Bab 23. Setelah Itu

7.9K 373 20
                                    


💚 Follow juga akunnya ya "Lotusia_Aurora"💚

Ditunggu 100 bintang nya 😆 dan coment nya.

Maafkan typo yang bertebaran..

Happy Reading..

******

Resti menatap kearah tamunya dengan tatapan marah.

"Silahkan keluar dari sini Rom. Sebelum saya memanggil satpam untuk mengusirmu." Pekiknya dengan emosi.

"Heyy.. calm baby.. kamu sudah sombong ya sekarang, padahal semua ini bukanlah hak mu tapi dengan menebalkan muka kamu menerima semua warisan ini." Sahut Romi dengan begitu santai bahkan tanpa ragu ia meminum minuman yang ada diatas meja dihadapannya.

"Apa lagi mau kamu?" tanya Resti pada akhirnya.

"Ahhhhh segarnya.." Romi berdecap kencang saat minuman alkohol tersebut membasahi kerongkongannya bahkan dengan gerakan sensual ia menjilat lidahnya seraya menatap kearah Resti.

Resti yang di tatap seperti itu segera menatap kearah yang lain asal jangan kearah pria penjahat kelamin yang ada dihadapannya.

"Hahaha… Resti, Resti.. sekarang kamu terlalu jual mahal sepertinya. Padahal dulu kamulah yang memohon untuk dipuaskan."

"Hentikan Rom.. cepat katakan apa tujuan mu kemari. " desak Resti karena sebentar lagi rapat triwulan perusahaan akan dilaksanakan tentunya Salma selaku Komisaris perusahaan akan turut hadir.

" Aku ingin uang 100 juta…" ucap Romi.

Kedua mata Resti membesar karena terkejut. "Aku sudah memberimu uang bulan lalu !!" Pekik Resti tak terima.

"Ohh ayolah Baby, penghasilan yang kamu dapat dalam sebulan lebih dari itu. Aku hanya minta penghasilanmu dalam sehari atau aku bisa saja dengan mudah mendatangi putri kita yang cantik itu lalu memeluknya dengan erat dan untuk selanjutnya kamu akan tahu apa yang terjadi."

Resti mengepalkan kedua tangannya, menatap benci kearah pria yang pernah menjadi teman satu malam nya tersebut. Pria pelariannya saat ia berusaha mencari kepuasan yang tidak didapatnya dari Amar.

"Owwhhh… tatapan mu begitu penuh Cinta Baby, kamu masih butuh kepuasan? Silahkan datang padaku. Meski umur ku sudah tua, aku masih bisa memuaskanmu." Seru Romi dengan tatapan menggoda. Owhh ayolah ia hanya betambah umur tapi fisiknya masih begitu menggoda buktinya banyak gadis belia yang bergelayut manja padanya.

"Hentikan omong kosongmu. Baik aku akan mengirimkan uang sesuai yang kamu pinta, tapi silahkan tandatangani ini dulu sebagai bukti bahwa kamu tidak akan mengganggu hidupku lagi." Resti menyodorkan selembar kertas diatas meja nya.

Romi akhirnya berdiri dan berjalan menghampiri Resti yang masih berada di kursi kekuasaannya.

"Aku tidak Mau. Karena aku ingin menganggu mu disisa hidupku" ucap Romi lalu meletakan kembali kertas yang telah ia baca.

"Aku bukan mesin uang Muuuu!!!"

Romi tersenyum kecil dan mengangkat bahunya. "Memang bukan, tapi aku pernah dengan tulus menawarkan cinta kepadamu tapi kamu lebih memilih harta, maka jangan salahkan aku jika aku juga ingin merasakan harta yang begitu kamu cintai ini." Seru Romi dengan tersenyum sinis.

"Baiklah.. aku tunggu uang dari mu Sayang.." Ucapnya lalu berlalu meninggalkan ruangan yang sudah terdengar pecahan dan teriakan amarah dari Resti.

Romi segera menghentikan langkahnya saat melihat Salma yang sedang berjalan dengan beberapa pengawal di belakangnya.

"Selamat Pagi, Nyonya Salma.." Sapanya untuk pertama kali.

Langkah kaki Salma terhenti, Salma menatap penuh tanya dan menatap lama kearah sosok dihadapannya.

Mengikat Dengan AkadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang