f i f t e e n

958 196 57
                                    

[15]
Friendshit

...

VANESSA meletakkan kotak makannya tepat di depan Iris yang sedang makan, membuat gadis yang lebih tua itu mengangkat kepala dan menatapnya heran.

Tiba-tiba terdengar bunyi kursi digeser di sebelahnya, membuat Iris menoleh dan mendapati Yovita yang kini duduk di sebelah kirinya sambil menyeruput susu kotak.

"Ngapain kalian kesini?" tanya Iris heran ketika Vanessa duduk di sebelah kanannya dan mulai membuka bekal makannya.

"Untuk ngomongin rencana perdamaian perang dunia ketiga yang bakal meledak kalo ga segera kita hentikan," jawab Yovita sambil menyedot susu kotaknya yang sebenarnya sudah habis, menimbulkan suara seruputan yang menyebalkan.

"Maksud Kak Yov itu Kak Raja sama Kak Arjuna," kata Vanessa memperjelas.

"Ide gue itu kunci mereka berdua dalam lemari CS," kata Yovita sambil meremas kotak susunya yang sudah kosong. "Tapi Nessa bilang gue terlalu kejam."

"Kak Yov emang terlalu kejam!" balas Vanessa membela diri. "Lemari itu sempit banget, Kak Raja sama Kak Arjuna bongsor-bongsor. Kepalanya pasti terantuk mulu kan!"

"Bagus dong, biar makin cepat baikannya!"

"Nanti mereka sesak napasss!"

"Pernah dengar napas buatan??"

"Oke oke tenang," Iris buru-buru menyela. "Kita ga bakal jejelin Kak Raja maupun Kak Arjuna ke dalam lemari CS. Satu, tempatnya jorok. Bau kain pel. Kak Raja sama Kak Arjuna bakal pingsan duluan sebelum ada yang keburu minta maaf. Dua, Nessa bener, lemari itu terlalu kecil untuk raksasa-raksasa macem mereka."

"Lagian kita lagi usaha bikin mereka baikan, bukan shooting drama yaoi," lanjut Iris sambil menggeleng-gelengkan kepala kecewa.

Yovita cemberut, menyandarkan punggungnya ke belakang membiarkan tubuhnya bersandar malas ke kursi. "Jadi lo punya ide apa?"

"Yah bikin mereka ngomong sama satu sama lain tanpa berantem?" usul Iris yang lebih menyerupai pertanyaan daripada pernyataan.

"Macem bisa aja," decih Yovita. "Lo tahu pagi ini mereka cuma pandang mata, abis itu Kak Raja cih, Kak Arjuna ikutan cih buang muka. Capek ngeliatnya."

"Gimana kalau kita kunci mereka di gudang aja?" usul Vanessa tiba-tiba, membuat Iris melotot.

"Gak boleh astaga! Ini bukan drama yaoi!"

"Engga Kak Iris, pikirin aja, gudang kan luas, kalau mereka sampai berantem ga ada yang bakal terluka parah dan bisa langsung kita hentikan. Tempatnya juga tersendiri gitu, ga ada yang bakal dengerin percakapan mereka. Lebih aman kan?" balas Vanessa masuk akal.

"Dan setelah lewat sepuluh menit mereka di dalam, kita bakal bebaskan mereka, aman kan? Cuma sebentar aja," timpal Yovita dengan mata berkilau-kilau. "Plisssss Iris gue pengen banget ngurung Kak Arjun!"

Iris mengangkat tangannya membuat gerakan ingin menghajar temannya itu sebelum menurunkannya kembali dan mendengus kesal.

"Serius, Kak Iris," kata Vanessa di sebelahnya dengan nada memelas. "Aku ga mau lihat mereka berantem lagi."

Kedua mata gadis yang termuda itu terlihat begitu sedih, Iris tidak sampai hati mau menolak. Gadis itu akhirnya menghela napas.

"Yaudah, terserah kalian."

...

"Ingat kata gue bakal kenalin lo sama sepupu gue?" tanya Yovita mengejutkan Iris yang baru saja berjalan keluar dari kamar mandi.

Exam Service Provider | 02-04lineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang