Chapter 14

14.1K 1.1K 97
                                    

^HAPPY READING^
.
.
.

Sakura duduk sesekali melirik ke arah Naruto yang memasang wajah serius, seakan ada negara api yang menyerang. Ia juga bingung harus mengatakann apa? Ia bukanlah teman yang baik sampai tak tahu jika Hinata pergi menyimpan sendiri kesedihannya.

"dia akan baik-baik saja, Naruto... dia hinata, Hyuuga Hinata"

Sakura mencoba menghibur sahabatnya. Mereka berada di tempat latihan tim 7, pria itu menyalurkan kemarahannya dengan latihan bahkan menghancurkan beberapa pohon hingga tumbang.

Naruto menghela nafas dengan gusar.

"sepertinya aku bukanlah pria yang baik-ttebbayo"kata Naruto mengacak surainnya sedikit frustasi.

"mengapa selalu aku yang tak peka? Sama seperti perasaan hinata, semua orang tahu ia mencintaiku namun aku selalu menjadi pria bodoh yang selalu mengabaikannya... aku bahkan tak tahu apa yang ia fikirkan ketika bersamaku, ia selalu tersenyum menutupi semuanya"

"Maaf"kata sakura pelan. Sebagian kecil, itu juga salahnya. Naruto mencintainya itulah mengapa kehadiran hinata tak begitu berarti di dekat sahabatnya.

Naruto menggeleng kepalanya..

"bukan salahmu....seperti katamu dulu... Hinata terlalu baik untuk pria sepertiku... mana ada wanita yang mencintai jinchuuriki sepertiku, di saat semua orang menolakku dia satu-satunya orang yang mendukungku dalam diam, mencintaiku dengan tulus.. namun saat ini tak ada yang bisa aku lakukan untuknya...hahahha, bodohnya"

Naruto berkata dengan nanar.

"Hinata akan baik-baik saja...ia wanita yang baik, di luar sana akan banyak orang yang menjaga dan melindunginya"sakura masih mencoba menghibur.

"ya ada pria lain yang melindunginya kini menggantikanku...ada pria lain bersamanya"batin naruto berteriak.

"baru kali ini aku melihatmu menggalau lagi setelah dulu hampir di campakan karena otsutsuki toneri"ledek sakura dengan senyum manisnya.

"Sama seperti aku yang percaya bahwa suatu saat Sasuke akan kembali... kau percayalah bahwa hinata juga akan kembali"

Naruto makin menyenduh mendengar nama sasuke. Ia tak pernah membayangkan bahwa Sasuke akan membawa Hinata dalam misi penebusan dosanya.

Hal itu bahkan berada di luar nalarnya.

"bagaimana jika mereka berdua tak kembali?"Sakura tertawa merasa lucu mendengar jawaban pesimis naruto.

"Jangan terlalu pesimis Naruto... Hinata pasti kembali, kau berada di sini, teman-temannya di sini, keluarganya juga di sini...ini rumahnya"

Naruto tersenyum hambar.

"aku, teman-teman, keluarga bahkan Konoha saja tak mampu menahan langkah kakinya"Naruto berdiri menepuk sedikit celananya.

"ikatan itu tak cukup untuk menahan Sasuke dan Hinata di desa"

Sakura tersenyum sedih membenarkan apa yang baru saja di katakan sahabat pirangnya. Ikatan mereka dengan pria raven itu bahkan tak bisa membuatnya tinggal di desa yang sudah merenggut segalanya darinya.

Sekarang ikatan di antara mereka kali ini pun tak mampu menghentikan Hinata pergi. Betapa menyedihkannya ini. dunia mungkin sudah damai setelah perang namun ada beberapa orang yang masih terluka.

Sasuke?

Hinata?

Apa tak ada yang bisa menyembuhkan luka di hati mereka, dirinya berada di sini menanti kepulangan pujaan hatinya dan Naruto juga berada di sini tanpa tahu bahwa wanita-nya pergi meninggalkan desa. Namun demi kewajiban, demi desa...mereka bahkan tak bisa menjemput dua orang itu kembali.

The Dark Sky And The MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang