Chapter 26

10.9K 964 122
                                    

^HAPPY READING^

.

.

"Byakuugan"Hinata mengaktifkan byakugannya. Di malam hari seperti ini setidaknya Hinata bisa melihat aliran Chakra seseorang. sudah hampir dua minggu mereka berada di desa ini dan memantau siapa dalang di balik pencurian ini. mereka belum bisa menangkapnya namun pencurian tak juga berhenti.

"Hinata....kau baik-baik saja?"

"Ha'i....aku baik-baik saja Naruto-kun"kata Hinata masih bersembunyi di Antara dedahanan pohon mengawasi dari sana.

Naruto juga melakukan hal yang sama, ia tak mengalihkan matanya sedikitpun, ia termenung sejenak mengingat perkataan para bocah-bocah di desa beberapa waktu lalu.

"Sasuke-nii...itu suami Hinata-nee"kata gadis kecil berambut orange dengan cepol dua itu yang memperkenalkan namanya sebagai Kagura.

"benar-benar... kata tou-san suami istri harus tidur sekamar...jadi karena kau bukan suami Hinata-nee...kau akan tidur bersama kata"sungut Sougo.

"suami kah?"Naruto tersenyum konyol. Tak ada yang baik-baik saja, sekarang apa yang harus ia lakukan?.

"Naruto-kun... target terlihat"Naruto kembali ke keasadarnnya, lalu mengejar Hinata yang berlari kearah Hutan untuk mengejar pencurinya.

Sesampainya di sana Naruto menghentikan langkah sejenak saat melihat cara Hinata melempar kunai dan shuuriken, entah mengapa ia merasa familiar. Bagaimana Hinata bisa melempar dengan cara yang sama? Atau hanya kebetulan semata?

Brak...punggung Hinata mengenai pohon di belakangnya.

"Hinata"teriak Naruto lalu mendekat, mengahadapi beberapa kawanan pencuri yang cukup handal menggunakan ninjutsu. Naruto dan Hinata harus menghadapi beberapa orang sekaligus, namun berusaha untuk saling melindungi satu sama lain.

"Rasengan..."Naruto berteriak dan melumpuhkan beberapa orang itu dalam sekejab, ia mendekati Hinata yang sibuk mengikat kaki dan tangan mereka.

"kau baik-baik saja?"Tanya Naruto dengan khawatir, Hinata tersenyum sambil melap keringatnya. Akhirnya pekerjaan mereka hampir selesai.

"ayo,,kita membawa mereka kedesa"kata Hinata

"Hinata"Hinata berhenti menyeret-nyeret korbannya, karena berat badan mereka membuat Hinata hanya mampu menyeret mereka.

"sebenarnya aku sudah lama ingin menanyakan ini, melihatmu mengajari anak-anak desa menggunakan kunai dan shuuriken berbeda seperti kau yang biasanya... bagaimana kau melakukannya?"

"ah...itu..."Hinata tersenyum lalu mengeluarkan shuuriken ia melempar beberapa shuuriken sekaligus dan tertancap di beberapa pohon seperti inginnya.

"dulu aku hampir saja mati jika Sasuke-kun tak segera datang menolongku... jadi Sasuke-kun memutuskan untuk mengajariku melempar shuuriken yang di dapatkan langsung dari ninja jenius konoha...Uchiha Itachi"cerita Hinata dengan senyumnya.

Naruto mendengarnya dengan diam..

"ah kau tahu? Sasuke-kun pernah terkena racun... dan kami harus tinggal di sarang orochimaru untuk menyembuhkannya.. tapi kau tahu Naruto-kun...saat aku menangis ia hanya tersenyum dan mengatakan beruntunglah bukan aku yang terkena racunnya...menyebalkan bukan? Ia bahkan tak memberikanku kesempatan untuk mengkhawatirkannya"

"Hm..."Naruto membalasnya dengan gumaman, namun matanya tak lepas dari Hinata. ia memperhatikan raut wajahnya, nada suaranya ketika berbicaranya senyumnya sambil menatap kearah yang jauh...

The Dark Sky And The MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang