17

815 102 33
                                    

A/N.  Biasakan komen inline, oke😉.
Selamat baca.

15+

.
.

Kyungsoo POV.

.
.
.

Hap! Hap!

".. 13.. 14.. 15-eh ayo. 16.. 17.. Yahh?"

Aku tiarap diatas lantai. Chanyeol Hyung bangkit dari kursi belajarku, lalu menepuk punggungku dengan keras.

"Ayo!" serunya. Aku mulai terangkat ketika dengan sembarangan Chanyeol Hyung menarik kerah kaosku untuk kembali ke posisi push up.

Yah, meskipun ini kemauanku, tapi tidak seharusnya ia mencengkram kerahku macam anak kucing.

Aku kembali memulai push up ku dengan aba-aba Chanyeol hyung dan aku berhenti lagi pada hitungan kelima. Aku menyerah.

"Ayolah, Kyungie-yaa. Aku bisa 40 hitungan di pagi hari loh. Masa kau hanya-"

"Diamlah, Hyung. Jangan paksa aku atau kugantung telingamu" balasku galak. Aku tidak suka dipaksa-paksa.

"Hei! Kau sendiri yang menyuruhku untuk memaksamu tadi" Hyungku itu memang tukang protes. Itu sama sekali tidak mempan meski ucapannya benar tentangku yang menyuruhnya memaksaku.

"Tapi aku tidak mau dipaksa, Hyung sendiri tahu itu. Sekarang minggir, aku mau mandi"

Aku masih bisa mendengar penggerutu itu menggerum rendah mengataiku macam-macam. Ah masa bodoh, aku tidak peduli. Mendengarnya saja malas.

Tapi ketika aku tiba di sekolah, aku mulai menyesali ucapan Chanyeol Hyung yang tidak kuturuti.

Saat aku turun dari bus, aku mengerling pada empat orang yang juga baru turun dari bus lain. Jelas itu Taerin noona yang sedang menggaplok adiknya, Kai. Yang membuatku darah tinggi saat melihat Sehun dan Naehyun bertukar tas.

Yah, kau perlu membayangkan seorang Sehun menggendong tas berwarna pink pastel dengan sticker cherry dan gantungan kunci serba perempuan yang bergelantungan pada resletingnya. Tas itu terlihat kecil dibahu Sehun.

Aku berpikir kenapa ia tidak memakai pita rambut besar berwarna maroon di kepala pirangnya juga?

Taerin jelas mendekat ke rombonganku,  berpura-pura menyapaku dengan kata 'bulat', padahal itu hanya alibi untuk menempelkan dirinya pada Lay-ge.

Entah kenapa begitu melihat Tao mengampiri Naehyun, aku berpikir, kami seperti bersilang.

Taerin noona yang menghampiri kami, sedang Tao menghampiri mereka. Meski pada akhirnya kami berdelapan memasuki gerbang bersama.

"Tadi kau sarapan dengan apa?" Naehyun mengernyit gugup ditanyai Tao. Dengan ragu ia menjawab,

"Emm.. Roti dan susu, seperti biasa"

"Eoh, hanya itu? Tapi kenapa bisa makin hari kau makin cantik" Naehyun berjengit dan meringis ngeri. Sedangkan Tao makin menjadi-jadi saat melewati lorong dan bersisipan dengan para sunbae.

"Hei, noona. Kau manis sekali" ucapnya pada rombongan sunbae yang melotot menatapnya.

Tangan Lay-ge terulur menggapai kepala Panda China untuk menjitaknya. Taerin noona tentu melihat itu sebagai aksi heroik sampai-sampai matanya membesar dan berbinar-binar saking kagumnya. Konyol.

Kami berpisah dengan mereka yang terus menyusur lorong untuk ke kelas atas setelah bergabung dengan Chen Hyung dan Baekhyun Hyung, sedangkan Tao harus memasuki kelasnya sendiri.

[1] Park SiblingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang