Chapter 17

14.3K 1.1K 186
                                    

^HAPPY READING^
.

.

Malam ini di restoran BBQ terlihat ramai dengan suara 12 rokie yang sedang melakukan reuni kecil. Ada tenten, lee, chouji, shikamaru, ino, kiba, shino, sakura, naruto, sai dan tentu saja uchiha sasuke dan manusia tambahan lainnya yaitu konohamaru.

Ia memohon pada naruto dan sakura agar ikut bergabung karena ia yakin gadis angkuh tercintanya akan mengekori kakaknya kemana-mana jadi dia pasti ada disini.

Para wanita berbicara mengenai banyak hal mulai dari make-up, jutsu terbaru mereka, misi, kekasih dan banyak hal lainnya dengan volume suara yang tak bisa di bilang pelan.

Sedangkan naruto tampak berdebat dengan kiba mengenai posisi hokage masa depan nanti, chouji yang terus memakan dagingnya seolah ia tak pernah mengenal kata kenyang. Shikamaru yang menguap bosan sambil memainkan pamatik di tangannya serta Shino yang lebih memilih mengobrol dengan seranga-serangganya yang tak akan pernah memotong ucapannya dan Sai duduk dengan diam karena lelah baru kembali menyelesaikan misi dan sudah di suruh bergabung dengan acara tak penting ini. Jika bukan karena ino memelas padanya untuk bergabung, ia lebih memilih tidur tampan di kamarnya.

Sedangkan pria berwajah sedatar tembok itu hanya memegang gelasnya dengan bosan. Sesekali ekor matanya melirik ke arah pintu berharap wanita yang ia tunggu-tunggu muncul. Sudah cukup ia bertahan lebih dari 3 hari tak bertemu dengannya, sasuke hanya berharap agar Hinata tak menyiksanya lebih dari ini.

Sungguh rasanya ia tak ikhlas kembali ke sini saat yang terjadi hanyalah bertambah jarak antara dirinya dengan hinata. Jarak yang baru saja mendekat terasa semakin menjauh.

"dia akan datang"

Sasuke menoleh pada Shikamaru yang berkata namun tak menatapnya tersebut.

"kau tahu Sasuke, Hinata sudah aku anggap sebagai adikku sendiri. Dia adalah seseorang yang selalu ingin kami lindungi. Aku, neji, kiba dan juga shino, dia adalah adik kecil kami"

Sasuke tak mengerti mengapa Shikamaru mengatakan hal itu padanya.

"di banding dirimu aku lebih senang jika ia bersama dengan pria bodoh yang sedang bertengkar di sana"

Shikamaru melihat ke arah Naruto dan Kiba yang masih adu mulut.

"itu bukan urusanku"

Mencoba tak perduli saat hatinya di penuhi akan kemarahan. Sangat marah, seakan-akan ia memang tak pantas bersanding dengan Hinata. Tapi....

"aku percaya Naruto akan menjaganya lebih baik darimu"

Tatapan tajam dan dingin milik uchiha bungsu itu tak sedikitpun membuat pemuda klan Nara merasa takut. Ia malah tersenyum sedikit remeh dengan wajah malasnya.

"Tapi kau tahu? Jika hinata memilihmu maka pendapat kami tak ada artinya"lanjut Shika lalu memainkan pamatiknya lagi.

"seandainya ia memilihmu...perlakukan dia dengan baik, karena sekali saja kau membuatnya menangis maka kau akan kehilangannya. Hyuuga Hinata memang tak sepopuler sakura atau ino, ia juga tak sekuat tenten maupun temari tapi ia selalu mendapatkan cinta dari orang-orang di sekitarnya...ingin aku sebut satu nama agar kau tahu bahwa melepasnya hanya akan membuatmu menyesal?''

"diamlah"

Sasuke tak ingin mendengarnya, jika shikamaru hanya ingin menyebut nama Naruto maka Sasuke sudah cukup tahu akan hal itu. Ia tahu, jadi bisakah pria ini berhenti sebelum Sasuke kehilangan kesabarannya? Sudah ia katakan bukan? Semua tentang Hinata membuatnya menjadi bodoh.

The Dark Sky And The MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang