kepala dua itu dengan terburu-buru. Rona merahnya terlihat jelas di wajahnya.

"Ya tenang saja. Aku tidak akan melakukan apa-apa pada Adikmu ini." Sebastian menatap Hide dengan tidak enak begitu sebaliknya. Ada perempatan di wajah mereka berdua.

"Kumohon berhentilah bercanda yang tidak perlu." Ciel melerai mereka berdua.

"Kalau begitu kami berangkat, Kaneki-kun." Tsukiyama segera menyalakan mesin waktunya dan cahaya spiral berwarna violet itu telah berpendar memenuhi ruangan.

"Bisakah aku tidak memasuki alat ini lagi? Membayangkan berada di dalamnya saja sudah membuatku mual." Keluh Meyrin. Ia terlihat enggan memasuki mesin waktu itu.

Mereka semua sudah akan memasuki mesin waktu. Hanya Meyrin yang masih terdiam di tempatnya.

"Bisakah aku tinggal disini saja? Aku tidak sanggup menaiki alat itu lagi." Keluhnya.

"Maaf, ada satu hal yang perlu kau ketahui Meyrin-san. Jika kau terlalu lama berada di abad ini, kau bisa mati karena memang sudah seharusnya di abad ini kalian tidak hidup." Ucap Kanade dengan tatapan yang begitu serius.

"Eh? Benarkah?" Meyrin memandang orang-orang di sekitarnya dengan tatapan bertanya dan mereka semua nampak mengangguk membenarkan perkataan Kanade.

"Baiklah, baiklah. Aku belum mau mati." Dengan terpaksa Meyrin memasuki mesin waktu dengan perasaan khawatir.

"Uso dakedo..." Seru Kanade yang langsung mendorong tubuh Meyrin ke dalam mesin.

"Ehhh?? USOO..." Suara Meyrin seperti hilang ditelan mesin.

"Itterasshai..." Seru seluruh anggota Goat pada Aliansi Kanade dan Ciel beserta kawan-kawannya.

"Yosh! Bersiap menyambut alat tidak berguna ini." Tsukiyama dan yabg lainnya bersiap memasuki mesin.

"Jika boleh jujur aku juga tidak ingin memasuki mesin ini lagi...." Seru Kanade.

GYAAAA....

***

Tidak membutuhkan waktu lama bagi mereka untuk bisa tiba kembali di depan halaman mansion milik Phantomhive. Terlihat rombongan Shirota menyambut mereka bersama Tanaka.

The War Begins: TOKYO GHOUL X BLACK BUTLERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang