49 : I Like You, More Than Sunset

3.5K 451 17
                                        



"Dicariin dari tadi tahunya di sini lo!"

Yang dicari hanya melirik lalu membuang muka, kembali menikmati sepoi angin sore hari itu. Menatap tenangnya Kota Bandung di atas sini adalah yang terbaik. Beruntung sekali, Sekre Pers Kampus di dekat sini.

"Huah! Bagus banget pemandangannya! Liat sunset di sini mantep juga. Ya gak, Han?"

Lelaki di sampingnya diam saja. Rara mengikuti Yohan, melihat pemandangan Kota Bandung dari Parkir Atas, duduk di kayu panjang lapuk.

Di hadapan mereka, sekitar tiga langkah adalah pagar pembatas berwarna biru yang sudah mulai berkarat. Jaga – jaga jika ada yang lompat dari parkiran lantai dua ini.

"Berdua – duaan di sini! Gak ajak – ajak gue lagi!"

Suara lain menginterupsi, Dana datang dan langsung menududukan dirinya di sebelah kanan Rara. Sedangkan Yohan ada di sisi kiri.

"Sirik aja lo!" sungut Yohan memeletkan lidah pada Dana.

Helaan nafas Rara disusul rangkulannya untuk kedua sohibnya ia berikan. Membuat tubuh kedua lelaki di sisinya menempel padanya. "Guys, dengerin gue ya."

Dana dan Yohan hendak melepaskan rangkulan Rara tapi ditahan gadis itu. Tenaga mereka memang lebih kuat. Tapi buat Rara, mereka rela deh, dirangkul begini.

"Sssttt ... diem lo," tahan Rara, malah semakin merapatlkan rangkulannya.

"Kalian tahu kan gue udah putus? Meski Hojin-nya juga gak bener, tapi kelakuan kalian yang bilang ke Hojin soal kemaren juga gak bisa dibenarkan. Paham?"

Anggukan kepala dirasakan Rara dari dua lelaki di antara apitan lengannya.

"Tapi gue gak marah sama kalian. Karena gue sendiri sadar, hubungan gue sama dia toxic. Meski sakit, ini harus gue hadepin."

Seperti inilah Rara, gadis yang Yohan – Dana sukai.

"Terus ..."

Rara menatap dua wajah di sisinya.

"Soal perasaan kalian."

Ada jeda sesaat. Rara tampak berhati – hati.

"Gue hargai itu. Meski bikin hati gue gak tenang dan terombang - ambing. Gue akuin, ada rasa seneng disukai sama kalian. Kenapa? Karena gue kenal kalian dan kebaikan kalian, hebatnya kalian, kemampuan kalian. Gak mau munafik, gue ngerasa spesial. Padahal kalian tahu sendiri, gue sering ngerasa insecure sama diri gue yang begajulan dan gak kaya cewek kebanyakan ini."

Rara melanjutkan ucapannya, "Tapi berkat kalian, gue sadar, kalau gue yang apa adanya juga bisa dicintai, gak perlu pake baju atau sepatu kaya yang suka Hojin suruh. Dan orang yang pertama harus mencintai diri gue adalah diri gue sendiri."

Senyum Rara terkembang. "Makasih ya, udah suka orang kaya gue."

Kini giliran tangan gadis itu yang bisa mengusak puncuk kepala dua lelaki yang justru sering melakukan itu padanya.

"O, iya! Kalian mau gue pilih gak nih? Mumpung jomblo gue. Ntar keburu ada yang mepet lagi."

Mata Yohan dan Dana langsung memicing.

"Hahaha santai dong, Boss."

"Kalian tetep jadi sohib gue aja ya? Hati gue belum sembuh soalnya. Gue gak janjiin bakal milih kalian nantinya, kalian juga kan belum tentu bakal tetep suka sama gue seterusnya. Kita jalanin aja ya? Hm?"

Pikiran kedua lelaki itu mengapung.

"Gue sayang kalian, dengan atau tanpa perasaan romansa itu."

Pers Kampus ✔ [Open PO Pers Kampus 1.0 & 2.0 check IG allyoori]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang