LIMA

16.9K 555 9
                                    

LIMA

"MAS!"

Rehan gelapan dan merasa gugup, suara isterinya sangat lantang. Rasa pusing dan mual di perutnya seketika surut ketika ia mendengar suara isterinya yang memanggil di saat ia berada di posisi yang tidak pantas dengan adik iparnya.

"Ini tidak seperti yang kamu kira sayang ! Mas tadi pusing dan mau jatuh, sayang. Jangan salah paham!"Ucapnya panik dan melangkah lebar menuju Aisyah yang berada di seberang sana.

Bahkan Rehan mendorong kasar tubuh Eva membuat Eva terhuyung kebelakang hampir terjatuh tapi untung ia memiliki pertahanan yang kuat.

"Astaga mas !"pekik Aisyah marah melihat suaminya yang mendorong kasar Eva.

Aisyah melangkah lebar menuju Eva tanpa menghiraukan tangan Rehan yang hanya melayang di udara.

"Sial!"sinis Rehan tajam kearah Eva yang telah bersandar lemas di tembok.

Wanita hamil itu masih shock dengan tangan yang mengelus ngelus dada bagian jantungnya yang berdebar menggila.

"Kamu nggak papakan, Eva? "Tanya Aisyah khawatir sambil memapah tubuh Eva.

Eva memberikan senyum tipis pada kakaknya dan meggelengkan kepalanya lemah agar kakaknya tidak khawatir.

"Maafkan, mas Rehan, ya. Aku nggak tau kalau dia bisa sekasar itu sama perempuan apalagi sama wanita hamil kayak kamu!"ucap Aisyah sinis dengan mata yang memandang tajam kearah Rehan yang terlihat kesal dan mengumpat di seberang sana.

"Nggak papa, Kak. Eva nggak papa kok"Ucap Eva dengan mata yang melirik kearah Rehan yang melemparkan tatapan benci dan jijik padanya.

"Mas Rehan, aku mau mas minta maaf sama Eva!"ucap Aisyah tegas.

Rehan memandang tak suka pada Aisyah.

"Nggak akan, Sayang! Aku nggak sengaja dorong dia tadi! Aku nggak akan meminta maaf. Aku begini tadi karena aku takut kamu salah paham karena posisi aku sama adik kamu itu nggak pantas tadi."

"Lagi pula dia nggak luka sama sekali, kan? Nggak sudi aku minta maaf sama dia. Andai dia jatuh dan keguguran, mungkin aku rela meminta sedikit maaf darinya."lanjut Rehan dalam hati untuk doa buruknya untuk Eva dan calon anaknya.

Mata Aisyah melebar mendengar ucapan suaminya. Ia tidak menyangka suaminya begitu kekanakan.

Apa tadi? Dia salah paham sama adiknya. Itu nggak akan terjadi! Adiknya nggak sepicik itu apalagi suaminya sangat alim. Pasti ada penyebabnya Rehan dan Eva tadi seperti sedang berpelukan.

"Aku nggak bakal salah paham, Mas! Ayo mas minta maaf!"desak Aisyah ngotot.

Rehan memandang semakin sinis pada Eva.

"Nggak perlu, Kak. Aku tidak apa-apa dan aku sudah memaafkan kak Rehan. Aku mau pamit istrahat. Permisi."Ucap Eva setelah ia hanya terdiam sedari tadi.

Eva melangkah lebar meninggalkan Rehan dan Aisyah menuju kamaranya.

Aisyah memandang tak suka pada sikap suaminya hari ini.

"Aku capek!"ucap Aisyah sinis dan melangakh lebar meninggalkan Rehan yang terlihat cengo karena sikap Aisyah yang sangat bertolak belakang hari ini.

"AISYAH!"Teriak Rehan mencoba memanggil isterinya.

Tapi sial ! Aisyah bahkan berlari dan masuk ke dalam kamar tamu. Perempuan itu kesal melihat tingkah dan perilaku suaminya yang semakin hari semakin menunujukan ketidaksukaan pada adik kesayangannya, Eva. Eva adalah gadis baik! Kenapa suaminya itu tiba-tiba tidak suka dan selalu sinis pada adiknya. Aisyah akan cari tau untuk hal ini. Kasian adiknya.

Pregnat with BROTHER-IN-LAWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang