Chapter 22

11.9K 1K 143
                                    

^HAPPY READING^

.

.

Ini hari terakhir Sasuke menjalankan misinya, ia tak sabar lagi untuk kembali ke konoha dan menemui sang pujaan hati. bagi Sasuke waktu yang selalu berputar selama ini tak begitu berarti. 1 tahun...2 tahun..bahkan 10 tahun bagi dirinya itu hanya angka.

Namun sekarang ini bahkan 2 minggu yang ia jalani tanpa menemui Hinata bagaikan neraka yang memang sengaja di ciptakan untuknya. Tersiksa karena perasaan bernamakan rindu bukanlah hal yang mudah, memikirkannya tanpa bisa menyentuhnya adalah siksaan untuknya.

Ini konyol karena Sasuke merasa bahwa ia menjadi lemah, ia lemah terhadap Hinata-nya. Sasuke masih tak percaya bahwa ada saat di mana ia akan memanggil Konoha sebagai rumah tempatnya untuk kembali. Konoha pernah merebut segala hal yang ia miliki namun Konoha juga memberikan semua hal yang Sasuke butuhkan saat ini. Persahabatan, rumah dan wanita yang ia cintai.

Konoha memberikan hal itu padanya....

"kau tergesa-gesa menyelesaikan pekerjaan ini... aku curiga dengan alasan di baliknya"

Sasuke hanya mengambil pedangnya mengacuhkan sang pawang anjing yang bertanya.

"Hinata"

"Hah?"Kiba memasang tampang melongonya. Ia tahu ada sesuatu Antara Hinata dan Juga Uchiha Sasuke namun ia tak pernah berfikir hingga sejauh itu.

"dia alasanku"lanjut Sasuke menjawab rasa penasaran Kiba. Seolah memikirkan sesuatu pria dengan mata berbeda warna tersebut menatap kiba serius.

"ap..apa? mengapa melihatku seperti itu?"akamaru juga ikut mengonggong saat melihat jiwa pengecut sang tuannya hanya karena tatapan serius seorang uchiha.

"kau tahu apa yang di sukai Hinata?"Sasuke bertanya demikian karena Kiba merupakan orang yang paling dekat dengan Hinata. Mereka bersahabat sejak kecil dan kedekatan mereka saat ini seringkali membuat Sasuke mengumpat dalam hatinya.

Hinata terlalu dekat dengan Shino dan Kiba. Sasuke tak menyukai fakta tersebut. Bahkan ia cemburu pada masa kecil mereka yang selalu mereka habiskan bersama.

"Naruto..Uzumaki Naruto"

"apa maksudmu?"Sasuke menggertak giginya menahan diri agar tak menyerang sahabat Hyuuga Hinata ini karena mencari masalah dengannya.

"Hinata menyukai Naruto"

"Kiba... kau ingin bertengkar...aku bertanya hal-hal yang di sukai Hinata"ulang Sasuke mencoba sabar saat darahnya sudah mendidih untuk memenggal kepala Kiba dengan pedang kusanagi.

"aku juga menjawab seadanya... Hinata menyukai semua hal bahkan kelemahannya sekalipun, tapi lebih dari itu. Hyuuga Hinata menyukai Uzumaki Naruto"

Kiba menekan kata-katanya.

Sebenarnya Kiba sedikit terkejut ketika sang Hokage memintanya menemani Sasuke dalam misi ini, namun kesempatan ini juga tak bisa ia tolak karena selain misi ia ingin melihat keseriusan sasuke pada sahabat kesayangannya.

Kiba tak ingin Hinata meninggalkan Naruto hanya untuk menuju sebuah rasa sakit yang lebih dalam lagi. Dirinya sungguh tahu bagaimana usaha Hinata agar Naruto melihat kearahnya, ia tahu bagaimana perjuangan Hinata agar bisa berjuang di sisi pria yang ia cintai. Dan ketika semua itu hampir terbayarkan... kerikil kecil muncul di tengah perjalanan mereka bahkan membuat seorang Hyuuga Hinata terjatuh tanpa tahu caranya berdiri lagi.

Kiba tahu tak seharusnya ia ikut campur. namun bagi dirinya dan Shino, Hinata bukan hanya teman satu tim mereka, ia bukan hanya seorang gadis yang tak sengaja selalu bersama mereka. Hinata berarti, ia selalu mendukung mereka saat mereka mulai terpuruk. Jadi bukan salah Kiba jika ia hanya bersikap sedikit protektif pada Hinata.

The Dark Sky And The MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang