~17{"gue tau lo masih perduli mal..."}

17 6 0
                                    

Reina menatap sebuah bingkai yang tertera dirinya dengan sosok masa lalu yang belum ia lupa sama sekali.

" Ray!pokoknya bingkai ini ga boleh sampai ilang ya mahkota nya,kalau ilang berati kamu udah engga cinta lagi sama aku"

" Iya sayang,selalu aku bawa kemana-mana kok"

" Eh tapi jangan, nanti rusak"

" Reinaa?buka pintu nya, bunda mau bicara sebentar sama kamu"

" Iya bun ada Apa?"

" Bunda ga mau ya nilai kamu lagi-lagi jelek karna mikirin cowok"

Reina mengernyit heran.

" Cowok?siapa Bun?Reina ga Deket sama cowok"

" Itu nak Malik,bunda ga suka kamu Deket-deket sama dia"

Kenapa bunda ga bolehin?___

" Kenapa Bun?Reina temenan doang kok sama malik"

" Dia bukan cowok baik-baik rein"

" Darimana bunda tau?"

" Kok kamu ga percaya gitu sama bunda?yaudah terserah kamu"

Bunda pergi.

Bunda banyak berubah_____-reina

" De?"

Bani.

" Kenapa bang "

" Bunda lagi banyak masalah de,Lo harus ngertiin "

" Kenapa harus di sangkut pautkan dengan gue ?gue salah apa? lagipula gue sama Malik cuma temenan"

" Malik bilang cowo Lo"

" Bukan bang..."
" Cowo Lo atau bukan,Lo harus jauhin dia"

Kenapa semua orang benci Malik sih____-reina

-

Sepasang mata tengah menatap dan mengawasi seseorang dari jauh sana, entah apa maksudnya

" Dirga..."

Dirga menengok ke sumber suara ia terkejut siapa yang memanggil nya dengan lembut

" Elo?!Kenapa Lo disini!??"(ujar Dirga terkejut)

Wanita itu tertawa hebat dan kembali melirik ke arah dirga

" Gue sekolah disini"(singkat nya)

Disusul wanita itu pergi dan dirga masih menatap ia terheran-heran

Mata gue ga salah liat kan??___

Disisi lain..

Malik menyeruput coklat panas nya di kantin saat itu ia bersama Abi yang tengah mengerjakan tugas makalah mereka

" Mal.. bantuin gue kek! Sial bener jadi gue yang ngerjain"

" Gue udah ngerjain sekarang gue jadi mentor Lo,gantian lah Lo yang kerjain"(ujar Malik santai)

" Si bangke !"(omel Abi)

Malik menatap seseorang dengan terkaget-kaget,ia melihat Reina berjalan ke arahnya membawa sesuatu

" Hai mal.."(sapa nya lembut)

" Ngapain?"

Dingin.

" Gu-gu-gue,mau kasih Lo undangan,nih"

Reina memberikan selembar kertas kecil yang berisikan undangan ulang tahun ia yang ke-16

I'm HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang