Hyewon pov
Aku tidak mengerti arti kata-katanya, aku pikir dia terlihat senang bisa mendapatkan nomor ponsel wanita seperti Wonyoung.
"Maksudnya apa,Jin? " tanyaku.
"Aku tidak benar-benar meninggalkan kartu namaku. Hanya, aku yakin kalian cocok satu sama lain. Dan dia terlihat seperti tipe idealmu."jawab Yujin.
"Kamu gila, Yujin."
"Aku tidak gila. Aku hanya ingin kamu menemukan wanita yang tepat."
"Bagaimana kamu bisa tahu kalau dia wanita yang tepat untukku?" tanyaku lagi.
"Perasaanku tidak pernah salah."
"Bagaimana dengan wanita yang kamu temui di pesawat pagi ini?"
"Kalau saja aku bisa berbicara banyak hal dengannya. Aku tidak akan sendirian lagi sekarang" jelas Yujin.
Aku hanya tersenyum dan menyikut lengannya. Dia berbeda dari pria lain, tidak banyak bicara, banyak wanita mendekatinya. Namun, meski begitu, ia tetap menunggu kami dulu , untuk menemukan wanita yang tepat.
"Aku tidak tahu bagaimana kita semua ini akan berakhir nantinya." tanyaku pada Yujin.
"Kenapa?"
"Karena aku tidak pernah berpikir seperti apa aku akan mengakhirinya, kita hanya berkencan dengan wanita muda dan cantik." Jelasku.
"Yujin, kamu tidak ingin melakukan pernikahan?"tanyaku lagi.
"Pertanyaannya yang salah."
"Maksudmu?"
"Apakah ada wanita yang ingin menikahiku?"
* * *
Saat itu hari sudah mulai larut, Yujin memutuskan untuk berjalan-jalan menikmati keindahan kota Hong Kong pada malam hari sendirian.
Yujin menghabiskan waktu di sebuah Ruangan . Dia duduk di kursi dekat jendela sambil menulis sesuatu di buku catatannya.
Aku tidak ingat persis kapan itu dimulai , Pikiranku mulai terisi penuh olehnya.
* Bel pintu berbunyi *
Langkah seorang wanita berjalan mendekat ke arah Yujin setelah memesan minuman hangat, tetapi pria itu tidak terganggu sama sekali. Saat Yujin menulis.
"Annyeong." Ucap wanita itu.
"Uhm." Yujin bergumam dan dia terkejut melihat seorang wanita berdiri di depannya.
"Bisakah aku duduk di sini?" Tanya wanita itu.
"Ya," jawab Yujib.
"Bagaimana harimu?" Tanya wanita itu.
"Menyenangkan. Bagaimana denganmu?" Tanya Yujin.
"Cukup menyenangkan." Jawab wanita itu.
"Kamu menetap di sini atau?" Yujin memandangi wanita itu sangat dalam.
"Aku,," belum sempat menjawab , hp Minjoo bergetar.
drrt ... drrt ...
Yeoboseyo, Minjoo-ah.
* * *
Aku tidak mengerti mengapa wanita yang saat ini berada di depanku terlihat berbeda dari wanita lain. Wajahnya sangat ceria, bahkan tak jarang kulihat matanya tersenyum. Cara dia sangat optimis, membawa energinya positif untukku.
"Ne, annyeong." Dia mengakhiri sambungan telfonnya.
Minjoo meletakkan ponselnya di atas meja dan dia menghela nafas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Daddy (Complete)
FanfictionYou dont needed genie , if you have a sugar daddy...