-Extra part-

885 51 33
                                    

Annyeong 🤗🤗

Aku buatin extra part nihhh...

Oh iya daerah kalian udah pada masuk belum sekolahnya??

Menurut kalian enakan daring atau tatap muka nih??🤔

Yang setuju daring???

Yang setuju tatap muka???

Ok deh nggak usah lama-lama ya pengantarnya...

Happy reading guys❤️

...

3 bulan kemudian

Vina saat ini sedang sibuk memilih baju. Jujur saja wanita itu yang sibuk namun Reno yang menjadi pusing melihatnya. Bagaimana tidak, istrinya itu terus bolak-balik kamar mandi untuk berganti pakaian.

"Ren, apa kita harus ke butik dulu ya? Nggak ada yang bagus deh baju aku"

"Pake aja yang ada Vin"

"Ish nggak bisa gitu dong, aku kan pengen keliatan cantik juga" kesal Vina namun mata gadis itu masih tetap melihat pantulan dirinya di cermin.

Reno mendekat dan memeluk tubuh istrinya dari belakang. Lelaki itu menaruh kepalanya di bahu Vina dan kemudian tersenyum.

"Yang boleh liat kecantikan kamu itu cuman aku bukan yang lain. Lagipula kan ini acara pernikahan orang Vin, kalau kamu dandan cantik kan kasian pengantin wanita nya jadi minder"

Vina membenarkan perkataan Reno, sebenarnya ada apa dengan dirinya mengapa dia sangat ribet sekali sejak tadi.

Gadis itu melihat kasurnya yang sudah tertimbun banyaknya pakaian. Vina berganti melihat Reno lalu tersenyum.

"Bisa minta tolong beresin nggak Ren?"

Reno melepaskan pelukannya dengan wajah yang datar. Selalu seperti ini, dia yang akan membereskan kekacauan yang Vina buat. Untung sayang.

Sementara Vina mengambil dress panjang berwarna peach. Dirinya menyukai dress itu karena pemberian dari Reno.

Lelaki itu terbilang jarang untuk membelikannya hal-hal seperti ini jadi saat Reno memberikannya sebuah dress saat itu juga Vina langsung menyemburkan air yang sudah dia doakan terlebih dahulu. Takut kesambet.

“Reno!!”

Reno yang baru saja akan kembali merebahkan dirinya di kasur, terlihat kesal dengan panggilan Vina.

Lelaki itu meninju bantal sebagai pelampiasan kekesalannya. Sungguh Vina akhir-akhir ini sangat berani setelah resmi menjadi istrinya.

Padahal dulu gadis itu terlihat takut, atau hanya perasaannya saja. Daripada terus bergelut dengan pikirannya lebih baik Reno bergegas menuju sumber suara. Daripada gadis itu akan kembali meneriakinya lagi.

Reno mengetuk pintu kamar mandi, Vina membuka pintunya dan Reno kaget dengan apa yang dilihatnya kini.

“Maksud kamu apa?” tanya Reno karena tiba-tiba saja Vina menampilkan punggung polosnya di hadapan Reno.

Apakah istrinya sedang menguji dirinya atau sedang apa.

“Nggak usah mikir macem-macem, susah banget nge resleting ini Ren.. bantuin cepet”

My Brother Is My Husband✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang