12

12.3K 516 15
                                    

DUA BELAS

Rehan menutup mulutnya rapat dengan telapak tangan besarnya. Jantungnya berdebar dengan menggila di dalam sana. Oh sial ! Dia keceplosan.

Bi Inam yang baru saja mengumpulkan piring kotor sisa sarapan pagi tadi kaget dan reflek gelas dan piring yang ada dalam nampan terjatuh berhamburan dilantai.

Eva membeku dengan mulut menganga. Eva takut dan gugup Seketika, ada Rifki dan Bi Inam disini. Sedangkan Rifki berdiri kaku dengan raut wajah yang tidak percaya. Tapi melihat dari sikap Rehan selama ia bertamu seperti ada hal yang mengganjal ia jadi sedikit percaya.

"kalian salah dengar."Ucap Rehan datar dengan wajah yang kaku setelah laki-laki itu berhasil menguasai dirinya.

"Aku mengucapkan kata yang salah."elak Rehan lagi.

Eva hanya diam.

Rifki memandang memincing kearah Rehan. Mata dengan sinar jahil yang biasa terpancar dari mata laki-laki itu berubah menjadi serius dan memandang penuh intimidasi pada dosennya di depannya.

"Bohong!"ucap Rifki tajam.

Rifki seakan lupa bahwa laki-laki yang telah matang yang berada didepannya adalah dosen 'psikologi belajar' dan dosen yang mengampu 'pendidikan anti korupsi' di kelasnya.

"Katakan bahwa apa yang diucapkan oleh bapak tadi salah.!"Perintah Rifki dengan nada yang tidak percaya.

Berbagai pikiran buruk tentang sahabatnya Eva telah menari-nari dikepalanya. Tapi Eva tidak mungkin berselingkuh dengan kakak iparnya, bukan?

"Kenapa diam? Katakan bahwa apa yang diucapkan oleh bapak tadi salah."ucap Rifki lagi dengan nada yang sedikit keras kali ini.

Rifki tidak suka bahkan Rifki merasa sakit hati apabila benar kalau sahabatnya dihamili oleh laki-laki yang telah beristri dan laki-laki itu adalah suami kakaknya sendiri. Apa-apaan ini? Dunia runtuh!

Rehan merasa harga dirinya jatuh kedasar jurang. Ia di intimidasi oleh bocah ingusan seperti Rifki dan merupakan mahasiswa-nya di kelas.

Rehan memandang tajam kearah Rifki dengan tangan yang mengepal kuat. Mata Rehan telah memerah menahan amarah. Dengan kasar Rehan menarik pinggang Eva dan Rehan melingkari pinggang Eva kuat dengan tangan kekarnya.

"Auhh..sakit "lirih Eva setelah sekian lama wanita itu terdiam membisu.

"Jangan kasar sama wanita apalagi wanita hamil, pak."desis Rifki tajam.

Rifki melangkah lebar menuju Eva dan menarik lembut tangan Eva agar Eva terlepas dari belitan tangan Rehan.

"Lepaskan Eva! Anda terlalu kasar sebagai seorang laki-laki."Ucap Refki dengan wajah serius.

"Tidak akan. Memang kamu siapa ? Berani merintah saya seenak jidatmu?"Rehan memandang datar kearah Rifki dengan tangan yang semakin menekan kuat pinggang Eva. Menghiraukan rintihan kecil penuh sakit Eva.

"Saya sahabatnya. Eva kesakitan, jangan kasar dong!"Rifki menarik-narik lembut tangan Eva, tapi sial ! Rehan begitu kuat membelit pinggang Eva.

"Cuman sahabat?"Tanya Rehan dengan kekehan sinis.

"Saya adalah kakak iparnya sekaligus ayah dari anak yang sedang di kandung Eva."ucap Rehan dengan nada santai. Padahal dalam hati ia begitu takut dan khawatir.

"Astagaaa, den."pekik Bi Inam setelah sekian lama membeku dan tidak percaya.

Tapi mendengar langsung ucapan dari tuannya langsung ia jadi percaya, bahkan ada senyum tipis yang terbit di bibir kering wanita paruh baya itu.

"Rehan, harap bibi tutup mulut. Kembalilah bekerja!"perintah Rehan dengan nada yang sedikit sopan.

Bi inem mengangguk mantap. Wanita paruh baya itu merasa tidak terlalu kasian lagi pada Rehan yang selama ini di khianati oleh isterinya secara diam-diam. Walau Rehan sangat salah langkah di sini, karena menyelingkuhi adik iparnya sendiri.

"Oh jadi ternyata anda laki-laki brengsek yang telah memperkosa Eva."Tanya Rifki dengan raut yang tidak percaya.

Rifki tidak menyangka, dosennya yang terkenal sangat mencintai isterinya di kampus mengkhinati isterinya dengan adik kandung isterinya sendiri. Apa yang sebenarnya yang telah terjadi.

"Eva aku butuh penjelasan."Rifki memandang kearah Eva dengan tatapan iba.

Rifki tau Eva adalah gadis baik-baik. Pasti benar dosennya di depan inilah yang telah menodai temannya dengan paksa.

Tiba-tiba Eva melepaskan dirinya dari belitan tangan Rehan dengan mudah. Eva melangkah dekat kearah Rifki dan menjatuhkan dirinya dengan pelan di lantai.

Eva berlutut dengan air mata yang telah bercucur."Jangan sampai hal ini di ketahui oleh orang lain, apalagi kakak dan keluarga besar kami, Rif. Aku mohon. Hiks...aku tidak mau keutuhan keluargaku hancur."mohon Eva pilu dengan nada lirihnya.

Rifki menggelengkan kepalanya tidak kuat. Tidak tahan melihat sahabat baiknya yang dapat menerima ia apa adanya memohon bahkan berlutut padanya.

"Aku mohon. Bawah aku jauh sebelum aku melahirkan dan jangan memberitahu siapapun tentang hal yang kamu dengar tadi."Mohon eva yang telah berada dalam dekapan tangan Rifki.

Rifki mengangguk kecil untuk mengiyakan permintaan Eva. Rifki siap apabila Eva memintanya agar menikahinya juga.

"Bahkan aku siap membantumu untuk bertanggung jawab akan anak itu, Eva."Rifki berucap lembut sambil menghapus lembut lelehan air mata Eva.

Tangan rehan mengepal kuat dengan wajah yang telah memerah. Hatinya sakit dan apa tadi Eva menikah dengan Rifki? Itu tidak akan pernah terjadi.

"Tidak boleh!"Teriak Rehan marah dengan mata yang menghunus kearah Rifki yang masih setia mendekap tubuh Eva.
Tbc

Ebook ready guys di playbook.

Pregnat with BROTHER-IN-LAWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang