Author POV.
.
.
."Kyung"
"Hmm?"
Chanyeol menggaruk tengkuk kedua anjing kembar peliharaan mereka dengan gemas, ia memandang Kyungsoo yang bersila di sampingnya dengan sebuah buku dan kacamatanya.
"Besok kan libur sekolah, kau tidak mau berjalan-jalan ke taman? Toben dan Moekmol belum pernah diajak keluar"
Kyungsoo menutup bukunya dan melepas kacamata setelah mengusap dua mata bulatnya dengan ringan. Chanyeol pikir Kyungsoo hendak menolak, tapi saat Kyungsoo membuka matanya ia mengerling jahil.
"Tapi diam-diam saja. Tidak ada Lay-ge, apalagi Tao" bisiknya di telinga Chanyeol. Dirinya tentu setuju.
Pagi harinya, Park bersaudara berebut kamar mandi. Kyungsoo yang ingin mandi, sedangkan Chanyeol yang perlu buang air.
Akhirnya keduanya adu jari dan bersuit, awalnya Kyungsoo yang menang tapi kemudian ia kecolongan oleh Chanyeol yang berlari masuk ke kamar mandi.
Sambil mengumpati kakaknya, Kyungsoo turun ke dapur dengan langkah berdebum-debum. Menghampiri Ibunya dan membantu apa yang mampu ia lakukan, sambil mengadu ringan.
Lay muncul ke dapur, membantu Kyungsoo menata piring dan meminta ijin ada Eomma Park untuk keluar rumah.
"Dengan Suho Sunbae?" tanya Kyungsoo, Lay mengangguk membenarkan. Menceritakan tentang tugas rumah yang menurutnya aneh.
"Katanya Pekerjaan Rumah, tapi kenapa aku dan Suho harus mengerjakannya di Perpustakaan Umum. Menurutmu gurunya yang aneh atau aku yang salah dengar?" ujarnya. "Kan ia bisa mengatakan Pekerjaan Perpustakaan. Tapi tunggu, bukankah aku tidak bekerja di perpustakaan?"
Kyungsoo tidak lagi mendengarkan Lay yang sebenarnya sedang bermonolog.
Chanyeol muncul dengan pakaian rapih berupa celana olahraga dan kaos berwarna putih. Rambutnya tersisir rapih (serapih yang bisa terlihat dari Chanyeol).
Kyungsoo mengerang mengetahui dirinya lagi-lagi kecolongan, ia menggebuk Chanyeol dan bergegas ke kamarnya untuk mandi. Di ujung tangga ia hampir bertubrukan dengan Tao yang juga berlari karena mengendus aroma sedap dari dapur.
Setelah selesai mandi dan berpakaian, Kyungsoo turun ke meja makan dan disambut erangan lega karena dengan kemunculannya maka acara menyikat masakan Eomma Park akan dimulai.
Kyungsoo mengambil tempat disamping Lay dan mendapati Tao di seberangnya disamping Chanyeol.
"Kalian berpakaian macam itu mau pergi kemana? Aku tidak diajak?" semburnya. Ia menyadari Lay yang rapih dengan kemeja kasual dan Park Bersaudara yang tanpa sadar memakai pakaian couple.
"Aku ada tugas rumah yang harus dikerjakan di perpustakaan dengan teman sebangku, meskipun aku dan Suho hanya berbagi meja dan kami duduk dikursi masing-masing. Aku bingung sebenarnya dengan-"
"Ya. Oke! Ge, hentikan. Dan kalian mau kemana dengan pakaian couple seperti itu?" semburnya kembali.
Kyungsoo mengangkat bahu dan mengerling pada Chanyeol untuk angkat bicara.
"Kami harus mengunjungi teman. Yah, kalau kau mau ikut, silahkan. Tapi kau harus benar-benar menjaga ucapanmu saat menyusuri makam. Halaman rumahnya adalah pemakaman umum, asal kau tahu"
Tao bergidik sedang Kyungsoo sibuk mengulum cengiran puas saat Tao hanya ber 'oh' dengan murung.
Park Bersaudara keluar pagar bersama Lay. Ketiganya diantar Tao sampai ambang pintu dan menyuruh mereka agar cepat pulang.
Sebuah mobil mewah berhenti didepan gerbang Kediaman Park setelah Kyungsoo berhasil memasang gerendel pintu dari luar.
Kaca mobil penumpang terbuka dan wajah Suho menyembul angkuh dari dalam.
"Oh, Hai. Aku lupa nama kalian," ucapnya masih angkuh. Kyungsoo dan Chanyeol angkat bahu, sedangkan Lay menatapnya bingung.
"Lihat apa kau? Ayo masuk"
"Perlukah kujawab dulu pertanyaanmu?"
"Eh?" Suho mengernyit, tapi kemudian ia membuka pintu mobilnya dan menyeret Lay masuk kedalam mobil. "Kelamaan" desisnya.
"Kau menculikku!?" pekikan Lelaki China itu mengundang beberapa mata tetangga sebelah.
Kyungsoo dan Chanyeol membungkuk beberapa kali demi meminta maaf atas suara Lay yang kelewat nyaring.
Setelah mobil mewah Suho mulai berjalan meninggalkan mereka, Park Bersaudara memulai langkah mereka.
Rantai leher Toben dipegang erat oleh Chanyeol sedangkan anjing itu berlarian tidak tentu arah. Sedangkan Moekmol yang dijaga oleh Kyungsoo berjalan tenang sembari mengendus aspal dengan santai.
Menyusur jalan menuju taman kota, sesekali menyapa atau membalas sapa yang kebetulan mengenal mereka.
Butuh setengah jam untuk berjalan menuju taman kota. Lumayan ramai, meskipun tidak seramai akhir pekan.
Kakak beradik itu mencari tempat duduk yang teduh dan membiarkan dua anjing mereka bermain di rerumputan. Berguling-guling dan menyalak nyaring.
"Waah.. Aku ingin itu" Kyungsoo berseru nyaring dengan tangan terjulur menunjuk stand ice cream. Matanya yang bulat berbinar-binar.
Chanyeol yang mulai merogoh sakunya mendesah kesal karena tidak menemukan selembar uang-pun disana.
"Aku lupa bawa uang" Kyungsoo menatapnya jengkel dan merajuk ketika Chanyeol mengajaknya bicara lagi.
"Aku tidak mau tahu, Hyung harus bisa mendapatkannya untukku" Kyungsoo mencebik lugu, dan Chanyeol berpikir keras.
"Aku harus mencuri?" tanyanya. Kyungsoo mengangguk ragu mengiyakan.
"Atau lebih baik aku menjambret dulu? Banyak ahjumma disini, kuyakin isi dompetnya lebih jika kau ingin makan sepuluh cup" ucap Chanyeol dengan suara serius yang dibuat-buat. Kyungsoo mulai meliriknya sambil mengulum senyum geli.
"Tidak apalah. Aku harus mengendap dibelakangnya, lalu menyambar dompetnya. Mungkin sedikit ribet karena akan ada aksi tarik-menarik, tapi apalah tenaga ahjumma-ahjumma itu? "
Kini Kyungsoo tergelak hebat. Ia memegangi perutnya dn menjejak rumput dengan keras. Chanyeol nyengir ketika berhasil membuat Kyungsoo tergelak sampai seperti itu.
Tanganya terulur meraih wajah Kyungsoo, sesaat setelah pipi itu berada dalam jarak gapaiannya, genggaman tangannya penuh gumpalan daging itu, Kyungsoo menatapnya tajam.
"Lepas Hyung." ucapnya datar. Perlahan Chanyeol melepas tangannya dari wajah adiknya.
Kyungsoo merogoh sakunya dan menyodorkan sejumlah uang pada Chanyeol.
"Pesan dua" pintanya, dan Chanyeol dengan segera berlari ke stand ice cream dan kembali membawa dua cups ice cream dengan topping yang berbeda.
Dua tangan Kyungsoo terjulur kedepan dan menyambut uluran ice cream dari Chanyeol, tapi Kyungsoo juga menyambar ice cream kedua.
"Loh? Lalu aku makan apa?"
"Aku kan minta dua cups. Ya pesan sendiri"
"Tapi kan tidak ada kembaliannya"
"Oh, ya sudah. Hyung menontonku makan ice cream saja"
Chanyeol masih berdiri mematung, memperhatikan Kyungsoo yang memakan kedua ice cream-nya bergantian.
Ide jahil tentu melintas di otak Chanyeol, dengan kecepatan yang tidak diduga Kyungsoo, kakaknya itu telah melahap pipi dan menyedotnya dengan kekuatan black hole.
Kyungsoo merasa seluruh wajahnya hampir tersedot jika ia tidak segera memukul kepala kakaknya yang kemudian terhuyung dan memasang cengiran bodoh diwajahnya.
.
.
.Tbc.
24.12.19.
970 words
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Park Siblings
Fanfiction.. Selamat datang.. This my first story. Dont judge, and just fanfict. Chansoo Shipper, okay. Tapi ini bukan romance, sorry. Cerita ini tentang Brother Ship. Okay, just read. Bacalah 1-2 part dulu, kalau suka lanjutkan dan dukung aku. Tidak suka...