SEPULUH
Rehan memandang kosong kearah cermin yang memantulkan dirinya di dalam kamarnya yang temaram. Hatinya sakit, teramat sakit mendengar pilihan yang di lontarkan oleh isterinya barusan.
Apa-apaan? Cerai ! Dia akan gila kalau itu benaran terjadi!
Orang pertama yang akan dia bunuh adalah si Reina sialan itu. Awas saja kau! Gara-gara jalang itu Aisyah melontarkan kalimat laknat padanya.
Orang kedua, Rehan akan membuat perhitungan pada Eva, Rehan sedikit yakin kalau Eva memasrahkan dirinya dulu sehingga ia dengan gampang menyentuh tubuh murah Eva.
Kenapa murah? Karena Eva selalu memakai pakaian terbuka dan ketat. Berbeda dengan isterinya yang selalu berpakaian lengan panjang dan sedikit longgar walau kepalanya belum di tutupi dengan hijab.
Rehan tidak habis pikir! Gara-gara ponsel yang harganya jutaan saja, Aisyah rela menyakiti hatinya dan mau berpisah darinya. Ribuan ponsel akan Rehan beli kalau Aisyah meminta walau dia harus menjual seluruh persawahan bahkan toko-tokonya yang berjejer banyak di pasar.
"Arggg...sakit sekali!"raung Rehan tersiksa dengan tangan lebarnya yang menekan bagian hatinya yang terasa sesak.
Sungguh dia sangat teramat mencintai Aisyah. Aisyah adalah wanita pertama yang pernah ia kenal dan wanita pertama yang membuat ia jatuh cinta pada saat pertama kali kedua orang tuanya memberitahu bahwa Aisyah-lah yang akan menikah dengannya. Rehan bersumpah akan mencurahkan seluruh hatinya untuk Aisyah, melakukan apa yang Aisyah suruh ia akan dengan senang dan cepat melaksanakannya.
Selama ini dia terlalu sibuk untuk mengejar pendidikannnya dan membuka toko-tokoh kebutuhan pokok maupun bahan bangunan dll, sehingga untuk mengenal kata pacaran dan sebagainya tidak ada dalam kamus hidup Rehan, mengingat orang tuanya juga yang telah menyediakan calon untuknya dan dia harus menurut agar kedua orang tuanya tidak kecewa mengingat dia adalah anak tunggal.
"Aku nggak akan pernah bisa melepaskan kamu, Aisyah. Mimpi saja kamu!"Rehan tersenyum sinis memandang pantulan dirinya di dalam cermin.
Aisyah adalah isterinya sampai akhir hayatnya. Dia hanya akan menikah sekali terlepas dia akan menikahi Eva hanya beberapa bulan. Setelah anaknya lahir, Eva akan dia tendang dari rumah ini bersama anaknya, jelas! Karena Rehan tidak ingin ada yang mengusik keluarga kecilnya walaupun itu adalah darah dagingnya sendiri, yang penting ia memberikan finansial secukup mungkin.
"Maafkan aku mas."
Rehan menegang merasakan ada tangan halus yang tengah memeluk pinggang telanjangnya dengan erat. Seketika senyum cerah terbit di kedua bibirnya.
Aroma dan suara itu, telah Rehan hapal. Semua tentang Aisyah Rehan sangat mengenal dan mengetahuinya melebihi Aisyah mengenal dirinya, terlepas dari satu hal yang ia tidak ketahui, apakah isterinya bermasalah? Mengingat sudah dua tahun mereka menikah tapi isterinya belum kunjung hamil juga. Dia kira dirinya yang mandul, tapi melihat Eva yang hamil dia tidak yakin kalau dia yang mandul.
Oh tuhan ! Andai isterinya mau menurutinya agar mau memeriksakan dirinya di dokter. Tapi Aisyah menolak tegas dan wajahnya akan berubah menjadi murung dan sedih. Rehan tidak berani membujuk lagi walau dalam lubuk hatinya, ia kasian pada mama dan papanya yang selalu mengeluh dan meminta cucu padanya.
"Maafkan aku, mas. Aku mohon."ucap Aisyah lembut dengan tubuh yang perlahan mulai bergetar.
Aisyah menahan isak tangisnya kuat dan menenggelamkan wajahnya di punggung lebar telanjang Rehan dalam-dalam.
"Kamu nangis?"tanya Rehan panik.
"Jangan nangis, sayang. Aku yang salah. Aku minta maaf."Rehan membalikkan badannya pelan dan segera membawa Aisyah ke dalam pelukan hangatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pregnat with BROTHER-IN-LAW
RomanceLAPAK DEWASA 21+ 28-08-2019 SINOPSIS STORY PREGNANT WITH BROTHER-IN-LAW Dia begitu baj*ngan ! brengs*k dan tak punya perasaan. Dia merebut kesucianku dengan dan menanam benihnya di rahimku sampai aku hamil di buatnya. Aku membeci diriku yang tak...