t w e n t y t w o

790 172 24
                                    

[22]
King

...

RAJA sampai di depan rumahnya.

Kosong, gelap, dingin, tidak berpenghuni seperti biasa.

Padahal selama tiga hari ia tidak ada, rumah ini tetap ditempati. Dan bahkan memiliki kehangatan keluarga yang sesungguhnya.

Raja masuk ke dalam rumah, melepas sepatu sekolahnya dan menaruhnya ke samping. Ia berjalan ke ruang tamu, mendapati keadaan tidak jauh berbeda.

Dapur terlihat lebih hidup. Terlihat dari bekas kuali dan piring kotor yang bertumpuk, mungkin dari sarapan keluarganya yang belum sempat dibersihkan pengurus rumah tangga.

Raja menghidupkan keran air, memutuskan untuk bersih-bersih sendiri. Ia membasahi kedua tangannya di bawah aliran air, merasakan suhunya di atas telapak tangan.

Hari ini dingin.

Tidak mau merasa kesepian, Raja membuat catatan dalam hati untuk menghubungi Arjuna dan memintanya untuk datang belajar bersama.

Dengan bantuan Arjuna dan sebuah catatan baru yang ia buat, Raja sudah merasa jauh lebih baik dalam pelajarannya, meskipun masih banyak yang belum ia pelajari.

Bukan hanya Arjuna, semua teman-temannya ikut membantu.

Iris, yang menerima sertifikasi IELTS tahun lalu dengan nilai hampir sempurna, membantunya dengan bahasa Inggris.

Vanessa belakangan ini seringkali membuatkannya sarapan, dan selalu mengingatkannya untuk makan dengan benar - meskipun tidak dituruti.

Yovita tidak membantu apa-apa secara akademik karena mereka beda jurusan, tetapi ia selalu sukses membuat Raja tertawa.

Rajs mengeringkan tangannya dengan handuk setelah selesai menata piring. Ia mengirimkan pesan ke Arjuna mengajaknya untuk datang, yang dibalas dengan senang hati.

Lalu ia memutuskan untuk mandi.

Berpikir di bawah pancuran air, mengharapkan murungnya akan hilang ikut mengalir.

Raja masuk ke dalam kamar mandi kamarnya dan menghidupkan keran air.

Biasanya ia hanya akan mandi di bawah pancuran air. Tidak pernah yang lain.

Raja benci berendam.

Terakhir kali ia pergi ke kolam renang adalah ketika ia masih berumur empat tahun, lalu tidak pernah lagi.

Jangankan kolam renang, hanya untuk masuk ke dalam bak mandi saja sudah membuatnya sesak napas.

Tetapi entahlah.

Arjuna akan datang pukul empat nanti, ia punya banyak waktu.

Ia punya banyak waktu untuk berendam.

Raja tahu lebih dari siapapun, dirinya tidak suka dengan air. Apalagi di dalam bak besar seperti ini.

Tetapi bukannya menutup keran air itu, ia malah menatapnya datar. Nyaris tidak berkedip, ia berdiri di sisi bak menatap air yang mengucur deras dari keran, pelan-pelan mengisi bak mandinya sampai penuh.

Setelahnya, ia menanggalkan kemeja, menyisakan kaos putih polos dan celana abu-abunya.

Raja mematikan keran, melangkahkan sebelah kakinya masuk ke dalam sebelum menariknya kembali.

Sebelah lengan celananya yang panjang sudah basah kuyup, tetesan air menitik dari ujung-ujungnya.

Raja merasakan bulu kuduknya berdiri menatap bak penuh itu.

Exam Service Provider | 02-04lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang