Mereka semua menikmati makanan yang sudah di sediakan malam itu, dan mereka juga mengobrol banyak hal malam itu, tapi tidak untuk Raina dia masih saja merasa canggung di tengah-tengah mereka semua
"Eumm, aku denger kak Raina di jodohin ya sama Radit"
Raina yang mendengar namanya di sebut langsung melihat ke arah Vina dan tersenyum
"Iya Vin" sementara Radit hanya diam saja tidak ingin memberikan penjelasan apa pun
Vina tau mungkin ini masih terlalu berat bagi Radit untuk menerima Raina apalagi jika mengingat apa yang telah di lakukan Raina dulu
"Kakak harus hati-hati sama Radit, kadang nggak jelas orangnya" bisiknya tapi masih bisa di dengar oleh Radit dan Reno
Tak selang lama terdengar suara kekehan kecil dari Raina
"Kayaknya sih gitu Vin, masa waktu itu dia ngobrol sama pohon"
Tawa semua orang mulai terdengar, dan hanya satu orang yang sedang tertunduk malu saat ini
"Eh waktu itu tuh gue lagi latihan buat ngomong sama lo"
"Wah...anjir lo dit masa lo samain Raina sama pohon"
"Et dah bang, nggak usah kompor"
"Duh gimana ya, pokoknya waktu itu tuh gue nggak bener-bener ngomong sama pohon,!!"
"Bwhahahahaha terserah lo aja deh dit"
Hening kembali terjadi, mereka semua hanya menikmati makanan sembari terlarut dalam pikirannya masing-masing
Waktu menunjukkan pukul 23.45 berarti 15 menit lagi tahun akan berganti, dan lembaran baru kembali terisi
"Vin, ikut gue yok" suara Reno memecahkan keheningan
"Kemana,?"
"Udah ayo ikut aja" Reno menarik lengan Vina dan perempuan itu hanya pasrah ditarik oleh Reno
Reno menghentikan langkahnya dan Vina yang melihat langkah kaki Reno yang berhenti pun langsung menghentikan langkahnya juga
Sejenak Vina melihat kekasihnya itu lamat-lamat, dia masih tidak menyangka bahwa kakaknya berdiri bersama dengannya saat ini tapi dengan status yang berbeda
"Jangan liatin aku aja, liatin deh sekeliling kamu aku yang buat ini"
Vina terkekeh dan langsung melihat sekelilingnya, banyak sekali lampion-lampion kecil di pinggir mereka bahkan banyak sekali lampu berwarna yang ikut menerangi tempat itu
Vina mengalihkan pandangannya ke depan dan dia melihat banyak kelopak mawar yang bertaburan membentuk sebuah hati
Bahkan saat ini bintang dan bulan bersinar terang seakan ikut andil di tengah-tengah mereka berdua
Vina yang masih terpaku dengan lingkungannya pun tidak tau bahwa saat ini Reno sedang memegang sebuket bunga yang sangat indah
"Vina..." Merasa namanya di panggil, Vina membalikkan tubuhnya
"Loh,?" Vina kaget melihat Reno yang membawa bunga
Reno meraih tangan Vina dan mengusapnya pelan
"Vin..kamu tau kan kalau aku udah suka kamu lama" Vina hanya mengangguk tidak ingin merusak suasana
"Dan kamu tau juga kan awalnya aku sempet nyerah sama kamu tapi ternyata masih aja nggak bisa untuk ngelupain kenangan kamu sedikit pun dari otak aku"
"Semenjak kejadian kemaren yang aku cuekin kamu itu, aku tau kalau aku sedikit pun nggak bisa hidup tanpa kamu"
"Bahkan aku ngerasa hari-hari aku hampa kalau nggak bisa ketemu atau ngedenger suara kamu sehari aja"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother Is My Husband✓
Teen FictionTemukan keseruan di dalam cerita ini, meskipun author tau masih banyak yang kurang dalam menulis cerita ini [Jangan lupa follow ya^_^] -°-°-°- "Kebenaran adalah suatu hal yang harus diungkapkan, meskipun hal itu setaja...