^HAPPY READING^
.
.
Hinata duduk menopang wajah mungilnya dengan kedua tangan, menatap dengan kosong aktivitas orang-orang di luar sana dari dalam penginapan di lantai dua. Sudah beberapa hari semenjak Sasuke menciumnnya, ia berusaha bertingkah bahwa tak ada yang terjadi, mecoba bersikap senormal mungkin.
Namun tetap saja debaran aneh dalam dirinya semakin menggila, ia tak tahu bagaimana cara bersikap di depan sasuke sekarang ini. Ia senang, namun juga sedikit takut bagaimana jika hanya dirinya yang memiliki perasaan aneh ini? bagaimana jika hanya dirinya berdebar? Bukankah itu akan terasa menyakitkan?.
"Kaa-san...hinata gadis yang jahat bukan?"guman Hinata, ia menatap ke dalam kamar penginapan yang masih kosong.
Ia merasa menjadi wanita paling buruk di muka bumi ini, seandainya ia tak berjanji pada Naruto dulu. apa semuanya akan berubah? seandainya Hinata tak dekat dengan Sakura apa tak apa-apa jika ia bersama Sasuke? Hinata merasa berdosa pada dua orang yang cukup berharga dalam hidupnya tersebut. apa Naruto kan memaafkan dirinya? apa Sakura masih menganggap dirinya teman saat ia mulai secara perlahan jatuh cinta pada pria yang sama?.
tangan Hinata naik memegang tepat di dada kirinya, tempat di mana perasaan nyerih dan sesak secara bersamaan menghantam ulu hatinya.
"Hei, Hati... jika kau masih bisa untuk menyerah... ayo, kita menyerah agar tak melukai siapapun... tak apa-apa jika hanya kita yang terluka, tak apa-apa. kau dan aku akan baik-baik saja. kau hanya perlu waktu untuk menyembuhkan diri"
kata Hinata dengan lirih. memohon agar hatinya untuk menyerah, berhenti menggilai Uchiha itu, berhenti merasa nyaman dengannya dan berhenti mencari saat ia tak ada.
mata lavender itu menatap langit yang berwarna senja. tak bisakah perasaannya ini hanya seperti senja di sore hari? yang hanya indah sebentar kemudian tertelan langit malam. menghilang tanpa bekas.
Hinata menatap kedalam ruangan persegi empat tersebut, hanya kekosongan ia temui pria tak berada di sana.
Ini sudah sore, Sasuke entah menghilang ke mana sejak mereka memesan kamar ini. dan paling sial hampir seluruh penginapan serta hotel sudah penuh di booking karena ada festival jadi banyak yang mengunjungi kiri bahkan negara lain dan desa-desa tetangga.
Dan pria itu belum kembali hingga sekarang...Hinata merasa bosan, ia ingin pergi keluar namun mengingat ancaman Sasuke sebelum pria itu pergi membuat nyali Hinata yang tak seberapa ini menciut begitu saja.
Bagaimana tidak, sasuke mengatakan dengan tenang dan datar namun kata-katanya syarat akan ancaman yang mematikan.
"jangan berani-berani beranjak dari ruangan ini sebelum aku kembali... jika tidak, kau akan melihat bagaimana marahnya seorang uchiha"
Saat itu Hinata hanya mengangguk sedikit takut. Lagian siapa yang tak tahu watak Uchiha, sang pelopor perang 2 tahun dulu Uchiha Madara, Uchiha Obito... Hinata tak berani memancing kemarahan pria Uchiha terakhir itu. Jadi di sinilah ia duduk dengan tenang dan juga bosan.
"selalu saja memerintah..dasar Uchiha bodoh"dumel Hinata yang bosan.
Ia masuk dan merebahkan tubuhnya di kasur empuk yang ada di sana, membayangkan bahwa malam ini ia harus berbagi tempat tidur yang sama dengan sasuke, membuat wajah hinata memerah.
"apa yang kau fikirkan...hinata no baka"umpat hinata pada dirinya sendiri.
Tok...tok... Hinata langsung terbangun dari tidurnya dengan langkah tergesa-gesa serta tersenyum kecil, ia langsung membukakan pintu. Seketika senyumnya hilang, ternyata bukan sasuke...hinata menghembuskan nafas kecewa.. kemana pria itu? Ia sudah pergi lebih dari 4 jam.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dark Sky And The Moon
FanfictionNaruto @Masashi Kishimoto but this story by me |Uchiha Sasuke x Hyuuga Hinata x Uzumaki Naruto| Rank 1 #SasuHina : 29/10/2020 * * Bagi semua orang, Uchiha Sasuke dan Hyuuga Hinata adalah sebuah ketidakmungkinan. bahkan di dalam imajinasi terliar seo...