30

3.8K 133 6
                                    

Kamu mungkin tidak tahu dua centang biru dari pesan mu saja dapat membuatku merasa senang
.
.

"Akhirnya penantian lama gue,!"

Vina melihat pesan yang dia kirimkan kepada Reno berubah menjadi dua centang biru, mungkin terlihat sangat sepele tapi bagi Vina ini sangat berarti

Setidaknya Reno masih mengingat dirinya, gadis yang sudah menunggu kabar dari lelaki itu

"Tapi kenapa nggak di jawab sih,?!"

Vina mencoba untuk kembali mengetik pesan

Kok cuman di read sih, kenapa nggak di jawab,?!

"Send nggak ya, ih....nggak ah aku kan masih marah sama dia,!"

Vina menghapus pesan yang dia ketik

"Eh....tapi kan gpp, aku cuman tanya doang"

Vina mengetik pesannya kembali, namun beberapa detik kemudian dia menghapus pesannya

"Nggak, gue nggak boleh segampang itu, liat aja kalau dia kirim pesan nggak akan gue bales,!"

Vina keluar dari aplikasi pesannya dan menaruh ponselnya itu ke dalam tas

Kenapa dirinya menjadi seperti remaja labil kayak gini

"Ada apa non,?" Tanya supir Vina yang daritadi bingung dengan sikap Vina

"Eh,nggak papa kok pak" ucap Vina sembari tersenyum kuda

Dia merasa malu karena sikap nya yang tidak jelas tadi pasti dilihat oleh Mang Usman

"Lagi marahan ya sama pacarnya,?"

Vina membulatkan matanya bagaimana mang Usman bisa tahu masalahnya

"Kok bapa bisa tau sih,?"

Mang Usman terlihat tertawa kecil

"Saya juga punya anak perempuan atuh neng, dia kalau udah marahan sama pacarnya pasti marah-marah nggak jelas sambil katanya nggak mau  bales pesannya, eh pas pacarnya udah dateng sambil bawa makanan langsung baik lagi aja"

Vina tertawa mendengar cerita dari mang Usman

"Tapi ya pa, masalah saya tuh lebih dari itu, masa dia nggak mau bales pesan saya"

"Wahh kalau itu mah neng mungkin pacar neng lagi sibuk"

"Iya saya juga tau pak, tapi emang nggak bisa bales pesan saya gitu"

Ucap Vina dengan menggebu-gebu tak salah dia masih merasa kesal dengan sikap Reno yang tidak jelas

"Kalau menurut saya neng Vina sabar aja, mungkin kerjaan pacar neng lagi banyak banget, tapi saya percaya kalau pacar neng itu pasti juga pengen bales pesan dari neng itu"

"Apaan sih bapa, emang bapa cenayang atau gimana,?"

Ucap Vina dengan tertawa

"Eh,neng saya juga pernah muda atuh, jadi saya juga tau masalah kaya ginian"

"Hehe, semoga aja bapa bener ya"

Pembicaraan itu berakhir begitu saja, mang Usman kembali fokus menyetir dan Vina kembali fokus dengan lamunannya entahlah dia juga tidak tau apa yang dia pikirkan

Tak selang lama dia  sudah tertidur pulas dan tiba-tiba terbangun karena mendengar suara mang Usman

"Neng maaf, ini sudah sampai"

My Brother Is My Husband✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang