Bab 19. Malam Berselimut

7.3K 395 17
                                    


💚 Follow juga akunnya ya "Lotusia_Aurora"💚

Woahh ini kepanjangan sih..

Tapi tak apa..
Ditunggu 100 bintang nya 😆 dan coment nya.

Maafkan typo yang bertebaran..

Happy Reading..

*****

Lisa menatap kearah sang Oma dengan mata membesar karena terkejut.

"Nggk, Lisa nggak setuju dengan ide Oma." tolak Lisa dengan menggeleng kuat.

"Ini ide yang terbaik sayang. Ikatan mereka masih rentan dengan rencana ini pastilah akan memicu konflik dalam hubungan mereka."

"Tapi Lisa nggak suka Adnan dimiliki oleh Mbak Nay, oma !!!" pekik Lisa dengan rengekan tak terima.

"Lalu bagaimana jika sampai nantinya akan membuahkan hasil. Kan gawat pastinya rencana ini malah jadi boomerang."

"Oma sudah berpikir dengan matang lisa dan itu semua tidak akan terjadi karena Oma sudah menyiapkan penangkalnya. Percaya sama Oma. Bahkan Oma yakin dengan ide ini Naya lah yang akan menderita hingga perlahan memilih mundur." Jelas Salma lalu berlalu keluar dari kamar Lisa. Sedangkan Lisa masih terdiam dengan memikirkan untung dan rugi dari semua rencana ini. Baiklah meski ia harus menekan rasa cemburunya tetapi bukankah semua butuh pengorbanan.

******

"Woahh.. hebat progres Bu Naya ternyata cepat. Ibu selalu latihan dirumah ya?" Tanya dokter Rinka kepada Naya.

"Iya Dok. Biasanya setiap bangun tidur saya selalu latihan menggerakan jari kaki saya. Awalnya masih terasa sakit tapi lama-kelamaan semakin lancar gerakannya." Ucap Naya dengan semangat. Hari ini adalah hari kedua terapi yang akan Naya lewati.

"Bagus itu Bu, karena jika ibu hanya mengandalkan jadwal terapi kita kan hanya dua kali dalam seminggu jadi memang harus didukung dengan banyak latihan di rumah tapi dengan gerakan yang kecil saja ya." Nasehat Dokter Rinka dan di balas anggukan mengerti oleh Naya.

"Sekarang kita ke ruangan ya.." Dokter Rinka segera mendorong kursi roda Naya.

"Hari ini kita coba dengan bantuan alat Parallel Bars

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hari ini kita coba dengan bantuan alat Parallel Bars. Latihan kali ini bertujuan untuk menguatkan otot dan meningkatkan keseimbangan dan koordinasi tubuh."

Naya mendengarkan penjelasan dokter terapisnya lalu menatap Parallel Bars yang ada di tengah ruangan, alat bantu yang memiliki panjang sekitar 2,5 meter. Lalu Naya beralih menatap kearah suaminya yang sedang duduk di bangku di sudut ruangan dengan tangan mengepal dan tersenyum kearah dirinya.

"Ayo Bu Naya, kita mulai." Dokter Rinka pun mulai membantu Naya berdiri lalu mengarahkan tangan Naya kearah pegangan yang ada di alat tersebut.

Naya sendiri mencoba menyemangati dirinya sendiri. Lalu menatap kearah kakinya yang terasa bergetar bahkan keringat mulai bermunculan di permukaan wajahnya. Naya hanya perlu bangkit meski terjatuh. Yaa.. jangan menyerah.

Mengikat Dengan AkadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang