Sebenarnya aku mulai agak bingung saat nulis chap ini, karna ff ini qu tulis berdasarkan kisah nyata, dengan sedikit bumbu pemanis, dan beberapa hal yang di tulis kebalikannya.
Mulai susah saat yang harusnya ku tulis manis tapi sebenernya pait banget...
Jadi mungkin akan lebih ngaret lagi deh upnya...
🙏🙏🙏🙏🙏
.
.
.
Bagi Sasuke saat pertama kali bertemu dengan Hinata, dia itu seperti serangga. Kecil, mengganggu dan sangat sulit di abaikan.
Ia bagai nyamuk yang terbang kesana kemari dengan suara berisiknya, begitulah Hinata.
Ia selalu yang paling sibuk dari semua makhluk hidup yang berada di kantornya, bahkan lebih sibuk dari dirinya sendiri.
Ia kesana kemari, membawa setumpuk dokumen di tangannya. Terus mengingatkan yang lain tentang tugas-tugas yang harusnya mereka selesaikan.
Ia lebih galak di banding dirinya yang bos, dan saat ia berada di kantin kantor, duduk tenang dengan bekal buatannya sendiri. Rasa-rasanya ia seperti gula yang di kerubungi semut, tetap diam, tetap manis, dan membuat semuanya terasa menyenangkan.
Pertama kalinya ia bertemu Hinata, dan saat itu Hinata tengah mengumpat ke mantan suaminya, dan bodohnya itu malah membuat Sasuke berdebar.
Sasuke tak mengerti, di sepanjang hidupnya ia dengan mudah mengacuhkan para wanita yang berebut perhatiannya, yang selalu berisik dan menyebalkan.
Tapi, kenapa ia sangat sulit mengacuhkan wanita yang bahkan tak melakukan apapun untuk menarik perhatiannya.
Saat bersama Hinata, ia selalu terpaksa mengambil resiko. Mengambil langkah pertama atas semua hal, pertama kalinya ia mendekati seorang wanita, pertama kalinya ia mengatakan suka pada seseorang, pertama kalinya ia mencium wanita, dan mendapat tamparan di pipinya.
Dan kini, setelah untuk pertama kalinya ia merasakan Hinata, ia tak yakin bisa melepas wanita itu.
.
Hinata masih bergelung nyaman di pinggir kasur, Sasuke tak berani mendekatinya. Mereka habis bercinta habis-habisan semalam dan karna ini pertama kalinya ia bercinta, ia tak yakin bisa menahan hasratnya pada Hinata.
Ac yang menyala di kamarnya sudah ia kecilkan agar Hinata tak kedinginan di balik selimutnya.
Sasuke memakai sweater dan duduk di sofa, memperhatikan Hinata saat tidur. Sudah jam tiga pagi, dan matanya sama sekali tak mau terpejam, jadi inilah yang ia lakukan. Menunggu.
.
Entah sudah berapa lama sejak ia terakhir kali bercinta dengan mantan suaminya dulu, Hinata telah lupa bagaimana rasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
its that why
Romanceitulah mengapa, harus ada batasan jelas mengenai pertemanan antara laki-laki dan perempuan yang sudah menikah. Des: Masashi Kishimoto Story by: KR Pair: sasuhina