Bab 10 Entahlah

6.8K 403 12
                                    

Hey.. Up Nih..
Nggak terlalu panjang sih..
Tapi akan UP lagi kalo Vote bintang nya sampe 50 yaa 😆.
Nggak banyak loh 50 bintang aja
Ehh kalo lebih nggk apa sih ☺

Happy Reading….

Adnan menatap interaksi keduanya dengan tatapan bingung dan saat menatap tatapan rapuh dari kedua mata isterinya membuat Adnan memutuskan untuk segera pergi dari situasi ini.

"Ad…" Lisa menahan lengan Adnan yang akan mendorong kursi roda Naya.
"Dia siapa kamu?"

"Pulang mas atau biarkan pak Rudi yang mengantarkan aku pulang dan kamu lanjutkan obrolan mu"  ucap Naya dengan tegas.

"Dia istriku Lis.. Assalamualaikum" Adnan melepaskan tangan Lisa dan segera mendorong kursi roda Naya.

Lisa hanya dapat menatap keduanya dengan tubuh bergetar dan mata berkaca-kaca.

*****

Tak ada pembicaraan yang terjadi didalam mobil. Adnan merasa Naya kembali dingin kepadanya. Meski Adnan bertanya-tanya namun ia memilih menunggu Naya bercerita padanya.

"Dek…" Adnan menyentuh pundak Naya. Namun segera ditepis oleh Naya.

"Dia mencintaimu" Naya menatap mata Adnan.

"Siapa yang kamu maksud?, Lisa? Lisa hanya teman aku dek.."

"Jangan memanggilku seperti itu!"

Jawaban Naya dengan nada tinggi membuat ekspresi Adnan berubah kaku bahkan tangan nya mengepal erat. Adnan pun memilih mengalihkan pandangannya.

Sedangkan Naya seketika menyadari kesalahannya. Emosi yang Naya rasakan begitu meluap seketika menguap entah kemana. Naya bahkan beringsut menjauh lebih ke pintu mobil saat melihat perubahan emosi pada suaminya.

"Sudah sampai pak.." Rudi yang hanya menjadi pendengar perdebatan majikannya akhirnya membuka suara.

"Tolong bapak angkat Naya kekursi rodanya lalu bawa masuk ke kamar saya"

Naya yang daritadi menunduk seketika mengangkat kepalanya dan menatap suaminya dengan tatapan tak percaya. Naya pun merespon menggeleng dengan kuat kearah Rudi.

"Tapi pak…" Rudi pun merasa segan untuk menyentuh Naya karena pakaian yang dikenakan oleh isteri tuannya yang menjadi keraguannya.

Adnan pun memilih tak ambil pusing terbukti saat tangannya segera membuka pintu mobil di sisi tempat duduknya.

Naya yang melihat tindakan suaminya pun dengan cepat menggeser duduknya dan segera memegang ujung kemeja suaminya.

Sedangkan Rudi memilih segera keluar untuk memberikan privasi pada kedua majikannya.

"Mas.." Cicit Naya dengan suara bergetar.

Sedangkan Adnan memilih untuk tetap tidak menoleh kearah Naya.

"Mas.. maafkan Nay. Hiks jangan marah.. hiks" pecah sudah air mata yang berusaha Naya tahan. Naya pun menangis terisak dengan kedua tangan yang menutupi wajah nya.

Adnan yang melihat hal tersebut seketika kembali masuk kedalam mobil. Tanpa kata Adnan segera menarik kedua tangan Naya. Adnan menatap lama kearah wajah istrinya yang tengah berurai airmata. Sungguh Adnan sedang merasa bersyukur meski usia istrinya jauh diatasnya tapi melihat hal ini Adnan setidaknya mengetahui ada satu sisi dalam diri Naya yang akan membuat Adnan bisa terlihat lebih dewasa. Yaa sisi Naya begitu perasa.

Naya dengan perlahan mengangkat wajahnya dan menatap kearah suaminya.

"Maaf.. Nay minta maaf."

Mengikat Dengan AkadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang