"SEMUA UTAMAKAN STAY SAFE YA! GUE NGGAK MAU DENGER ADA DARI KALIAN YANG LUKA BARANG SEJENGKAL KUKU PUN!"
Hanif berteriak-teriak di tengah Sekre, sementara pengurus Pers Kampus semuanya tengah sibuk bersiap mengenakan kemeja berwana hitam kelam milik Pers Kampus.
Gerak mereka cekatan menyiapkan kartu pers, kamera, lensa, dan peralatan lainnya untuk meliput aksi hari itu.
Tahun ini, telah terjadi kejadian luar biasa. Musibah yang menghantam Indonesia bertubi-tubi membuat seluruh mahasiswa dan rakyat bergerak. Tak bisa lagi hanya berdiam diri menunggu digiling habis-habisan oleh para pembesar yang nyaris sudah kehilangan akal.
Ketika suara rakyat ditekan, para korporat mendadak tuli dan bisu. Maka di sana, saatnya mahasiswa dan rakyat yang akan bergerak, tak tinggal diam ketika diinjak. Pers Kampus ingin jadi satu lini yang menjadi wakil untuk menyaurakan suara mereka yang tak didengar.
"KALAU ADA APA-APA SEGERA REPORT KE GUE SAMA HANIF! HINDARI KONTAK FISIK! JANGAN TERAYUN MASSA, JANGAN IKUT SEMBARANG MOBIL! MASKER, KACA MATA, PLESTER DAN ALKOHOL BAWA BUAT JAGA-JAGA!"
Jinan ikut berteriak memastikan persiapan seluruh pengurus Pers Kampus aman.
Sian sebagai Pemimpin Litbang, bangkit memberi peringatan untuk dijadikan bekal rekan-rekannya, "Anak BEM sama DAM lagi ngumpulin masa. Hasil dari konsolidasi semalem udah dishare litbang. Perhatiin tiap detail yang kalian dapet, jangan mudah tersulut issue gak jelas, selalu crosscheck ke gue sama Pimpinan lain ya!"
"Setiap informasi yang masuk segera send di grup, gue sama anak redaksi bakal stay di Aula Utama buat langsung nulis," lanjut Wishaka.
Naresha yang tengah sibuk dengan laptop tengah memanfaatkan momentum, melirik yang lain, "Kirim foto momentum juga ya! Kita harus live report!"
Setelahnya, Naresha menahan Dana yang lewat. "Lo live report ya di sana? Di kanal youtube kita, ntar gue kabarin jamnya. Naskah minta ke Naya, udah gue suruh dia bikin."
Dana mengangguk mengerti, lalu bersiap menggendong tas dan mengambil helm.
Revisi UU KPK, RKUHP, Kebakaran Hutan, dan sederet permasalahan lainnya yang kini tengah menjerat Indonesia. Membuat Mahasiswa tak terima dan mulai menunjukan tajinya.
"Masa dari kampus kita udah kumpul di depan student center, kalian bisa gerak sekarang!"
Hanif memberi komando, yang langsung dilaksanakan seluruh pengurusnya.
"Mark, ayo!" ajak Dana, Mark langsung menyusul turun dan pergi ke lapangan, untuk meliput langsung aksi.
Hanif tak hanya akan memberi komando hari itu, tapi dia juga akan ikut meliput. Di tangannya sudah terlilit tali dari kamera yang siap ia gunakan untuk menjepret setiap moment yang ada.
Tak hanya Hanif, para pemimpin lain pun ikut turun langsung ke lapangan. Meliput aksi mahasiswa bergerak. Berusaha meliput segala sisi dan lebih jauh. Sebisa mungkin memanfaatkan SDM mereka untuk membantu perjuangan mahasiswa dan rakyat Indonesia.
Ini adalah peristiwa besar yang telah mendapat konsolidasi dengan reaksi dan aksi luar biasa. Peristiwa yang jarang sekali terjadi.
Srettt...
Tangan Hanif menarik sebuah tangan mungil yang lewat di depannya.
"Kamu liputan lapangan?"
Ayesha mengangguk.
"Aku kebagian di sekitaran kampus aja kok. Yang ke Gedung Sate sama DPRD, pengurus cowok semua kan," balas Ayesha. Hanif menggangguk mengerti.
"Hati-hati ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pers Kampus ✔ [Open PO Pers Kampus 1.0 & 2.0 check IG allyoori]
Художественная проза╰Pers Kampus ╮ • College life • Lokal • Semi baku Kisah mereka mencari berita hingga cinta. Dari nggak kenal, jadi kolega, katanya teman, kemudian sahabat, hingga jadi keluarga cemara. Prinsipnya, nyari berita sampe mampus! Mereka itu, • Peka sama g...
![Pers Kampus ✔ [Open PO Pers Kampus 1.0 & 2.0 check IG allyoori]](https://img.wattpad.com/cover/197855521-64-k128416.jpg)