Bab 21. Lailatul Zifaf

8.5K 401 24
                                    

💚 Follow juga akunnya ya "Lotusia_Aurora"💚

Hehe baru bisa UP guys..

Ditunggu 100 bintang nya 😆 dan coment nya.

Maafkan typo yang bertebaran..

Happy Reading..

******

18 +

"Saya permisi Pak, Bu. Kalau perlu layanan room service silahkan menggunakan telephone yang ada." Ucap bellboy tersebut dengan ramah.

"Iya terimakasih.. saya bisa minta tolong?" Tanya Adnan membuat bellboy tersebut kembali berbalik dan menghampiri mereka.

"Minta tolong apa ya Pak?"

"Tolong belikan pakaian gamis sekaligus kerudung nya untuk istri saya." Pinta Adnan seraya memberikan lima lembar uang lima ratus ribu.

"Sisanya ambil saja untuk mu."

"Terimakasih pak. Saya segera laksanakan. Permisi." dengan senyum bahagia bellboy tersebut pergi dan melaksanakan permintaan Adnan.

Adnan segera membuka pintu hotel didepannya dengan cardlock yang ada ditangannya. Saat pintu terbuka dengan segera Adnan mendorong kursi roda istrinya.

"Mas kamar nya pasti mahal banget.. seharusnya kita pulang saja tadi." Seru Naya dengan mata yang berbinar takjub dengan kemewahan kamar hotel yang dipesan suaminya.

Adnan sendiri mengakui memang kamar ini memiliki tarif yang mahal, tapi mau bagaimana lagi, karena saat ini ia sendiri bingung dengan reaksi tubuhnya.

"Nggak masalah Nay, cuma semalam kok. Aku sudah tak tahan.. gerah banget ini.." Adnan segera menggendong Naya ke ranjang king size berwarna putih yang  berada di dekat jendela yang menampilkan gedung - gedung tinggi di Jakarta.

Adnan tertegun saat lengannya tak sengaja bersentuhan dengan dada istrinya. Nafasnya pun semakin memburu dengan detak jantung yang semakin berpacu bahkan rasa panas yang ia rasakan semakin meningkat. Dengan segera Adnan menyelimuti tubuh istrinya.

Adnan semakin panik dan gelisah saat Naya mengerjapkan matanya dengan bingung.

"Kenapa kamu menyelimuti aku. Aku kegerahan Mas." Protes Naya lalu menyingkirkan selimut yang membungkus tubuhnya.

Adnan mengalihkan pandangannya segera saat ia malah terfokus pada dada istrinya saat istrinya sedang melakukan protes dengan mata membesar sambil mengomel.

"A.. aku mandi dulu.." Adnan segera membuka kemejanya ia berharap panas yang ia rasakan dapat mereda.

"MAS…!!" Pekik Naya seraya menutupi matanya dengan kelima jarinya saat suaminya tak segan membuka kemeja yang membungkus tubuh tegap dan berotot nya.

Adnan tak perduli dan dengan segera melangkah menuju kamar mandi. Adnan segera melangkah menuju kebawah shower dan memutar air tersebut. Adnan berteriak seraya meninju dinding saat air dingin yang jatuh dari atas kepalanya tersebut ternyata tidak meredakan panas yang ia rasakan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mengikat Dengan AkadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang