Bab 13. Untrust

6.5K 360 12
                                    

Happy Reading…

No target kali ini..
Updet suka suka 😊
Tapi tetap harus tinggalkan Vote dan Coment nya ya…

Kepoin juga cerita yang lain di akun ku ya.. ☺. Ada cerita oneshoot genre nya misteri/horor gitu..

Maafkan typo yang bertebaran..

*****

Tak ada pembicaraan yang terjadi diantara mereka. Setiap pertanyaan nya hanya dijawab singkat oleh Naya.

"Sayang…" Adnan berjongkok dihadapan Naya saat melihat tubuh istrinya bergetar.

"Nay.. Nay.. Hey…" Adnan segera memegang pundak Naya dan merangkum wajah Naya dengan tangan nya.

"Apa aku bisa percaya pada mu?" tanya Naya.

"Nay… aku tidak mungkin menolak Lisa.. maksud ku, aku telah mengenal Lisa lama dan.. dan terasa aneh jika aku tiba-tiba menjauhinya."

"Aku tak bisa.. aku tak bisa berada diantara kalian. Jika kamu tak bisa memilih maka lepaskan aku. Sebelum kita melangkah terlalu jauh atau kamu hanya merasa perlu bertanggung jawab atas kesalahan yang dilakukan kakak mu? Kamu tak perlu sejauh ini jika hanya ingin bertanggung jawab."

"Sayang.. aku tidak mencintai Lisa, aku akan jaga jarak dengannya sebisa dan semampuku. Aku menikahimu bukan karena itu. Kita sudahi yaa pembicaraan ini, kamu hanya perlu percaya padaku. Sekarang kamu jangan memikirkan yang lain karena kamu harus fokus dengan terapi yang akan kamu lalui nanti." Ucap Adnan seraya menghapus air mata di kedua mata istrinya.

*****

"Ad… kok kamu lama banget sihh?" gerutu Lisa dengan pipi menggembung karena kesal.

Adnan tampak mengernyit bingung saat melihat Lisa duduk di bangku sebelah kemudi. Adnan pun segera mendorong kursi roda Naya. "Kamu kok duduk didepan Lis?" tanyanya saat telah mendekat kearah mobil.

Lisa pun menjawab dengan nada manjanya "Lohh.. kan kamu tahu Ad, aku kan mabuk darat. Aku bisa muntah kalau duduk di bagian belakang."

"Jadi maksud kamu Naya duduk dibelakang dan kamu duduk disamping aku gitu??. Nggk Lis aku nggak suka, kalau kamu mau ikut bareng kami, kamu harus duduk di belakang."

"Kok.. kamu tega sih Ad. Kamu berubah banget. Mbak Nay jangan selalu mau menang sendiri dong, ngalah dikit dong dengan adek sendiri, nanti kalo aku mual dan pusing tentunya aku nggk bisa periksa…

"Stoppp!!!" teriak Naya seraya menatap tajam kearah Lisa.

"Kamu.. silahkan antar dia…"  ucap Naya kepada Adnan lalu segera memutar kembali kursi rodanya kearah pintu.

Adnan yang terkejut dengan teriakan Naya seketika tersadar saat Naya sudah menjauh darinya, dengan segera Adnan mengejar Naya.

Adnan menahan kursi roda Naya dengan kekuatannya.

Gilang dan Sekar yang baru sampai di depan pintu terlihat bingung saat melihat Adnan dan Naya yang masih berada di dekat pintu.

"Kalian belum berangkat Ad?" Tanya Sekar.

"Mbak Nay nya lagi kesal dengan Lisa Mi.." jawab Lisa yang telah berada di belakang Adnan dan Naya.

Sedangkan Naya hanya dapat meremas kuat kedua tangannya karena rasa marah yang kini begitu menguasai dirinya.

"Loh.. kenapa?" Sekar tampak bingung , tatapannya terus beralih dari Naya, Adnan dan Lisa.

"Hehe salah Lisa juga sih Mi.. Lisa nggak mau pindah ke belakang. Mami juga tahu kan kalo Lisa ini mabuk darat jadi kalo naik mobil harus duduk dibagian depan." ucap Lisa dengan tatapan penuh penyesalan.

Mengikat Dengan AkadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang