Hari sudah malam dan sekarang Vina dan keluarganya sudah ada di meja makan sedang menyantap makan malam mereka semua.
"Vina,gimana sekolah kamu,?" Ucap lelaki yang kini sudah menatap Vina dengan senyumannya.
"Baik kok pah" Vina pun membalas senyuman itu.
"Kayaknya mood kamu lagi seneng banget deh" Vina mulai salah tingkah.
"Ah....papah apaan sih biasa aja kok pah" tapi tiba-tiba saja semburan merah datang di pipiku sekarang.
Anggara yang melihat putrinya salah tingkah pun langsung menampilkan senyumannya.
"Kamu Reno,gimana sekolah kamu,kamu harus mulai rajin sekarang karena bentar lagi kamu lulus" Reno yang mendengar itu hanya mengangguk.
"Eh bang kok jawabannya cuman anggukan doang sih"
Reno hanya melirik tajam ke arah Vina.
"Sudah sudah Vina kok kamu bilang gitu sih kan kamu udah tau sifat kakak kamu itu gimana"
"Ya tapi pah Vina kesel aja gitu,lagian ya pah Vina bingung sebenarnya sifat bang Reno tuh turunan dari siapa sih,cueknya itu loh nggak ketulungan"
Anggara hanya diam menanggapi perkataan putrinya itu.
"Papah ke kamar dulu ya,masih ada berkas yang harus diselesaikan"
Vina diam 'apa yang gue bilang tadi salah ya,?' batinnya.Reno langsung melirik tajam ke arah adiknya itu.Vina yang menyadari tatapan itu hanya menundukkan kepalanya.
"gue tunggu Lo di atas" ucap Reno dingin dan berjalan ke atas.
" Akhhhhh kok jadi gini sih,kan gue cuman bilang apa yang gue rasain kok jadi marah ke gue"
Setelah menyelesaikan ritual makannya itu Vina langsung menuju ke arah kamar kakaknya itu.
tok tok tok
"Masuk gue di balkon"
Tanpa aba-aba lagi Vina langsung membuka pintu itu menampilkan sebuah ruangan dengan dindingnya yang berwarna abu-abu itu dihiasi oleh pernak-pernik Avengers,di samping kanan ruangan itu terdapat kasur king size yang terbalut sprei berwarna hitam. 'sumpah bang aura Lo dark banget dah' batin Vina.
Tapi Vina tak mempedulikan itu dan dia melihat seorang tinggi jangkung dengan kaos berwarna hitam itu sedang melihat ke arah luar.
"Bang Reno" sang empunya nama pun langsung melihat ke arah belakang.
"Sini" Vina pun berjalan perlahan ke arah kakaknya itu.
"Bang soal tadi yang di meja makan gue mau min-"
"Kalau gue bukan kakak lo,gimana,?" Ucap Reno yang langsung saja mendapat tawaan yang dikeluarkan oleh Vina.
"Bang Reno ngomong apaan sih ya nggak mungkin lah" ucapku sambil memukul pelan bahunya.
"Kalau itu mungkin gimana Vin" ucap Reno sambil melihat ke arah Vina,tatapannya itu membuat Vina terdiam.
'nggak mungkin,ini nggak mungkin'
***
Tiba-tiba aja tubuh gue ngerasa berat dan seperti ada yang mengalungkan tangannya di belakangku. 'GUE DI PELUK'. Gue yang sadar itu langsung saja memberontak.
"Plisss Vin,sebentar aja kayak gini"
Gue langsung diam mendengar perkataan bang Reno,apa bener kalau selama ini bang Reno sebenarnya bukan kakak gue. Terus sebenarnya siapa Reno itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother Is My Husband✓
Teen FictionTemukan keseruan di dalam cerita ini, meskipun author tau masih banyak yang kurang dalam menulis cerita ini [Jangan lupa follow ya^_^] -°-°-°- "Kebenaran adalah suatu hal yang harus diungkapkan, meskipun hal itu setaja...