Bab 25. Benang Takdir

6.9K 378 4
                                    

💚 Follow juga akunnya ya "Lotusia_Aurora"💚

Maafkan typo yang bertebaran..

💚 Btw Rora sepertinya seminggu kedepan tidak bisa update seperti biasanya karena Rora ada penelitian di desa pelosok gitu terkait tugas kuliah. Nah kalau ada sinyal bakal diusahain tapi kalau nggak ada sinyal hehe sampai ketemu Minggu depan yaa 😍

Jangan lupa Vote dan Coment nya

Happy Reading..

******

Bunyi musik yang berdentum begitu keras semakin membuat keturunan adam dan hawa tersebut semakin berteriak keras sambil meliukan tubuh mereka dibawah keremangan cahaya. Semakin malam semakin ramai pengunjung yang terdiri dari berbagai usia yang memenuhi salah satu klub malam yang ada dikota metropolitan tersebut.

"Ehhh bu Dokter kok main nya ditempat ginian sih.." seru seorang pria sambil memegang pinggul Lisa dengan tangannya dan membuat gerakan Lisa yang sedang berjoget ria menjadi terhenti.

Lisa melotot kesal karena merasa terganggu "Jangan bahas pekerjaan disini Riyu.." kekeh Lisa sambil menarik leher pria keturunan korea tersebut.

"Hahaha baiklah sayang..." balas pria tersebut dan semakin mendekatkan tubuh mereka hingga tak ada lagi jarak dari keduanya. Pria tersebut bahkan semakin berani mendekatkan kepalanya lalu menggigit kecil leher putih yang terekspos dengan jelas tersebut.

"Ahhhhh… sudah hentikan Riyu, gue mau lanjut minum." Lisa segera mendorong tubuh kekar yang sedang mendekapnya, lalu dengan sempoyongan kembali menuju stand bar dan memilih duduk dibangku yang tersedia.

"Heyy cantik.. " sapa Ramon sambil menuangkan minuman berwarna putih tersebut ke gelas yang sedang dipegang oleh Lisa.

"Ahhhh.. Lo tau benar apa yang gue mau Mon.." ucap Lisa lalu kembali menyesap minuman ditangannya dengan perlahan.

"Tentu saja meski Lo jarang kesini tapi gue selalu ingat minuman kesukaan lo."

"Gue jadi tersanjung deh.. hehehe.." jawab Lisa dengan wajah yang sudah memerah bukan karena malu tapi karena sudah mulai mabuk.

"Heyyy Liss…."

Lisa berbalik dan menatap seseorang yang menyentuh pundaknya. Lisa terkekeh saat melihat temannya Devi yang sedang bergelayut manja di lengan pria paruh baya.

"Vii kamu tunggu disana.." bisik pria tersebut ditelinga Devi.

"Okay Om, jangan lama ya. Chuppp.." balas Devi lalu mengecup bibir tebal tersebut.

*******

Romi segera mengambil gelas minuman yang akan di minum oleh Lisa.

"Cukup sayang kamu sudah mabuk.." jelas nya dan menyerahkan gelas tersebut ke Ramon.

"Jangan ngatur gue Om.. gue gue masih sadar kok !!" Teriak Lisa dan memukul pundak pria tersebut dengan kedua tangannya. Namun kepalanya yang pusing membuat tubuhnya oleng dan jatuh dalam dekapan hangat pria dihadapannya.

"Ahhhh… Om nggak puas dengan teman gue ya. Om bisa hubungi gue." bisik Lisa sensual.

Romi yang tau kemana arah bibir putrinya akan berlabuh segera memalingkan muka hingga bibir tersebut hanya mengenai pipinya. Romi merangkum wajah putrinya dengan kedua tangannya.

"Hehehe mata kita warna nya sama Om... Om juga masih ganteng… bagi nomor WA dong Om.."

"Hentikan Lisa, kamu seorang dokter tempat ini tidak baik untuk mu dan jangan pernah datang kembali kemari apalagi merusak tubuh mu dengan alkohol." Ucap Romi namun hanya dibalas tawa kecil oleh putrinya.

Mengikat Dengan AkadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang