Chapter 18

14.7K 1.1K 177
                                    

^HAPPY READING^

.

.

Hinata sedikit mengikat rambutnya seperti ekor kuda, ia melirik tampilan dirinya di cermin takut-takut ada yang aneh dengan pakaiannya. Ia sudah berjanji akan menemui sasuke siang ini jadi ia tak akan telat.

Hinata melepas ikatan rambutnya saat merasa sedikit malu jika sasuke melihat bagaimana antusias dirinya sekarang ini. Tapi cuaca di luar sedang panas-panasnya, bahkan hinata merasa tak beda jauh dengan berada di suna.

Ia pun mengikat rambutnya kembali, pakaiannya agak tipis namun tetap sopan, ia tak ingin memancing perdebatan tak berarti dengan sasuke hanya karena pakaiannya. Btw sudah berapa kali hinata menyebut nama sasuke sejak tadi?

"Ekhem..ekhem..."Hinata menoleh saat mendengar suara seseorang, ia melihat hanabi yang berdiri menyenderkan tubuhnya di dinding dengan mata yang mengerling nakal kearahnya.

"Hinata-nee, kau akan kemana? "

"ha..hanya ingin jalan-jalan"Hanabi memicingkan matanya saat menangkap kebohongan sang kakak yang terlihat terlalu jelas.

"boleh aku ik..."

"ja...jangan"tanpa sadar hinata langsung memotong ucapan adiknya.

"Hmmmm....."Hanabi berjalan mendekat dengan wajah penuh intimidasi. "siapa dia?"

"ap..apa maksudmu siapa?"

"pria yang semalam mengangtarmu Hina-nee, aku tahu itu bukan sih pahlawan desa"

Semalam ketika hanabi pulang meski badannya di seret oleh konohamaru, ia masih bisa melihat sekilas kakaknya berdiri tak jauh dari mansion Hyuuga dengan seorang pria. Dari perawakannya sudah bisa di tebak bahwa pria tersebut bukan uzumaki Naruto.

Wajah hinata langsung memerah saat hanabi menyinggung hal semalam, ia jadi mengingat apa yang ia lakukan pada sasuke semalam. Sial, wajahnya semakin memerah.

"Nee-san"

"eh..ah..bu..bukan siapa-siapa"Hinata mengalihkan pandangannya, hanabi memutar bola matanya malas. Sepertinya kakaknya ini harus belajar berbohong dulu. Hanabi duduk di kasur memperhatikan kakaknya yang berpura-pura sibuk tersebut.

"kau tahu? Konohamaru mengatakan bahwa Nee-san sedikit berubah... dan tentu saja aku mengakui itu... aku suka kakakku yang dulu dan bahkan aku lebih suka lagi kakaku yang sekarang"

Hinata menghentikan pergerakannya mendengar ucapan hanabi, ia bisa melihat wajah hanabi dari kaca di depannya.

"gaya bicaramu, sikap tegasmu dan senyummu... itu semua sedikit berubah. Dan aku mencintai semua itu"

"Arigatou Hana-chan"hanabi mengangguk dengan tersenyum.

"siapapun orang yang mengubah dirimu, membawamu pulang dengan rasa percaya diri, mengembalikan senyum di matamu... katakan padanya aku berterimakasih, tapi jika ia membuatmu menangis dan membuat senyum itu menghilang lagi maka aku yang akan membunuhnya tanpa menyisakan apapun bahkan namanya"

Mata hinata berkaca-kaca sedikit terharu dengan apa yang di katakan hanabi sekarang. Rasanya bahkan jika ia kehilangan hal penting sekali lagi dalam hidupnya selama ia memiliki adiknya maka ia akan baik-baik saja. Semua akan baik-baik saja.

***

"Hei, Kau terlambat"kata Sasuke saat hinata baru saja menapaki kakinya di rerentuhan klan uchiha. Ia sudah menunggunya dari tadi khawatir bahwa hinata tidak akan datang.

The Dark Sky And The MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang