Bab 27. Jarak (2)

6.5K 356 10
                                    

💚 Follow juga akunnya ya "Lotusia_Aurora"💚

Maafkan typo yang bertebaran..

Happy Reading..


*****

Adnan menarik nafas dalam lalu perlahan menghembuskan nya, ia lakukan terus sampai Adnan merasa beban dipundaknya terasa berkurang.

Namun sebuah pukulan yang cukup keras hampir di pundaknya..

"Awww… kamu kenapa sih Rose?" pekik Adnan tak terima.

"Guee capek Adnan, kita udah seharian super sibuk ehh sekarang kamu ngajak lembur lagi !!"

"Sopan dikit dong Ros, gue ini bos loh ! " jelas Adnan kepada partner tim nya yang bernama Roselly. Nama nya boleh ke baratan tapi paras perempuan di hadapannya saat ini sangat lah terlihat bahwa ia keturunan jawa dengan paras ayu dan kulit sawo matang nya.

"Masa bodoh ! " balas Ayu dengan raut kesal nya.

"Hahaha, dikit lagi nih Ros. Nanggung, setelah ini kalian boleh istirahat kok." Ucap Adnan yang hanya dibalas dengan dengusan kecil oleh perempuan tersebut.

"Bay.. cepat kemari, tugas kamu belum selesai nih. "  titah Adnan saat melihat Bayu yang sedang fokus dengan handphone Adnan. Yaa.. si Bayu sedang meminjam handphone Adnan, katanya sih mau menghubungi pacar nya yang sedang mendapat tugas pengabdian menjadi guru di pelosok desa sedangkan handphone Bayu sedang kehabisan pulsa.

"Ntar Nan.. nah ini ada yang nelpon." jawab Bayu dengan antusias, sedangkan Adnan hanya bisa merasa iri karena sesungguhnya ia juga sedang merasa rindu tapi Adnan hanya takut saat mendengar suara istrinya malah membuat ia menjadi tak fokus dan ingin cepat pulang.

"Halooo…."

Adnan menatap penuh tanya kearah Bayu yang sedang terdiam dengan mulut terbuka seperti sedang terpana. Secantik itukah pacar Bayu?. Hingga pekikan dari ponselnya terdengar yang sepertinya sengaja di loudspeaker oleh Bayu membuat Adnan seketika berdiri.

"Astaghfirullah…"

"Siapa Bay?" Tanya Adnan seraya mendekat kearah Bayu.

"Nggak tahu Nan, nggak ada suaranya" ucap Bayu sambil memperlihatkan layar yang hanya menampilkan warna abu-abu.

"Sudahlah Nan.. mending kita lanjut aja, nanggung nih dikit lagi…" sahut Roselly dengan suara merajuknya.

Adnan tak memperdulikan rengekan tersebut karena sepertinya ia mengenal warna di layar tersebut, seperti warna seprai ranjang tidur nya.

"Ntar Ross.. memang nggak ada namanya Bay?"

"Ada tulisannya  " Mon Amour" sih Nan. Mana cantik banget lagi. Siapa emangnya Nan?"

Jawaban dari Bayu membuat Adnan secepat kilat merebut ponsel nya. Adnan mengerang saat melihat panggilan Vidcall tersebut telah berakhir.

"Kenapa Kamu Angkat Bayyy ! Lancang sekali kamu ! " teriak Adnan dengan murka.

Prangggg…

Bayu hanya dapat terdiam dengan raut wajah yang telah memucat saat menatap iPhone mahal yang sempat ia pegang sekarang buyar karena terhempas di dinding. Bayu tidak pernah menduga mendapatkan amukan Adnan saat ini. Bagitu pula dengan Roselly yang menatap Bayu dengan penuh tanya karena ia tak mengerti apa yang sedang terjadi.

"A .. ak.. aku.."

"Sekarang cepat kamu keluar Bay, sebelum tangan ku benar-benar menghampiri wajahmu." geram Adnan seraya menatap tajam kearah Bayu.

Bayu yang mendapat kalimat peringatan segera keluar dari kamar hotel Adnan dengan langkah cepat tanpa menoleh kembali.

"Nan kamu kenapa?" Suara Roselly bergetar namun ia penasaran dengan apa yang sedang terjadi.

Adnan mendelik dan segera menjauh saat tangan Roselly akan menyentuh nya.

"Kamu mau istirahat kan, sekarang keluar sana Ros dan jangan banyak tanya" jelas Adnan seraya berjalan menuju pintu lalu membuka pintu kamar inap nya dengan lebar.

Roselly hanya dapat melongo terkejut namun ia tak membantah apapun dan segera melangkah keluar. Hingga saat bunyi pintu yang tertutup dengan begitu keras membuat Roselly kembali menatap pintu seolah bisa melubangi pintu tersebut.

"Untung Bosss…" keluh nya lalu berjalan menuju kamar nya.

Sedangkan Adnan kembali meraih IPhone nya yang tergeletak dengan malang di lantai, yang ada dipikiran nya hanya menghubungi istrinya kembali.

Adnan menatap layar IPhone nya yang hanya menampilkan warna gelap, jari jemarinya mencoba menghidupkan kembali layar tersebut dengan menekan layar secara asal tapi tetap saja mati dan tak kunjung hidup kembali. Adnan mengerang kesal lalu melempar kembali benda tersebut ke ranjang tempat tidurnya.

"Argggghhhtt… beli mahal - mahal baru jatuh dikit udah mati kamu.." keluh Adnan dengan omelan nya.

*******

Ruang keluarga rumah mertuanya pagi terdengar begitu ramai. Naya yang merasa penasaran segera perlahan berdiri lalu berjalan tertatih-tatih menuju kursi rodanya. Setelah berhasil menduduki kursi rodanya dengan segera Naya menjalankan kursi rodanya keluar dari kamar.

"Alhamdulillah.. Papiii.. kita bakal dapat cucu lagi." Teriakan riang dari mertuanya Sekar terdengar begitu saja. Raut wajah bahagia dari semua yang ada diruangan membuat Naya memahami hal apa yang sedang disyukuri saat ini.

Naya tersenyum kecil lalu mendekat untuk ikut bergabung dengan keluarga nya. Benarkan Naya tidak salah, bahwa mereka adalah keluarga nya yang baru?.

"Woahhh ada apa ini Mii?" Tanya Naya pura - pura tak mengerti. Naya menatap bergantian kearah Kakak Iparnya, Alif dan juga mertuanya.

Sekar yang mendengar pertanyaan Naya membuat ia segera melepaskan pelukannya dengan suaminya lalu menatap kearah Naya dengan senyum bahagia.

Tangan Sekar mengusap lembut perut Aya, "Mami bakal dapat cucu kembali Nay.." ucap Sekar dengan riang.

Naya pun segera mendekat kearah Aya dan mertuanya. Naya tersenyum dengan tulus saat melihat tatapan mata Aya yang belum bersahabat kearah nya.

"Selamat ya Ay dan Mas Alif. Semoga kehamilan nya sehat sampai proses persalinan." Ucap Naya dengan tulus sambil mengusap perut Aya yang masih datar tersebut.

Sedangkan Aya akhirnya menyerah dan ikut tersenyum  saat melihat ketulusan tersebut.

"Hehe kata orang biar cepat nular.." canda Naya dengan mengusap tangannya yang tadi mengusap perut Aya lalu mengusap ke permukaan perutnya sendiri.

"Aamiinn…" sahut semua yang berada disana. Lalu yang terdengar selanjutnya hanyalah tawa bahagia dari semuanya.


TBC

Bengkulu, 23 Oktober 2019






Mengikat Dengan AkadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang