12

1K 122 12
                                    

Kyungsoo POV

.
.
.

Kami masih berada di taman kota meskipun sudah hampir tengah hari. Matahari tertutup awan tebal yang sepertinya akan turun hujan.

Aku dan Naehyun bergabung dengan Sehun, Kai, dan Lay Hyung. Mereka juga sudah kebosanan karena tidak lagi banyak noona-noona yang bisa disiuli lagi.

Chanyeol Hyung masih berbincang seru dengan Taerin noona di bangku taman diujung sana. Entahlah mendiskusikan apa.

Setelah tertawa sampai perut kram, kami di sembur Taerin noona dengan sumpah serapah yang tidak berhenti meluber dari mulutnya.

"Hyung, aku lapar" bisikku menyikut Channie Hyung. Di mengangguk sambil memegang perutnya sendiri.

"Kau sungguh tidak apa terjungkal begitu?" Tanya satu suara yang masih berusaha menahan tawanya.

Aku menoleh dengan cepat memastikan bahwa ini benar-benar terjadi. Siapa yang tahu kalau aku penderita tuli dekat?

Dan itu..

..ini.

"Lay Oppa tenang saja"

Demi kumis Toben!

Aku menyikut Channie Hyung, menegurnya yang masih menganga dengan lebar. Ia menyikutku balik,

"Matamu hampir meloncat tadi, asal kau tahu" balasnya. Aku mencebik seperti biasa.

Satu senggolan berasal dari sisi badanku yang lain.

"Itu tampak seperti Eomma-mu" ucap Kai menunjuk jalan masuk taman.

Sosok wanita kesayanganku disana, menggerakan kepalanya demi menyapu sudut taman.

Dia melihatku dan menghampiri kami.

Pakaiannya tergolong rapi dengan mantel panjang dan juga celananya yang licin dan gemerlapan.

"Kenapa belum pulang, hm? Ini sudah hampir makan siang"

Kami hanya cengengesan menyahutnya. Kemudian ia menghampiri Lay Hyung dan menepuk bahunya, meremasnya dengan gemas.

"Kau harus ikut Bibi sekarang, jemput Tao di Bandara"

"Mwo?!!"

Tao. Huang Zitao.

Sepupuku yang lain. Sepupuku yang sama-sama menjengkelkannya seperti Lay Hyung.

"Aku mau ikut Eomma" Channie Hyung mencoba bernegosiasi.

"Tidak usah merengek pada Eomma, buang aegyo-mu itu, Sayang. Kau ajaklah Kyungie makan siang di luar, Eomma belum memasak apapun"

"Kau makan siang saja di rumahku, sesekali kalian yang main" sahut Kai. Kalau dibuat animasi, mata anak itu akan membesar dan berbinar-binar dengan blink-blink disekitarnya.

"Iyakan, noona?"

"Hemm, yeahh. Tentu saja" sahutnya lesu.

Yah mungkin sebagian hatinya dia ingin mengundangku dan Channie Hyung, tapi separuhnya lagi dia mengharap Lay Hyung ikut.

Setelah Eomma mengiyakan, kami berpisah dengan Lay Hyung yang masuk ke mobil Eomma. Kami lanjut berjalan ke halte terdekat.

Sambil menunggu bus, kami bermain menghitung orang-orang yang tali sepatunya kendur atau terlepas.

Setelah masuk bus, kami harus rela berdiri. Mengalah untuk sekumpulan lansia yang menguasai dua bangku untuk barang-barang bawaannya.

Hanya Taerin noona yang mendapat satu bangku disamping seorang ahjussi dengan topi dan masker.

[1] Park SiblingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang