🍯

4.7K 596 29
                                    

"Sasuke, kau dimana nak.?" Mikoto bertanya dengan kecemasan yang kentara. Anak sulungnya tengah menggendong sang cucu, sementara menantunya sibuk menenangkan tangis anaknya yang baru lahir.

Mereka berharap cemas, untuk pertama kalinya sejak Sasuke menghilang nyaris dua bulan, akhirnya ia memberi kabar. Setelah datangnya sebuah kado berwarna pink besar yang datang tanpa alamat jelas pagi ini, semua langsung bisa menebak dari mana datangnya kado itu.

"aku baik ma, aku sudah pulang. Tapi masih banyak yang harus ku kerjakan. Uhuk.." Sasuke terbatuk sebentar, bepergian ke beberapa negara, istirahat yang kurang, dan makan tidak teratur membuat tubuhnya protes.

"apa kau baik-baik saja nak.?"

Kesedihan dalam suara sang ibu membuat Sasuke bungkam, "aku baik kaa-chan, cuma agak sedikit demam. Sekarang aku sedang berada di desa, nanti ku telfon lagi ya kaa-chan. Jaa. "

Sasuke mematikan telfonnya, ia membungkuk pada seseorang yang sedari tadi menunggunya. "maaf, itu ibuku. Ia selalu khawatir."

"begitulah ibu, ia selalu mengkhawatirkan anaknya, tak peduli sudah seberapa besar ia."

"begitulah, ah, peternakan lebah anda adalah yang terbesar yang pernah saya lihat sejauh ini Shino-san." Sasuke tersenyum, ia berjalan berkeliling melihat-lihat banyak kotak yang berisi sarang lebah.

"begitulah, saya tidak sombong, tapi saya rasa peternakan saya memang yang paling besar di negara ini. Dengan sumber daya alam yang melimpah, saya bisa menjanjikan madu yang selalu konsisten, apapun musimnya."

Sasuke mengangguk puas, satu lagi permasalahannya selesai, jika semua berjalan lancar maka tidak sampai dua bulan lagi ia bisa memetik hasil kerja kerasnya.

"ah, maaf sebelumnya, tapi anda masih tetlihat sangat muda untuk menggeluti bisnis ini. Bahkan jauh terlihat lebih muda di banding saya." Shino akhirnya mengungkapkan apa yang ada di pikirannya.

"memang benar, mungkin saya masih sangat muda di bidang bisnis. Tapi saya tidak punya pilihan, saya harus menanggung beban yang berat."

.

"silahkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"silahkan." seorang pria paruh baya menghidangkan madu sarang dan secangkir teh hangat pada Sasuke. "nampaknya anda sedang kurang sehat Sasuke-san.?"

"anda benar Shibi-san, saya memang sedang kurang enak badan." Sasuke menambahkan satu sendok madu ke dalam cangkirnya dan kemudian meminumnya.

"pergilah ke klinik desa ini, meski tidak terlalu besar, tapi itu bisa membantu."

Sasuke mengangguk. "saya akan ke sana sebelum pulang lusa."

"secepat itu.?" Aburame Shibi, ayah dari Shino terkejut.

"dia sangat sibuk tou-san, tapi ia akan sering kemari. Masih banyak yang harus ia urus." Shino datang dengan pakaian putih tebal yang melindunhinya dari sengatan lebah.

its that whyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang