Bab 26. Jarak

6.6K 351 14
                                    

💚 Follow juga akunnya ya "Lotusia_Aurora"💚

Maafkan typo yang bertebaran..

Wkwkk Up malam malam begini...

Happy Reading..


******

Naya dan Sekar saat ini sedang duduk dihadapan dokter Rinka. Sesi terapi hari ini sudah Naya lewati, sesi yang cukup melelahkan bagi Naya karena sempat beberapa kali terjatuh bahkan lututnya masih terasa sakit.

Dokter Rinka tersenyum kearah Naya dan Sekar, " Hari ini cukup sampai disini dulu ya bu Naya, progres nya lumayan cepat."

"Hmmm apakah saya bisa kembali berjalan secara normal Dok?"

"Saya pastikan sebentar lagi Ibu sudah kembali bisa berjalan apalagi tadi sudah bisa melangkah sedikit demi sedikit. Tapi untuk berjalan secara normal sepertinya tidak bisa Bu, karena kecelakaan yang ibu alami kemungkinan besar Bu Naya akan sedikit pincang dalam berjalan." Penjelasan dokter Rinka membuat Sekar segera menggenggam tangan Naya.

"Tidak apa Nay, jangan sedih ya.." Sekar menepuk pelan pundak menantunya.

"Kalau begitu kami permisi ya dokter Rinka.." pamit Sekar lalu membantu Naya untuk berdiri dan berjalan menuju kursi roda. Sedangkan dokter Rinka hanya membalas dengan senyuman lalu berdiri dan membantu membuka pintu ruangan.

"Nay.. kamu baik-baik saja kan?" Sekar mengusap lembut kepala Naya yang tertutup dengan hijab.

Naya pun mendongak kebelakang menatap Sekar lalu tersenyum, "Nay baik - baik saja Mi.." jawabnya kemudian.

"Syukurlah, soalnya Mami takut kamu memikirkan ucapan dokter Rinka didalam sana. Mami harap kamu nggak menjadi rendah diri Nay." nasehat Sekar.

"Iya Mi. Justru Naya sekarang sedang merasa bahagia Mi, setidaknya Naya tidak menghabiskan sisa hidup Naya dengan menggunakan kursi roda."

"Mamiiii…" teriakan dari arah belakang mereka membuat Sekar berhenti dan menatap kearah sumber suara.

Hingga sebuah pelukan erat yang ia dapatkan. "Lisa.. sesak nih.." protes Sekar yang hanya di sambut dengan kekehan kecil oleh Lisa.

"Mami apa kabar? Mami baik - baik saja kan?" tanya Lisa dengan beruntun sambil memperhatikan Sekar dengan seksama.

"Mami baik - baik saja, Mami habis nemenin menantu Mami terapi." Jawab Sekar.

Naya hanya diam dan mengamati saja hingga tatapan dari Lisa akhirnya menatap kearah dirinya. Naya menatap bingung saat tangan itu terulur dihadapannya.

"Mbak Nay, apa kabar?" Tanya Lisa dengan senyum ramah nya. Naya terdiam sejenak lalu menyambut tangan tersebut.

"Alhamdulillah baik.." jawabnya singkat.

Lisa menatap lama kearah perut Naya sebelum bertanya, "Syukurlah.. Oh iya mbak Nay sudah isi belum nih??".

Naya menatap bingung kearah Lisa,

Sekar yang tahu dengan kebingungan menantunya akhirnya menjawab "Belum, Lis."

"Huff syukurlah.." ucap Lisa dengan suara lirih namun masih terdengar samar oleh Sekar dan Naya.

"Syukurlah?"

"Apa? Nggak lah Mi. Mami salah dengar nih, tentu saja Lisa mendo'a kan semoga mbak Naya segera hamil." Kilah Lisa dengan gugup.

"Ohh iya Mi.. tiga hari lagi ulangtahun Adnan, kita buat pesta kejutan apa nih Mi?" Seru Lisa mencoba mengalihkan topik pembicaraan.

Sekar yang ditanya sepeti itu hanya dapat mengusap tengkuknya dan menatap ke raut wajah Naya yang telah berubah. Memang setiap tahunnya Sekar selalu membuat kejutan ulangtahun untuk Adnan dan selalu dibantu oleh Lisa. Tapi tentu saja untuk sekarang semua telah berubah, putranya tersebut telah menikah dan ada ranah privasi yang tak boleh ia lalui lagi.

Mengikat Dengan AkadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang