Sinar mentari pagi mulai mencari celah untuk masuk ke dalam kamar Vina,Vina yang merasa silau karena cahaya itu mulai membuka matanya perlahan dan berdiam sejenak sambil menunggu nyawanya kembali sepenuhnya setelah merasa cukup Vina bangkit dari tidurnya dan mengambil handphone nya yang berada di nakas samping tempat tidurnya.
" 5 panggilan tak terjawab dari Rayza, dia kenapa sampe telfon gue"
Devina Putri Anggara
Eh,maaf za tadi malem udah tidur soalnya, kenapa,?Rayza 🖤
Nggak papa kok,nggak terlalu penting juga.
"Tumben banget Rayza dingin sama gue,perasaan gue aja kali ya,udah ah gue harus cepet mandi" Vina langsung loncat dari tempat tidurnya dan masuk ke dalam kamar mandi.Setelah bersiap-siap,Vina turun ke lantai bawah dan bersiap untuk sarapan pagi.
"Pagi pah,"
"Pagi juga sayang"
"Loh....Bang Reno kemana pah,?" Tanya Vina setelah tidak melihat keberadaan Reno di meja makan.
"Dia...dia sedang ada urusan nak" Vina hanya ber'oh'ria menanggapi pernyataan ayahnya itu.
"Kamu berangkat sama Rayza,?"
"Iya pah"
"Yaudah kalau gitu papah duluan ya" Vina bingung mengapa hari ini semua orang seperti memiliki urusan yang sangat sibuk. Bahkan ayahnya pun hanya memakan sedikit sarapannya dan langsung pergi.
"Ditinggalin sendiri lagi kan gue nya,bi temenin Vina makan" perintahku pada bi Inah, sungguh tidak enak kalau harus makan sendirian seperti ini.
"Ta-tapi non"
"Udah nggak papa,Vina nggak mau makan sendirian kayak gini" akhirnya bi Inah menarik kursi di depan Vina kemudian duduk di kursi itu dan mulai memakan sarapannya juga.
"Ish....semuanya pada sibuk sendiri,kalau aja gue masih punya ibu kan gue nggak akan sendiri kayak gini" bi Inah menatap Vina prihatin,dia merasa kasihan dengan nonanya ini dia sudah hidup sendiri tanpa ada seorang ibu dan seorang ayah yang selalu sibuk dengan pekerjaannya.
"Yaudah deh bi,bibi habisin aja nih semua makanannya,Vina berangkat dulu" Vina mengambil tas nya dan berjalan keluar rumah,Bi Inah hanya menganggukkan kepalanya.
Vina meraih ponselnya yang berada di saku,dan mulai mengetik nama Rayza di kontaknya dan mulai menelepon Rayza. Tak tunggu lama Rayza mengangkat telepon itu
"Za,kamu jemput aku kan,?"
"Iya,aku otw,udah ya aku tutup teleponnya lagi di jalan ini"
"Ta-tapi za..."
Tut Tut Tut
"Lah beneran di matiin,yaudah lah dia lagi di jalan ini,nggak baik juga kalau teleponan"
Vina akhirnya menunggu Rayza menjemput nya,
"Loh non belum berangkat,?" Tanya Bi Inah yang masih melihat Vina di halaman rumah
"Ah....belum bi,,kayaknya jalanannya lagi macet jadi agak lama" Bi Inah mengangguk mengerti.
"Eummm apa mau bibi telfonin mas Reno non,?"
"Nggak usah deh bi,,dia juga kan lagi ada urusan takut ganggu juga"
"Bibi masuk aja,kayaknya bentar lagi juga Rayza dateng kok bi" Bi Inah mengangguk dan masuk ke dalam rumah.
"Ih...Rayza kemana sih,ini udah mau bel masuk" Vina terus melirik ke arah jam yang ada di pergelangan tangan.
"Ah....tau ah gue naik ojol aja kalau gitu" Vina langsung memesannya lewat aplikasi dan tak butuh waktu lama pengendara itu datang dan mengantar Vina ke sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother Is My Husband✓
Genç KurguTemukan keseruan di dalam cerita ini, meskipun author tau masih banyak yang kurang dalam menulis cerita ini [Jangan lupa follow ya^_^] -°-°-°- "Kebenaran adalah suatu hal yang harus diungkapkan, meskipun hal itu setaja...