"Rein" panggil Bani
"Kenapa bang?"
"Lo udah enakan?"
" Udah bang, ini gue mau ke kafe"
" Kaffe?Lo baru sembuh,lagian Lo ngapain kesana sih?"
" Bosen di rumah"
Tiba-tiba handphonenya Reina berdering
Dirga's Calling--
Dirga ngapain telfon gue ya?__
" Siapa?Dirga?yang mirip Rayi itu?Lo ga curiga sama dia,dek?" Tanya Bani mengintimidasi
" Curiga gimana?ya dia Dirga, mungkin cuma mirip aja"
Reina cuek dan merasa semua baik baik saja
" Udah ah, kebanyakan curiga sama orang deh Lo" Cekal Reina gemas
" Mencurigakan tau ga sih"
" Gue jalan dulu bang, pulang jam 9 an,sekalian ngopi sama Arum.Bye Abang!"
Reina pergi memesan taksi kemudian di jalan ia melihat seseorang di jalan tengah sendirian memeluk dirinya sendiri.
" Pak pak! berhenti sebentar" ujar Reina pada pak supir taksi
" Kenapa neng?"
" Berhenti bentar pak,ada teman saya di sana,bapak tunggu sebentar ya"" Baik neng"
Reina menghampiri nya dengan tatapan bingung dan kasihan
" Pei?are you okay?" Tanya Reina
Peila terus menunduk dan diam
" Pei? Lo kenapa?" Tanya Reina kembali
Peila kembali diam.
Reina berusaha mengangkat kepala peila dan terlihat peila bersimbah darah di hidung nya,wajahnya lebam rambut nya sudah tak karuan serta baju nya sudah robek-robek" Astaghfirullah Pei..apa yang terjadi sama Lo"
Reina membasuh darah di hidung peila dengan lembut dan memeluk peila dengan erat
" Jelasin,apa yang terjadi sama Lo pei.."
Peila menangis.
Terus terisak-isak dan tidak ingin berbicara sedikit pun" Tenangkan diri Lo,masuk taksi gue ya, yuk"
Reina mencoba memapah peila dengan hati-hati membawanya ke dalam taksi.Di taksi ia terus menangis dan ketakutan amat besar
" Minum dulu Pei,biar Lo lebih tenang"
" M-m-makasih rein..."
Peila kenapa ya?ini pasti ada apa-apa nya____
" Kamu kenapa Pei?"
" A-a-aku di sakitin rein..."
" Di sakitin?sama siapa?bilang sama aku!!"
" Ada sekelompok cowok yang nyerang aku gitu aja,dia ga ambil barang barangku ,tapi___"
Reina semakin bingung dan kembali menatap peila serius
" Tapi apa Pei?apa lagi yang mereka lakukan sama kamu?"
" Di-di-di-diaa.."
" Iya kenapa pei?bilang sama aku"
" Dia ambil mahkota aku....."
Mahkota?
Astaghfirullah?
Aku tidak salah dengar?__" M-m-mm-maksud kamu Pei? mahkota mu?"
Reina bingung dan peila terus menangis tak kunjung diam
" Mahkota untuk suami ku "
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Here
Teen FictionAkhirnya aku tahu bahwa mencintai tak perlu syarat. Hai Lelaki tampan yang kugemari setiap saat! Terimakasih telah menjadi bagian dikisah hidupku yang penuh tanda tanya ini.. Terimakasih sudah mau meluangkan hatimu hanya untuk diriku yang tak bergun...