Derap langkah Tera terdengar pelan hingga akhirnya suara patahan daun kering memekakan telinga. Tera melirik sepatunya, alisnya mengernyit saat menemukan daun kering yang terinjak di bawah alas kakinya. Tera menunduk dan memungut daun kering itu lalu membuangnya ke tempat sampah. Kemudian ia berjalan di sepanjang koridor.Setiba di kelas sudah banyak murid yang datang, termasuk Alexa. Gadis itu duduk menyendiri di pojok ruangan. Tera mengamati gadis itu lekat-lekat. Kehidupannya sebagai siswi terpopuler dan diidolakan banyak murid laki-laki kini berubah drastis. Dulu ia dipuja, punya banyak teman, kini semua menjauh. Sejak skandal kondom itu terkuat, nama baiknya hancur. Tak ada lagi yang mau berteman dengannya. Bahkan Revina, Velma, dan Dela juga menjauh darinya.
Samar terdengar bisik-bisik temannya yang lain di sudut yang berbeda.
"Astaga... Foto ini sudah tersebar di mana-mana. Nggak nyangka Alexa murahan banget, ya. Mau-maunya duduk dipangku cowok terus tangan tuh cowok meraba pahanya."
Tera mengernyit. Sungguh ia ingin tahu apa yang terjadi dengan Alexa. Ingin ia bertanya pada salah satu temannya. Namun ia tak yakin, temannya akan menjawab pertanyaannya. Ia merasa canggung untuk bertanya karena di kelas pun, ia kesulitan untuk berteman. Tera tahu, siapa yang harus ia temui.
Tera keluar ruangan dan mencari keberadaan Sagara di kelasnya. Ia tak menemukan remaja penyuka basket itu. Tera berjalan kembali menuju taman belakang.
Matanya seketika meradang kala melihat Sagara tengah berkelahi dengan Abimanyu, leader kumpulan murid-murid bermasalah yang dijuluki geng troublemaker.
"Saga..." Tera setengah berlari mendekat ke arah dua remaja yang sedang baku hantam itu.
Abimanyu yang mengepalkan tangan kuat-kuat dan hendak melayangkannya ke arah Sagara segera menurunkan tangannya serta menelisik penampilan Tera yang terlihat begitu sederhana dan cupu dengan baju sedikit kebesaran.
Sagara menoleh ke arah Tera.
"Kenapa kalian berkelahi?" Tera menatap Sagara dan Abimanyu bergantian.
"Temen lo yang memulai, gadis cupu." Abimanyu menatap Tera tajam lalu beralih menatap Sagara penuh benci.
"Gue nggak akan mulai kalau lo nggak bikin susah Alexa. Apa lo nggak kasihan sama dia? Alexa baru kena kasus besar, lo tambahin lagi dengan masalah baru." Sagara membulatkan matanya dan seolah ingin menelan rival terbesarnya bulat-bulat.
"Masalah baru? Bisa nggak kamu jelasin ke aku?" Tera menatap Sagara tajam. Ia ingin tahu apa yang terjadi pada Alexa.
Sagara menghela napas sejenak.
"Badboy dan playboy ini udah nyebarin fotonya dan Alexa di medsos. Dia sengaja post fotonya yang lagi memangku Alexa di night club di akun pribadinya. Akhirnya foto ini menyebar. Alexa dihujat habis-habisan baik di medsos maupun sekolah. Kondisinya lagi drop dan masih berduka. Tapi bajingan satu ini tega bikin Alexa jatuh berkali-kali. Entah terbuat dari apa hatinya." Sagara kesal bukan main. Ia marah karena sikap gegabah Abimanyu yang asal saja main posting foto. Ia yakin Abimanyu sengaja menjatuhkan Alexa dengan mengunggah foto lamanya dan Alexa.
"Ini belum seberapa dibanding rasa sakit hati gue, Ga. Alexa udah nolak dan menghina gue di depan teman-teman gue. Sampai sekarang gue nggak bisa lupa. Itu balasan setimpal buat gadis sombong itu."
Sagara hendak meninju Abimanyu, tapi Tera segera menerpis tangan Sagara.
"Udah, Ga. Sebaiknya kita pergi dari sini." Tera memandang Sagara dengan sorot mata penuh pengharapan.
Sagara hanya mengangguk. Ia berjalan menjauh. Tera melirik Abimanyu yang diam mematung dengan tampang sangarnya.
"Aku mohon, hapus postingan fotomu dan Alexa," ucap Tera datar. Sebenarnya ia takut menghadapi Abimanyu yang dikenal sebagai preman sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bullying Survivor (Completed)
Teen FictionTentang remaja bernama Tera, yang mencoba bertahan dari jerat bullying yang diselancarkan orang-orang di sekitarnya. Why do they bully you? Because they are only shallow-minded people who don't know the way to treat others as human. @archaeopteryx_ ...