Rindu dapat notif comment dari work ini #ngode
[11]
Expect The Expected...
SELAMA tiga tahun di sekolah menengah atas, tidak pernah sekalipun Raja terlambat.
Kalau pun pernah, Raja tidak pernah berpikir ia akan melakukannya pada hari pertama ujian. Tapi mau gimana lagi, Naomi melarang supir pribadinya untuk bertugas hari ini.
Ingat kalau Raja juga diasingkan ke rumah Kak Aiden?
Artinya bocah manja ini tidak punya kendaraan lain untuk membawanya pergi ke sekolah. Dan kalau bukan naik mobil, harus naik apa lagi? Raja benar-benar buntu.
Ketika ia menelepon Naomi untuk memprotes sambil merengek-rengek, gadis itu malah meneriakinya galak, "NAIK ANGKOT SANA!" sebelum memutuskan sambungan.
Jadi disinilah Raja sekarang.
Berdiri di pinggir jalan, kepala menoleh kesana-kemari bingung sampai beberapa orang sempat melemparkan tatapan aneh kepadanya.
Kak Naomi menyuruhnya naik angkot.
Masalahnya, angkot itu yang mana...??
Raja menggaruk-garuk kepalanya bingung. Sudah nyaris sepuluh menit berlalu dan ia masih belum menemukan kendaraan yang namanya angkot itu.
Seumur hidupnya ia sudah diantar-jemput kemana-mana, Raja mati kutu sekali ditinggal begini. Andai saja ada yang bisa meminjamkannya mobil.
Raja bisa menyetir, supir pribadinya yang sudah menyupirinya sejak kecil mengajarkannya ketika ia pertama kali naik SMA, tetapi ia dilarang keras oleh kedua orangtuanya untuk berkendara di luar rumah.
Kalau naik motor, Raja ketakutan. Ia pernah naik motor dibonceng Arjuna, dan ia terjungkal ke belakang. Pengalaman mengerikan.
Tepat ketika ia berencana untuk kembali menelepon Kak Naomi dan memohon supaya supirnya dibalikkan, sebuah motor ninja putih berhenti di dekatnya.
Raja yang agak ketakutan, langsung berjalan mundur menjauhi kendaraan itu beserta pengendaranya. Sang pengendara yang wajahnya tertutup helm.
Lelaki yang duduk di atas motor itu menatap ke arahnya, membuatnya menatap balik. Ia mengenakan jaket kulit warna hitam, tetapi kalau dilihat dari celananya yang abu-abu, seharusnya ia masih duduk di bangku SMA.
Pemuda itu melepaskan helmnya tiba-tiba, sebelah tangan naik untuk mengacak-ngacak rambutnya sekilas. "Mau nebeng?" tanyanya kemudian, tampak sedikit canggung.
Raja mengerutkan alisnya tidak suka ketika melihat siapa sebenarnya pengendara motor itu.
"Engga," balasnya dingin.
Samuel Baladewa memutar bola matanya sekilas.
Si pemuda bayangan dengan ego yang setinggi langit.
Samuel tahu Raja sebenarnya bisa populer jika ia menginginkannya. Wajahnya jauh di atas rata-rata, ia pintar, keren, dan pandai olahraga. Tetapi ia memutuskan untuk diam di pojokan. Bukan malu, hanya malas berinteraksi. Karenanya ia lebih cocok disebut bayangan. Ada, tetapi tidak pernah diperhatikan.
Dan terlebih lagi, Iris begitu menyukainya. Bahkan ketika mereka - Samuel dan Iris - berpacaran dulu, ia ingat Iris sangat menghormati dan menyukai Raja. Hal itu, tentu saja membuatnya otomatis tidak menyukai pemuda di depannya ini.
"Yaudah kalo gitu, cuma mau bilang lima menit lagi ujian uda dimulai. Good luck pergi ke sekolah tanpa kendaraan," sindirnya sekilas sebelum mengenakan helmnya kembali, hendak menjalankan motor ketika Raja tiba-tiba berseru menahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Exam Service Provider | 02-04line
Teen Fiction[COMPLETED] Capek dapet nilai merah? Bosen remed mulu? Pengen dapet nilai seratus? Atau jangankan seratus, lewat KKM aja pun uda sujud syukur! Kalo iya, mungkin Raja bisa bantu. Highest ranks : #1 in jangwonyoung #1 in yuna #2 in yuna #2 in jiheo...