Author POV
.
."Biarkan aku bawa satu, Kyung"
"Tidak usah, pengang saja korden dan kotak kapurnya dengan benar" sergah Kyungsoo.
"Ayolah, ini bahkan bisa ku kantongi" rengek Naehyun menjejalkan kotak kapur pada kantong rok-nya.
"Jangan! Rokmu bisa tersingkap! Keluarkan-keluarkan!" bisik Kyungsok panik.
Naehyun segera mengeluarkan kotak kapur dari sakunya, tapi kotaknya tersangkut dengan sakunya karena posisinya melintang begitu masuk ke saku.
"Err.. Kyung, kotaknya tersangkut"
"Mwo?!"
Kyungsoo menatap nanar saku rok Naehyun yang menggembung.
Tersingkap sih tidak, tapi malah tersangkut. Ini bahkan lebih parah.
Kyungsoo berhenti berjalan, meletakan tiga kardus berisi buku paket di lantai. Ia menatap Naehyun yang berkutat dengan lubang sakunya.
Anak itu masih berusaha menarik paksa kotak kapur hingga rok-nya beberapa kali terangkat dengan dramatis.
Kyungsoo berdecak dan meraih Naehyun mendekat.
"Maaf ya, Naehyun" gumamnya.
Setelahnya Kyungsoo menarik keluar tangan Naehyun dan memasukan tangannya sendiri kedalam saku Naehyun.
"Kalau dipaksa begitu, kapurnya bisa patah semua. Bisa remuk kalau kau terus menggengamnya sampai tanganmu memerah begitu"
Kyungsoo membuka tutup kotak kapur didalam saku rok Naehyun, lalu menarik kapurnya keluar satu-persatu. Setelah seluruhnya keluar dari kotak, Kyungsoo meremat kotak kapur dan mengeluarkannya dari saku Naehyun dan melemparnya ke tempat sampah di belakangnya.
"Nah, kau bawa kapurnya dengan benar. Jangan sampai jatuh, nanti patah"
Kyungsoo kembali mengangkat kardus buku paket kedalam pelukannya.
Sedangkan Naehyun berjalan dibelakang Kyungsoo sambil menunduk. Wajahnya merah sampai ke telinga. Ia tidak berani berjalan disamping Kyungsoo, takut dia melihatnya.
Naehyun malu setengah mati!
.
."Yixing, kau mau duduk disampingku tidak?"
"Sampingmu sebelah mana?"
"Didepan sana" Suho menunjuk tempat duduknya tepat di depan papan tulis.
"Kenapa kau menyuruhku duduk disana?"
"Aku hanya menawarimu, kalau tidak mau tidak masalah" jawab Suho ketus.
"Aku hanya bertanya, tidak perlu mekar begitu" balas Lay datar. Sedangkan Suho tertegun.
Mekar apanya? Batinnya bingung.
Tapi Lay menyambar tas-nya dan mendahului Suho menghampiri bangku yang Suho tunjuk tadi.
"Sebenarnya kenapa kau menawariku duduk disini? Kukira ketua kelas perlu privasi"
"Kupikir lebih baik duduk di depan, daripada dibelakang. Lagian kursi ini selalu kosong" sahutnya.
"Kau tidak sedang mengerjaiku kan?" Tanya Lay menyelidik.
"Tidak"
"Tidak apa?"
"Tidak mengerjaimu"
"Mengerjaiku bagaimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Park Siblings
Fanfiction.. Selamat datang.. This my first story. Dont judge, and just fanfict. Chansoo Shipper, okay. Tapi ini bukan romance, sorry. Cerita ini tentang Brother Ship. Okay, just read. Bacalah 1-2 part dulu, kalau suka lanjutkan dan dukung aku. Tidak suka...