~27{"Setiap jauh dari kamu beberapa inci aja,aku rindu"}

29 2 0
                                    

Bila kau cinta katakan-katakan katakanlah..
Bila kau rindu kau rindu kau rindu tunjukanlah..
Jangan kau ragu..
Jangan kau tahan..
Katakan saja..
-🎶jaz_katakan

" rein?are you okay?"

" Reina!kamu ga mungkin terima dia kan???"

Kaget.
Ya!itu Malik.
Dari ujung kursi restoran ia menatap kosong sepasang sejoli yang amat mencintai

" Malik?sejak kapan kamu disitu??" Tanya Reina kaget

Dirga mengerang dan hampir terbangun menghampiri Malik yang tengah panik

" Lo ngapain disini!?ini bukan urusan Lo! mending Lo pergi dari sini"

" Rein,kamu ga akan terima dia kan rein?iya kan?" Cecar Malik

" Gue bilang pergi ya pergi!" Geram dirga

Bugh!

Dirga memukul Malik keras hingga Malik tersungkur ke lantai restoran ia memukul Malik beberapa kali

" STOP!!!!CUKUP DIRGA!!KENAPA RIBUT GINI SIH!!BERHENTIII" teriak Reina dan mereka menghentikan pertengkaran itu

" Rein..please,jangan terima dia.." ujar Malik melemah dan wajahnya sudah bonyok lebam serta hidung nya sudah mengeluarkan banyak darah

" Kita ke rumah sakit sekarang mal,dan kamu Dirga.Aku kecewa sama kamu"

Reina pergi memapah Malik yang hampir terjatuh dan Dirga diam lesu di tempat dengan wajah frustasi

" Mal,bertahan ya"

" Jangan terima Dirga rein.."

Malik pingsan di perjalanan dan Reina mencoba membangunkan Malik alhasil ia tak kunjung bangun juga

" Sus!!tolong teman saya sus cepat!!"

" Baik,mba bisa tunggu di luar ya.Pasien akan kami tangani"

" Tolong selamatkan dia sus"

Suster menutup pintu IGD
Reina tampak diam melemah di kursi tunggu dengan tatapan mata yang sembab karna ia menangisi Malik selama perjalanan,entah apa yang Reina rasakan,seperti sesak namun ia tak pernah memastikan bahwa apakah ini cinta?

Selamatkan dia Ya Allah..__

Aku menemui mu di lalu lalang kehidupan
Seakan bumi ingin tergoncang ketika ku berkata
Saat ini aku masih mencari mengapa aku sekhawatir ini?

Drttt..tt..ttt

Handphone Reina berbunyi

Dirga's Calling--

" Rein..kamu dimana?gimana keadaan Malik?aku kesana ya"

Reina diam.

" Ga perlu."

" Rein..maafin aku"

" Gue tutup telfonnya kalo ga ada yang penting lagi."

" Rein,tunggu..aku bisa jela__"

Tuttt-tuut-tuuttt

Telfon terputus dan Reina membanting handphone nya ke sembarang tempat ia menundukkan kepala nya dan ia merasa penat di kepalanya semakin bertambah

I'm HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang