Wanita terurai panjang,kini sibuk mencatok rambut nya yang ikal bergelombang hingga ocehan seorang wanita paruh baya pun tak ia guguh sedikit pun.
" Rein,coba ambilkan bunda tempat nasi di dapur! Ini bunda repot beresin meja makan" (teriak bunda rein)
" Apa sih bunda, rein lagi catok rambut nih!nanti ah,10 menit lagi dehhh!!"(jawab rein teriak pula)
Kini bunda nya mengelus dada ketika melihat kelakuan anak gadisnya yang kini sudah menginjak remaja yaitu usia 17 tahun.
" Rein!tangan bunda cuma dua,bantuin bunda!dasar anak perawan yang susah di atur!"
" Iya iya rein ambilin,tunggu"
Rein mengambil nya dengan penuh malas-malasan,kini ia sudah rapih dan cantik untuk pergi bersama sahabatnya ke supermarket untuk membeli bahan-bahan praktek membuat fuyung-hai di sekolahnya.
" Rein jalan ya Bun, assalamualaikum"(pamit rein)
" Hati-Hati,jangan malem-malem pulangnya dan jangan kaya gembel pinggir jalan,anak bunda udah cantik begini ga boleh kaya gembel "(ujar bunda rein penuh tawa)
" Astaga bunda,anak sendiri di bilang gembel"
" Udah sana nanti kemalaman loh,Rum hati-hati ya"
" Iya bunda,Arum sama rein jalan ya"
-
Reina Ayundira Harahap
Anak kedua dari tiga bersaudara
Ia memiliki adik dan kakak
Namun sayang,
Ayahnya telah tiada,ia tak pernah memaksa kan waktu,dan tidak pernah menginginkan takdir yang maha kuasa untuk mengambil ayah kesayangan nya.Rein cinta akan keluarga ia selalu memikirkan keluarganya di saat keadaan apapun,bahkan ketika ia harus di hadapkan oleh cinta yang sulit dan keluarga ia harus merelakan orang yang ia cinta.
Rein yakin,cinta akan kembali normal ketika keadaan membaik dan netral.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Here
Teen FictionAkhirnya aku tahu bahwa mencintai tak perlu syarat. Hai Lelaki tampan yang kugemari setiap saat! Terimakasih telah menjadi bagian dikisah hidupku yang penuh tanda tanya ini.. Terimakasih sudah mau meluangkan hatimu hanya untuk diriku yang tak bergun...