🐥

7.6K 806 41
                                    

Mengandung buah cinta adalah kebahagiaan bagi setiap perempuan, merasakan mual di pagi hari, merasakan bagaimana buah hati menendeng dari dalam perut untuk pertama kalinya.

Semua rasa sakit saat melahirkannya seketika di bayar lunas dengan tangisan pertamanya.

Tapi selalu ada harga yang di bayar oleh seorang ibu, bentuk tubuh mereka sering kali berubah saat setelah melahirkan. Begitupun Hinata, beratnya bertambah nyaris lima belas kilo. Dan ia sadar betapa buruknya bentuk badannya.

Terdapat strechmark besar di pahanya, membuat ia sendiri merasa jijik saat memandangnya.

Mungkin begitu juga Naruto saat itu, percintaan mereka tak lagi semenggairahkan dulu. Tak ada lagi pemanasan sebelum bercinta, tak ada lagi berbaring telanjang sambil bercerita tentang keseharian mereka.

Saat Hinata selalu repot dengan dapur dan anak-anak mereka, Naruto selalu asyik dengan gadgednya. Kadang tertawa sendiri, kadang serius. Selalu larut dalam dunianya, tanpa mau tau dunia Hinata.

🐥🐥🐥

Hinata tetap bangun sebelum matahari bersinar, bahkan saat hari minggu. Justru hari minggu adalah hari paling sibuk dalam seminggu.

Hinata menatap lelah pada cucian baju yang sudah menggunung karna tak tersentuh selama seminggu. Dengan telaten ia mulai memisahkan bajunya dengan baju anak-anak dan mulai memasukkannya dalam mesin cuci.

Sambil mesin cuci bekerja ia membuatkan sarapan spesial, ia juga membuat kudapan berupa kue kering dan beberapa camilan lain.

Dua jam ia mencuci pakaian dan sekaligus memasak, kini ia hanya menunggu nasi di magicom matang dan pakaian di pengering berhenti berputar.

Ia bersandar di dinding, tanpa terasa air matanya menetes. Ia menangis, beginilah ia saat sendiri.

Kadang ia merasa lelah, ia lelah bekerja, ia lelah dengan hidupnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kadang ia merasa lelah, ia lelah bekerja, ia lelah dengan hidupnya. Tapi ia sadar, ia tak bisa menyerah, karna Bolt dan Himawari membutuhkannya.

.

"mama hari ini libur.?" Himawari bertanya sembari mengunyah kookies coklat dengan di temani segelas susu putih hangat.

"iya, mama libur. Makanya mama bisa nemenin kakak Bolt dan adek Hima main sepuasnya hari ini." kata Hinata sambil memasang jepit di rambut Himawari yang bergelombang.

"asyik." Bolt melompat-lompat di atas sofa ruang keluarga.

"jangan lompat-lompat Bolt nanti jatuh." Hinata berseru kesal dan malah membuat Bolt dan Himawari tertawa-tawa.

Hinata bersyukur, absennya Naruto di keseharian anak-anaknya sedari mereka bayi membuat Bolt dan Hima tidak terlalu kehilangan sosok ayah saat ia bercerai.

its that whyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang